Hasil Rapid Test Negatif, Perlukah Lakukan Tes Ulang?
Untuk menguji bila seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak, maka perlu dilakukan tes. Salah satu jenis tes yang dilakukan di Indonesia adalah dengan rapid diagnostic test (tes diagnostik cepat) atau rapid test.
Tetapi, bila Moms sudah melakukan rapid test lalu diketahui bahwa hasilnya negatif, apakah perlu melakukan tes ulang? Lalu, seperti apa cara kerja dari rapid test ini?
Baca Juga: Jokowi Gelar COVID-19 Rapid Test Massal, Ini 4 Faktanya
Cara Kerja Rapid Test dan Kelemahannya
Foto: Orami Photo Stock
Sebelum mengetahui langkah yang perlu dilakukan bila hasil rapid test negatif, Moms perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara kerja dari rapid test ini.
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rapid test dilakukan dengan mendeteksi keberadaan antibodi dalam darah seseorang yang telah terinfeksi COVID-19. Antibodi diproduksi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah infeksi virus.
Dalam jurnal Infection Ecology & Epidemiology, disebutkan bahwa hasil negatif dari tes ini mungkin tidak dapat diandalkan selama minggu-minggu pertama setelah infeksi.
Selain itu, rapid test dengan mendeteksi antibodi yang menargetkan COVID-19 juga dapat bereaksi silang dengan patogen lain, termasuk virus corona jenis lainnya, dan memberikan hasil positif palsu.
Baca Juga: Ketahui 8 Tips Mengasuh Anak di Tengah Pandemi COVID-19
Bila Hasil Rapid Test Negatif
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms telah melakukan rapid test dan ditunjukkan hasil yang negatif, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menindaklanjuti hasil tes ini.
Mengutip situs Kementerian Kesehatan RI, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan jika hasil rapid test menunjukkan keterangan negatif:
- Moms diharapkan untuk berada di rumah dan melakukan physical distancing
- Melakukan tes ulang 7-10 hari setelah dilakukannya tes
- Bila perlu konsultasi, dapat menghubungi layanan digital health
Lebih lanjut, jika seseorang melakukan rapid test dua kali dan hasil kedua testnya menunjukkan keterangan negatif, maka bisa diyakini pasien tidak terinfeksi corona.
Tetapi, perlu diingat untuk tetap menjaga jarak karena hasil tes negatif bukan berarti orang tersebut menjadi 'kebal' terhadap virus, dan masih sangat mungkin untuk terinfeksi COVID-19.
“Meskipun hasil pemeriksaan pertama negatif, maka kita akan tetap meminta pasien jaga jarak dengan orang lain supaya tidak ada proses penularan. Bagi yang hasilnya positif, dilanjutkan dengan pemeriksaan antigen melalui pemeriksaan swab, dan kemudian PCR,” jelas Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto.
Itu dia Moms, penjelasan tentang apa yang harus dilakukan bila rapid test menunjukkan hasil negatif.
Baca Juga: Bisakah Terjadi Infeksi Virus Corona pada Balita? Berikut Penjelasannya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.