Berikut 4 Tanda Janin Mengalami Stres, Jangan Anggap Sepele!
Ternyata, tanda janin mengalami stres itu mungkin terlihat, lho, Moms.
Kehamilan merupakan momen yang membahagiakan bagi setiap pasangan terutama bagi calon ibu. Meskipun harus melewati masa kehamilan yang berat, Moms tetap menjalani dan menikmatinya.
Apa jadinya jika saat menjalani masa kehamilan ini kita dihadapkan dengan kondisi yang membuat stres, biasanya janin juga akan merasakan yang Mom rasakan. Lalu, bagaimana ya cara mengetahui tanda janin stres?
Bagaimana Janin Merasakan Kondisi Moms Saat Stres?
Jadi, bagaimana stres seorang ibu bisa mempengaruhi janinnya? Dilansir dari jurnal Endocrinology, para peneliti bahkan tidak benar-benar yakin respon stres mana yang memainkan peran terbesar.
Akan tetapi, jelas terbukti bahwa ketika seorang wanita hamil mengalami kecemasan, tubuhnya memproduksi bahan kimia dan biologis yang mempengaruhi bayi juga.
Sistem sarafnya, misalnya, menstimulasi pelepasan epinefrin dan norepinefrin, hormon stres yang menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi oksigen ke rahim. Sebab, penurunan yang sangat signifikan dalam aliran darah sehingga sangat memungkinkan memengaruhi perkembangan janin.
Seperti yang dipaparkan oleh dr. Pathik Wadhwa, Asisten Profesor Ilmu Perilaku, Kebidanan dan Kandungan di Fakultas Kedokteran Universitas Kentucky, bahwa respons stres lain lebih cenderung mempengaruhi pertumbuhan janin dan persalinan prematur.
Saat wanita hamil mengalami stres, terutama pada trimester pertama, plasenta meningkatkan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH), yang mengatur durasi kehamilan dan pematangan janin.
Tanda Janin Stres
1. Kontraksi
Foto: parents.com
Dalam sebuah pengamatan yang dilakukan di Los Angeles pada seorang ibu pekerja di kehamilan pertamanya. Dalam pemeriksaan USG, dokter menemukan bahwa leher rahimnya mulai melebar pada 19 minggu.
Ia mengalami kontraksi parah sehingga mengharuskannya dirawat di rumah sakit. Wanita tersebut merasa sangat cemas, namun yang terjadi adalah kontraksi bertambah parah seiring dengan rasa cemasnya. Ia juga mengatakan bahwa pekerjaannya sangat melelahkan.
Dr. Christine Dunkel-Schetter, seorang Profesor Psikologi di UCLA,.bahkan mengatakan bahwa tampaknya wanita yang terus-menerus cemas atau takut mungkin paling rentan terhadap masalah selama kehamilan yang memicu janin stres.
Kontraksi ini juga bisa disertai kram hingga kondisi terparahnya adalah pendarahan hebat.
2. Janin Kurang Bergerak
Foto: parenting.firstcry.com
Saat janin aktif bergerak, perhatikan jika dalam dua jam gerakan berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
Apabila dalam waktu enam jam gerakan semakin tidak tampak, maka saatnya Moms bergegas ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut.
3. Detak Jantung Janin Melemah atau Berdetak Terlalu Cepat
Foto: verywellfamily.com
Jika detak jantung janin melemah hal ini bisa menandakan kondisi janin yang sedang mengalami stres. Hitungan normal detak jantung antara 120 sampai 160 per menit saat diukur menggunakan doppler. Jika kondisinya melemah atau bahkan terlalu cepat, maka sangat memungkinkan tanda janin stres.
4. Cairan Ketuban yang Merembes
Foto: healthline.com
Dalam beberapa kondisi cairan ketuban yang merembes merupakan hal yang wajar jika dalam jumlah yang sedikit dan tidak terus menerus.
Tapi jika hal tersebut terjadi sebaliknya, maka Moms sangat diharuskan mengunjungi dokter segera, kondisi janin yang stres memang bisa menimbulkan hal tersebut dan dikhawatirkan volume air ketuban terus berkurang yang tentunya berbahaya bagi janin.
Tanda janin stres dipicu oleh kondisi psikologis Moms yang juga sedang mengalami hal tersebut, baik tekanan, kesedihan, kemarahan, dan berbagai perasaan cemas yang memicu kondisi stres tersebut.
Maka, sangat penting bagi Moms untuk terus mengendalikan diri dan selalu berpikir positif.
Moms bisa menghilangkan berbagai kecemasan dengan cara relaksasi atau yoga saat hamil dan mengalami kondisi psikologis yang kurang baik, sehingga Si Kecil pun tetap dalam keadaan yang nyaman di perut Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.