27 Agustus 2024

Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul, Boleh Dilakukan?

Perhatikan hal-hal ini, Moms

Berhubungan saat janin sudah masuk panggul bisa menjadi topik yang membingungkan bagi banyak calon orang tua.

Pada tahap ini, beberapa pasangan mungkin merasa khawatir tentang keamanan dan dampaknya pada proses persalinan.

Artikel ini akan membahas apa yang perlu diketahui tentang berhubungan intim ketika janin sudah masuk panggul, serta memberikan panduan agar tetap aman dan nyaman.

Baca Juga: 5+ Alasan Selalu Ingin Berhubungan Seksual saat Hamil

Bolehkah Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul?

Ilustrasi Pasangan Suami Istri (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Pasangan Suami Istri (Orami Photo Stock)

Berhubungan saat janin sudah masuk panggul umumnya aman bagi ibu hamil hingga mendekati persalinan, kecuali ada komplikasi seperti pendarahan vagina, ketuban pecah dini, atau kontraksi.

Menurut konselor seks, Aleece Fosnight, dilansir dari What to Expect, seks dan orgasme membantu persiapan persalinan dengan meningkatkan aliran darah ke panggul dan memperkuat rahim.

Ahli terapi seks, Dr. Debra Laino, dilansir dari situs Parents, juga mendukung ini, selama ibu hamil tidak memiliki risiko komplikasi seperti kelahiran prematur atau plasenta previa.

Bayi tetap aman karena terlindungi oleh otot rahim dan cairan ketuban, dan seks dapat membantu mengurangi tekanan darah, membakar kalori, serta meningkatkan aliran darah ke panggul.

Berbagai Penelitian Tentang Seks dan Induksi

Persiapan Menjelang Melahirkan
Foto: Persiapan Menjelang Melahirkan (Babycenter.com)

Dilansir dari Independent, satu dari lima persalinan di Inggris diinduksi secara medis setiap tahun, terutama bagi ibu hamil yang belum melahirkan setelah 42 minggu.

Penelitian di Amerika, yang dikutip dari National Center for Biotechnology Information, menunjukkan bahwa setengah dari perempuan yang melewati HPL mencoba berbagai teknik non-medis.

Air mani, sebagai sumber prostaglandin alami, dapat membantu pematangan serviks, sementara seks dan rangsangan puting meningkatkan aktivitas rahim.

Meskipun demikian, bukti ilmiah yang mendukung seks sebagai metode induksi masih terbatas.

Penelitian dari Obstetrics & Gynecology menunjukkan hasil yang beragam, bahwa seks tidak mempengaruhi perubahan serviks atau meningkatkan risiko persalinan dini.

Namun, perempuan dengan riwayat keguguran, plasenta previa, atau risiko komplikasi lainnya disarankan untuk menghindari seks pada trimester terakhir.

Bagi yang tidak mengalami komplikasi, seks hingga trimester terakhir dianggap aman dan bisa dinikmati.

Baca Juga: Manfaat Berhubungan saat Hamil Tua, Banyak Banget!

Hal yang Harus Diperhatikan

Berhubungan saat janin sudah masuk panggul diperbolehkan, namun tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika memiliki riwayat komplikasi.

Pastikan aktivitas seksual dilakukan dengan nyaman dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Selain itu, penting untuk berkomunikasi dengan pasangan tentang perasaan dan preferensi selama berhubungan agar Moms dan Dads merasa nyaman dan saling menghormati.

Kondisi yang Mengharuskan Ibu Hamil Menghindari Berhubungan Seks

Ibu Hamil Trimester Akhir
Foto: Ibu Hamil Trimester Akhir (Orami Photo Stocks)

Pada tahap akhir kehamilan, ada beberapa kondisi di mana berhubungan saat janin sudah masuk panggul tidak dianjurkan.

Berikut tanda-tanda yang harus diperhatikan:

  1. Pendarahan Vagina: Pendarahan harus selalu diperiksa oleh dokter. Jika pernah mengalami pendarahan, konsultasikan dengan dokter sebelum melanjutkan aktivitas seksual.
  2. Ketuban Pecah: Setelah ketuban pecah, risiko infeksi meningkat. Hindari seks setelah ketuban pecah, terutama sebelum 37 minggu.
  3. Serviks Lemah: Jika serviks mulai melebar terlalu cepat (insufisiensi serviks), hindari seks.
  4. Tanda Persalinan Prematur: Peningkatan keputihan, tekanan di area panggul, atau lebih dari empat kontraksi per jam adalah tanda yang perlu diwaspadai.
  5. Plasenta Previa: Jika plasenta berada sangat rendah di rahim dan menutupi leher rahim, seks bisa menyebabkan perdarahan dan komplikasi.

Jika mengalami salah satu kondisi di atas, sebaiknya hindari berhubungan seks pada akhir kehamilan.

Cara Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul

Ilustrasi Pasangan Suami Istri
Foto: Ilustrasi Pasangan Suami Istri (sporteluxe.com)

Saat janin sudah masuk panggul, kekhawatiran mengenai infeksi dapat muncul, namun ini tidak berarti semua aktivitas seksual harus dihindari.

Menurut Madison Young, pendidik seks, yang dilansir dari The Ultimate Guide to Sex Through Pregnancy and Motherhood, hindari memasukkan sesuatu secara internal untuk mengurangi risiko infeksi.

Penting untuk berkomunikasi dengan pasangan dan mendengarkan tubuh Moms.

Pilih posisi yang nyaman, seperti doggy style, tidur bersisian, atau woman on top, yang membuka pinggul dan panggul.

Hindari posisi berbaring terlentang karena bisa menekan pembuluh darah.

Menurut United Kingdom National Health Service, kantung amnion melindungi bayi selama hubungan seksual, sehingga aman dilakukan.

Jika seks terlalu tidak nyaman, alternatif seperti membelai, pijatan, atau saling masturbasi dapat menjadi pilihan.

Baca Juga: 5+ Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil

Jadi, berhubungan saat janin sudah masuk panggul umumnya aman dilakukan jika tidak ada komplikasi medis.

Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang tepat sesuai dengan kondisi kehamilan Moms.

Dengan memahami posisi dan cara yang nyaman, berhubungan intim bisa menjadi momen yang tetap menyenangkan dan aman menjelang persalinan.

  • https://www.parents.com/pregnancy/my-life/sex-relationship/best-positions-for-pregnancy-sex/
  • https://www.independent.co.uk/life-style/love-sex/does-sex-bring-on-labour-b1838896.html
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16738157/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9818068/
  • https://www.ajronline.org/doi/full/10.2214/ajr.176.3.1760607
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16816067/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21282311/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21599742/
  • https://www.nhs.uk/pregnancy/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.