Ini Bahaya Retinoid dan Retinol untuk Ibu Hamil, Hati-hati!
Saat sedang hamil, Moms tentu tetap ingin menjaga kecantikan kulit dengan menggunakan berbagai jenis skincare bukan? Di antaranya adalah skincare anti-aging juga skincare untuk mengatasi jerawat membandel.
Sayangnya, skincare anti-aging biasa mengandung retinol, sedangkan skincare jerawat mengandung retinoid.
Dua bahan skincare tersebut berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang sedang dikandung. Yuk kita simak lebih lanjut tentang bahaya retinoid dan retinol untuk ibu hamil!
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Aman Mengatasi Jerawat Saat Hamil
Bahaya Retinol untuk Ibu Hamil
Retinol adalah bahan skincare andalan bagi produk anti-aging. Retinol dikenal juga sebagai Retin-A, retinyl palmitate, dan Accutane, yakni bahan yang diambil dari vitamin A.
Bahaya retinol untuk ibu hamil dampaknya lebih banyak kepada janin. Penggunaan retinol secara berlebihan dapat mengakibatkan kelainan wajah, kepala, tulang belakang, jantung, dan otak bayi.
“Jumlah retinol yang terserap kulit sebenarnya sedikit dan mungkin saja tidak masalah, tapi kita tidak mau mengambil risiko tersebut,” ujar Dr. Roni Munk, dermatolog dari MunkMD.
Dr. Munk selalu menyarankan pasien untuk berhenti memakai skincare yang mengandung retinol.
“Saya menyarankan untuk berhenti menggunakannya sampai bayi lahir. Lebih baik gunakan sunscreen, yang justru malah lebih ampuh sebagai perawatan pencegahan anti-aging,” jelasnya.
Baca Juga: Begini 4 Cara Mengatasi Gatal-gatal pada Masa Kehamilan
Bahaya Retinoid untuk Ibu Hamil
Selain retinol untuk ibu hamil, retinoid juga sebaiknya dihindari selama hamil. Retinoid mengandung bahan aktif citretin, adapalene, alitretinoin, bexarotene, isotretinoin, tazarotene, dan tretinoin.
Bahan retinoid pada skincare biasa digunakan untuk mengatasi jerawat dan psoriasis. Baik secara oral (diminum) maupun topikal (dioles ke kulit), retinoid tidak aman digunakan saat hamil dan saat program hamil
Dalam penelitian The European Medicines Agency (EMA), retinoid disebutkan dapat menyebabkan gangguan saraf bagi ibu hamil dan janin.
Meskipun retinoid yang diaplikasikan secara topikal kemungkinan aman untuk janin, EMA tetap menyarankan agar ibu hamil tidak menggunakannya.
Deanne Robinson, MD, dermatolog dan co-founder dari Modern Dermatology of Connecticut menyarankan untuk menggunakan antioksidan topikal sebagai pengganti.
Baca Juga: Kenapa Muncul Jerawat saat Hamil?
“Antioksidan dan acid seperti lactic acid, glycolic acid, dan vitamin C merupakan pilihan yang baik untuk ibu hamil,” ujarnya. “Mereka membantu melindungi dari sinar UV, radikal bebas, dan polusi,” lanjutnya.
Sedangkan vitamin C bisa meningkatkan produksi kolagen, sehingga kulit akan lebih cerah dan sehat.
“Untuk mengatasi jerawat dan hiperpigmentasi saat hamil, kita bisa gunakan azelaic acid,” kata Dr. Robinson.
Nah Moms, ternyata penggunaan retinoid dan retinol untuk ibu hamil itu tidak disarankan ya mengingat bahayanya pada janin.
Mulai sekarang lebih perhatikan lagi bahan-bahan yang terkandung pada skincare ya. Jangan sampai mengandung retinol atau retinoid!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.