Infeksi Streptococcus, Kondisi Radang Tenggorokan yang Sangat Menular
Moms tentu pernah merasakan sakit tenggorokan. Ternyata, selain menjadi pertanda sedang terserang penyakit, hal itu terjadi karena adanya infeksi Streptococcus.
Radang tenggorokan dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa dari segala usia. Tapi ini sangat umum terjadi pada anak-anak antara usia 5 dan 15 tahun.
Bersin, batuk, berbagi peralatan makan, dan jenis kontak dekat lainnya dengan seseorang yang memiliki infeksi Streptococcus dapat menyebarkan radang dari satu orang ke orang lain.
Baca Juga: Infeksi Virus, Cari Tahu Jenis hingga Cara Mengatasinya
Penyebab Infeksi Streptococcus
Foto: Orami Photo Stock
Dikutip dari Nature Public Health Emergency Collection, Streptococcus adalah sekelompok besar bakteri berbentuk bulat yang tersebar luas di alam. Ini termasuk beberapa agen penyakit manusia yang paling penting serta anggota flora normal manusia.
Radang tenggorokan adalah infeksi bakteri yang sangat menular. Biasanya menyebar melalui tetesan pernapasan kecil yang terbawa udara ketika seseorang dengan radang tenggorokan bersin atau batuk.
Kabar baiknya, radang tenggorokan jarang terjadi pada balita di bawah usia 3 tahun. Moms dapat terkena radang tenggorokan jika menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah terpapar bakteri ini.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi Streptococcus termasuk:
- Kontak dekat dengan seseorang yang menderita radang tenggorokan
- Menghabiskan waktu di tempat yang ramai, seperti sekolah, pasar, atau tempat penitipan anak
- Berusia antara 5 dan 15 tahun
- Memiliki anak usia sekolah
- Menjadi orang dewasa yang sering berhubungan dengan anak-anak, seperti guru atau profesional kesehatan
Sebagian besar kasus radang tenggorokan dewasa terjadi pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun, menurut studi StatPearls.
Karena kontak dekat merupakan faktor risiko terbesar untuk radang tenggorokan, penyakit ini biasanya menyebar di antara anggota keluarga di rumah.
Baca Juga: Awas Infeksi! Ini 6 Penyebab Sakit Telinga Kiri
Gejala Infeksi Streptococcus
Foto: Orami Photo Stock
Tingkat keparahan radang tenggorokan dapat bervariasi dari orang ke orang. Ini biasanya berkembang dalam 5 hari setelah adanya infeksi Streptococcus.
Beberapa orang mengalami gejala ringan, seperti sakit tenggorokan. Namun yang lain memiliki gejala yang lebih parah, termasuk demam dan kesulitan menelan.
Gejala umum saat seseorang terkena infeksi streptococcus dan merasakan radang tenggorokan meliputi:
- Demam mendadak, terutama jika suhunya 38˚C atau lebih tinggi
- Sakit tenggorokan dan dengan bagian dalam terlihat merah dengan bercak putih
- Sakit kepala
- Panas dingin
- Kehilangan nafsu makan
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Kesulitan menelan
Gejala radang tenggorokan yang kurang umum termasuk gejala gastrointestinal seperti:
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
Anak-anak lebih mungkin mengalami gejala yang kurang umum ini.
Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab, Gejala Setiap Infeksi, dan Pengobatannya
Cara Mengatasi Infeksi Streptococcus
Foto: Orami Photo Stock
Karena radang tenggorokan adalah infeksi Streptococcus, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya. Obat-obatan ini menghambat penyebaran bakteri dan infeksi.
Ada delapan antibiotik berbeda yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk mengobati radang tenggorokan, yakni:
- Penisilin (oral atau intramuskular)
- Amoksisilin (oral)
- Sefaleksin (oral)
- Sefadroksil (oral)
- Klindamisin (oral)
- Klaritromisin (oral)
- Azitromisin (oral)
Penisilin dan amoksisilin adalah obat yang paling umum diberikan untuk infeksi Streptococcus. Jika Moms atau Si Kecil alergi terhadap penisilin atau amoksisilin, dokter mungkin akan meresepkan obat lain, seperti antibiotik azitromisin.
Sangat penting untuk menghabiskann seluruh antibiotic sesuai dengan anjuran dokter, agar dapat mengatasi infeksi sepenuhnya. Saat berhenti minum obat ketika gejalanya membaik, dapat memicu kekambuhan.
Selain antibiotik, perawatan di rumah dapat membantu meringankan gejala saat terkena infeksi streptococcus. Ini termasuk:
- Banyak istirahat
- Minum cairan hangat, seperti air lemon dan teh
- Minum cairan dingin untuk membantu meredakan sakit tenggorokan
- Makan makanan lunak seperti yogurt dan saus apel
- Menyalakan diffuser atau humidifier
- Mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen
- Mengisap pelega tenggorokan, es, atau es loli
- Menambahkan 1/4 sendok teh (5 ml) garam ke dalam 1 cangkir (240 ml) air dan berkumur dengan campuran tersebut
- Obat alami seperti madu dan cuka sari apel juga dapat membantu
Ada juga yang menganjurkan untuk menggunakan minyak esensial dalam membantu pengobatan radang tenggorokan
Sebenarnya, manfaat medis dari minyak esensial masih kontroversial. Tapi minyak esensial mungkin memberikan beberapa manfaat dalam mengobati radang tenggorokan.
Dalam ulasan Molecules tentang penggunaan obat dari beberapa minyak esensial, para peneliti menemukan bahwa bahan berikut ini memiliki sifat antimikroba:
- Thyme
- Lavender
- Kayu manis
- Cengkeh
- Kayu putih
- Pohon teh
Tetapi penulis ulasan memperingatkan bahwa aktivitas antimikroba di masing-masing bahan terbatas dan berumur pendek, yang berarti jenis formulasi juga penting.
Sebuah studi MicrobiologyOpen juga menemukan fitur antibakteri dalam campuran khusus kayu manis, wortel liar, kayu putih, dan minyak esensial rosemary.
Baca Juga: Infeksi Puerperalis, Infeksi Bakteri di Rahim setelah Melahirkan
Cara Mencegah Infeksi Streptococcus
Foto: Orami Photo Stock
Karena tidak dapat diketahui kapan seseorang terkena infeksi streptococcus, salah satu cara paling efektif untuk membantu menghindari infeksi adalah mencuci tangan secara teratur.
Selain itu, tidak berbagi minuman atau makanan dengan seseorang yang menderita radang tenggorokan juga sangat dianjurkan.
Jika seseorang di rumah sedang menderita radang tenggorokan, jangan berbagi handuk, seprai, atau sarung bantal. Cuci piring dan cucian dengan air panas dan sabun.
Moms yang memiliki anak yang terkena infeksi Streptococcus dapat membantu menghentikan penyebaran ke anggota keluarga lainnya dengan cara:
- Memisahkan piring makan dan minum anak
- Tidak berbagi makanan, minuman, serbet, kain, atau linen antara anak dan orang lain
- Menyuruh anak mulut saat batuk dan bersin
- Meminta semua anggota keluarga di rumah untuk cuci tangan secara teratur
- Mengganti sikat gigi anak setelah antibiotik berakhir
Karena penyebaran infeksi Streptococcus yang cukup cepat, menerapkan pola hidup sehat untuk seluruh anggota keluarga di rumah juga bisa dilakukan mulai saat ini, Moms.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7121349/
- https://www.healthline.com/health/strep-throat#comparison
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525997/
- https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-hcp/strep-throat.html
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6612361/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5552930/
- https://www.webmd.com/oral-health/understanding-strep-throat-basics
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.