20 Cara Merawat Vagina agar Tetap Terjaga Kesehatannya
Setiap wanita mesti menjaga kesehatan vagina dengan saksama. Maka dari itu, Moms perlu tahu cara merawat vagina.
Tak jarang, karena kurangnya edukasi mengenai pendidikan seksual, banyak perempuan yang tidak paham cara menjaga organ kewanitaannya sendiri.
Bahkan, tidak sedikit yang percaya begitu saja dengan iklan produk kewanitaan yang mengklaim dapat membuat vagina menjadi lebih wangi.
Padahal, menurut Beri Ridgeway, MD, ginekolog asal Amerika Serikat, vagina sebenarnya tidak membutuhkan banyak produk perawatan untuk membuatnya tetap sehat.
Lantas, bagaimana cara merawat vagina dengan baik dan benar? Yuk, Moms, simak bersama!
Baca Juga: 10 Bahan Alami untuk Mengatasi Vagina Kering, Ampuh!
Cara Merawat Vagina dengan Benar
Lalu, apa saja cara-cara yang bisa Moms lakukan agar bisa memiliki vagina sehat?
Yuk, simak pembahasan cara merawat vagina di bawah ini.
1. Memiliki Pola Hidup Sehat
Cara merawat vagina yang pertama adalah menerapkan pola hidup sehat.
Tentu saja memiliki pola hidup sehat seperti menjaga makan dan berolahraga tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga memberikan manfaat bagi organ seksual.
Menjaga pola hidup sehat juga bisa dimulai dengan mengawasi konsumsi alkohol yang berlebihan dan mulai berhenti merokok.
Konsumsi alkohol berlebihan dan nikotin dari rokok bisa menyebabkan gangguan fungsi seksual tidak hanya pada pria, tetapi juga pada wanita.
Dengan menjaga pola hidup sehat, maka vagina sehat juga bisa terwujud.
2. Melakukan Screening secara Berkala
Rutin melakukan screening merupakan salah satu cara merawat vagina.
Dilansir dari Cleveland Clinic, sebagai perempuan, perlu sekali melakukan tes pap smear setidaknya setahun sekali untuk memeriksakan keadaan leher rahim dan deteksi kanker rahim secara dini, Moms.
Jika Moms memiliki anak perempuan yang sedang beranjak remaja, ada baiknya untuk mengantarkan mereka ke ginekolog di rumah sakit atau klinik layanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin HPV.
3. Menggunakan Kondom
Cara merawat vagina selanjutnya adalah menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Moms, ingatlah untuk selalu menggunakan kondom guna melindungi diri dari penyakit menular seksual, ya.
Selain itu, kondom juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Kondom sangat penting untuk digunakan jika hendak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang masih baru dan belum diketahui catatan kesehatan serta sejarah hubungan seksualnya.
4. Membersihkan Vagina Hanya dengan Air Bersih
Saat ini, beberapa produk kewanitaan beriklan memberi jaminan bisa membersihkan vagina dengan sabun yang mengandung pewangi.
Akan tetapi, apakah produk-produk tersebut benar-benar bisa membuat vagina sehat?
Dr. Ridgeway menyarankan untuk membersihkan organ kewanitaan hanya dengan air bersih saja.
Karena, pada dasarnya vagina adalah organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri secara alami tanpa bantuan sabun-sabun pewangi.
Penggunaan sabun dengan wangi-wangian tak jarang menyebabkan vaginitis atau infeksi vagina pada wanita.
Selain itu, penggunaan produk pembersih kewanitaan hendaknya hanya dilakukan dengan rekomendasi dokter atau ginekolog.
5. Rajinlah Mengganti Pembalut saat Menstruasi
Cara merawat vagina sangat penting dilakukan apalagi saat periode datang bulan.
Melansir Center for Young Women’s Health menyarankan, sebaiknya selalu mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali atau bahkan membawa celana dalam ekstra jika hendak bepergian.
Pasalnya, keadaan lembap saat menstruasi dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri dalam vagina.
Hal ini pun berlaku bagi Moms yang menggunakan tampon atau menstrual cup, ya. Ganti tampon dan cuci menstrual cup secara berkala untuk menjaga vagina agar tetap bersih.
Baca Juga: 20 Cara Menghilangkan Bau Vagina, Mudah dan Ampuh!
6. Menggunakan Celana Dalam Berbahan Katun yang Kering
Larissa Hirsch, MD, seorang ginekolog dari New York, mengatakan pemilihan pakaian dalam juga berpengaruh terhadap cara merawat vagina.
Pakaian dalam sebaiknya terbuat dari bahan katun yang sejuk atau bahan alami lainnya.
Bahan yang ketat, nilon, atau spandex tidak disarankan karena dapat membuat iritasi dan menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lebih lembap.
Tentu saja keadaan yang lembap ini nantinya dapat memengaruhi kondisi kesehatan vagina karena jadi tempat terbaik untuk pertumbuhan bakteri.
7. Menggunakan Pelumas Alami
Cara merawat vagina selanjutnya adalah pertimbangkan menggunakan pelumas alami.
Minyak kelapa atau minyak zaitun bisa menjadi pelumas dan pelembab vagina yang lebih baik daripada menggunakan benda.
Hal ini karena benda tersebut tidak bersih sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada vagina.
8. Selalu Buang Air Kecil setelah Berhubungan Seksual
Buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu mengurangi kemungkinan Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Selain itu, kebiasaan ini juga bisa dilakukan sebagai cara merawat vagina.
9. Hindari Terlalu Sering Membersihkan Vagina
Cara merawat vagina selanjutnya adalah dengan tidak terlalu sering membersihkan vagina.
Membersihkan vagina menggunakan sabun khusus memang baik. Namun, Moms tidak perlu membersihkannya terlalu sering.
Sebab, membersihkan vagina secara berlebihan dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi vagina dari bakteri.
10. Hindari Menggosok Vagina dengan Handuk
Kebiasaan buruk yang sering dilakukan adalah menggosok-gosok vagina menggunakan handuk hingga kering.
Kebiasaan ini harus dihentikan karena dapat membuat vagina iritasi.
Moms cukup menempelkan handuk pada vagina hingga benar-benar kering.
11. Kurangi Penggunaan Bath Bomb Mandi
Cara merawat vagina selanjutnya adalah kurangi penggunaan bath bomb untuk mandi.
Mandi dengan bath bomb kini menjadi tren dan dapat memberikan sensasi tersendiri, seperti rileks karena harumnya yang menenangkan.
Namun sayangnya, akan berbahaya untuk vagina jika dibiarkan untuk berendam dengan air yang sudah bercampur dengan bath bomb selama beberapa jam.
Bath bomb dapat mengganggu pH di vagina yang membuat Moms lebih rentan terhadap iritasi atau infeksi.
12. Berhati-hati saat Bersepeda
Melansir Journal of Sexual Medicine, wanita yang sering bersepeda dapat meningkatkan gejala mati rasa, nyeri, dan kesemutan pada vagina.
Jika Moms senang bersepeda, sebaiknya pakai celana pendek empuk, atur sadel sepeda senyaman mungkin, dan jangan lupa menggunakan krim lembut pada area vagina sebelum bersepeda.
13. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Antibiotik
Penggunaan antibiotik yang tidak perlu secara signifikan dapat mengurangi kesehatan vagina.
Antibiotik akan bekerja membunuh bakteri baik dan bakteri jahat, yang kemudian dapat mengubah flora (yaitu, koloni bakteri sehat) di vagina Moms sehingga dapat menyebabkan jamur dan infeksi lain tumbuh.
14. Jangan Cukur Habis Bulu Kemaluan
Cara merawat vagina yang selanjutnya adalah dengan tidak mencukur habis bulu pubis atau bulu kemaluan.
Mencukur bulu pubis yang sudah lebat memang tidak masalah. Namun akan berbahaya jika Moms mencukurnya hingga habis.
Pasalnya, salah satu fungsi dari bulu kemaluan adalah membantu melindungi vagina dari bakteri ekstra.
Tak hanya itu, bulu di kemaluan juga berfungsi untuk melindungi kulit vagina yang sensitif dari gesekan atau keringat.
15. Hindari Perawatan Tradisional
Tak sedikit orang yang menggunakan perawatan tradisional untuk vagina dengan dalih menyehatkan.
Meski demikian, penggunaan ratus vagina atau gurah vagina masih belum terbukti baik untuk kesehatan.
Pemakaian uap serta asap panas dari ratus vagina malah memiliki risiko menimbulkan iritasi atau luka bakar pada area kewanitaan.
16. Konsumsi Makanan Probiotik
Seperti usus, cara merawat vagina selanjutnya dengan memerhatikan penyebab bakteri tumbuh yang dapat menyebabkan iritasi.
Makanan probiotik seperti yogurt dan keju serta makanan prebiotik lainnya penting untuk memelihara bakteri baik pada vagina. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.
The American Journal of Clinical Nutrition menemukan buah cranberry dapat membantu pertumbuhan bakteri yang menempel pada kandung kemih dan uretra.
17. Rutin Senam Kegel
Cara merawat vagina selanjutnya yakni rutin senam kegel yang melibatkan otot di sekitar panggul dan vagina.
Persalinan atau pertambahan usia dapat membuat vagina menjadi sedikit lebih longgar.
Namun, kondisi tersebut tidaklah permanen, Moms.
Rutin melakukan senam kegel dapat mengencangkan otot vagina dengan cara memperkuat otot dasar panggul yang mengelilingi vagina.
18. Ganti Pakaian yang Berkeringat
Pakaian olahraga mudah menyerap keringat dapat memicu perkembangan bakteri daerah vagina dalam keadaan lembap.
Cara merawat vagina selanjutnya yakni gantilah pakaian yang basah atau berkeringat dengan segera setelah berolahraga.
Jika tidak bisa mandi setelah berenang atau berolahraga, setidaknya ganti pakaian renang atau celana dalam yang baru.
Katun adalah bahan paling baik untuk sirkulasi udara yang baik. Hindari menggunakan celana ketat yang dapat memicu infeksi saluran kemih.
19. Basuh dari Arah Depan ke Belakang
Tahukah Moms bahwa cara membasuh vagina yang benar adalah dari arah depan ke belakang?
Dengan cara ini, bakteri yang ada di anus tidak akan berpindah ke organ kewanitaan Moms.
Oleh karena itu, pastikan untuk tidak lagi membas
20. Keringkan dengan Lembut
Aturan terakhir mengenai cara merawat vagina adalah dengan mengeringkan area kewanitaan dengan lembut.
Jangan menggosok handuk dengan kuat, cara terlalu berlebihan dapat merusak jaringan vulva yang halus.
Yang perlu dilakukan adalah menepuk area vagina dengan lembut hingga kering dengan handuk bersih.
Jika vulva sakit atau teriritasi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Moms, itulah beberapa cara merawat vagina agar selalu bersih dan sehat.
Ingat, Moms, vagina yang sehat dan bersih membuat kehidupan seksual menjadi lebih berkualitas.
Selain itu, vagina yang terawat juga turut melancarkan program kehamilan.
Jadi, jangan sampai malas merawat vagina dengan benar, ya, Moms!
- https://health.clevelandclinic.org/how-to-keep-your-vagina-happy-healthy/
- https://www.healthline.com/health/8-vagina-health-tips#8.-Sleep-in-your-birthday-suit
- buzzfeed.com/carolinekee/take-better-care-of-your-vulva-and-vagina
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22390173/
- https://youngwomenshealth.org/2017/04/19/vulvar-and-vaginal-care-and-cleaning/
- https://www.womenshealthmag.com/health/a19988510/healthy-vagina/
- https://academic.oup.com/ajcn/article/103/6/1434/4569625
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.