Jenis Sakit Kepala yang Berbahaya Menurut Dokter Neurologi
Sakit kepala dibagi menjadi beberapa tipe dan di antaranya ada jenis sakit kepala yang berbahaya, lho Moms.
Jika Moms merasakan jenis sakit kepala yang sangat nyeri dan ini adalah pengalaman pertama, segeralah konsultasi dengan dokter.
Meskipun telah mengonsumsi obat, tapi rasa nyerinya tetap ada, ini bisa menjadi tanda-tanda sakit kepala yang berisiko.
Jadi, penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter karena hanya mereka yang dapat menentukan jenis sakit kepala yang Moms alami.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai sakit kepala berbahaya, lanjutkan membaca artikel ini ya, Moms.
Ada juga pendapat dari dokter spesialis neurologi untuk memberikan informasi yang lebih akurat.
Baca Juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!
Jenis Sakit Kepala yang Berbahaya
Menurut dr. Firman Hendrik, Sp. N, Dokter Spesialis Neurologi, RS Pondok Indah, Puri Indah, ada empat jenis sakit kepala yang berbahaya.
Berikut beberapa jenis nyeri kepala yang perlu diwaspadai menurut dr. Firman:
- Nyeri kepala hebat yang pertama kali terjadi
- Nyeri kepala disertai muntah hebat
- Nyeri kepala terutama pada pagi hari dan bertambah setiap harinya
- Nyeri kepala disertai kejang, penurunan kesadaran, serta kelemahan.
Namun, ada yang membedakan jenis sakit kepala yang berbahaya dengan jenis sakit kepala yang tidak berbahaya.
"Perbedaan nyeri kepala yang berbahaya dengan nyeri kepala biasa adalah nyeri kepala progresif atau nyeri kepala yang semakin berat seiring waktu.
Serta nyeri kepala disertai dengan gejala lain yang harus diwaspadai (red flag), seperti yang telah disebutkan sebelumnya," jelas dr. Firman.
Jenis sakit kepala yang berbahaya bisa disertai dengan beberapa tanda atau gejala lainnya, Moms.
Beberapa gejala yang sering muncul menyertai nyeri kepala menurut dr. Firman antara lain:
- Demam
- Pasca trauma kepala
- Kejang
- Penurunan kesadaran
- Kelemahan
- Asimetri wajah
- Gangguan bicara
- Pusing berputar.
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar
Penyebab Sakit Kepala Tidak Kunjung Sembuh
Moms, jika merasa sakit kepala berkepanjangan, penting untuk mengenali jenis sakit kepala yang berbahaya.
Nyeri kepala bisa dibagi menjadi dua kategori utama: primer dan sekunder.
Nyeri kepala primer adalah jenis sakit kepala yang muncul tanpa sebab yang jelas, seperti tipe tegang dan migrain
Sementara pada nyeri kepala tipe sekunder, terdapat penyebab spesifik, biasanya dari penyakit lainnya yang mungkin lebih berbahaya.
Dalam menentukan penyebab nyeri kepala primer, dokter akan mencari pencetusnya.
Sementara pada nyeri kepala sekunder, dokter akan merekomendasikan terapi pengobatan dari penyakit yang menyebabkan terjadinya nyeri kepala.
"Untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf jika mengalami sakit kepala yang tidak kunjung sembuh," tegas dr. Firman.
Baca Juga: Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?
Penyebab Sakit Kepala Setiap Hari
Setelah Moms mengetahui penyebab dan jenis sakit kepala yang berbahaya, ketahui juga penyebab sakit kepala setiap hari.
Berdasarkan penjelasan dr. Firman, nyeri kepala primer yang terjadi setiap hari biasanya disebabkan oleh sejumlah pencetus, antara lain:
- Mengonsumsi jenis makanan tertentu
- Pola tidur dan pola makan yang tidak baik
- Melakukan aktivitas dengan posisi yang salah, seperti posisi duduk, tidur, atau bekerja yang tidak benar
- Efek samping dari terapi pengobatan.
Pengaruh Sakit Kepala dengan Penggunaan Gadget
Moms pasti sudah sering mendengar bahwa penggunaan gadget kerap dikaitkan dengan jenis sakit kepala yang berbahaya, bukan?
Menurut dr. Firman, meski penggunaan gadget secara umum tidak berbahaya, tetapi dapat meningkatkan kemungkinan nyeri kepala.
Penggunaan gadget dalam waktu yang lama membuat seseorang terus menunduk yang menyebabkan ketegangan di leher.
Selain itu, melihat layar kecil dalam jangka waktu yang lama menyebabkan kelelahan dan nyeri kepala.
"Sebuah penelitian menemukan bahwa semakin lama seseorang menggunakan gadget dan semakin lanjut usia penggunanya,
maka mengakibatkan paparan radiasi frekuensi radio meningkat. Hal ini turut menimbulkan nyeri kepala," jelas dr. Firman.
Secara umum, gadget berupa handphone, bluetooth, wifi, serta benda elektronik lainnya memancarkan gelombang frekuensi radio.
Beberapa penelitian menemukan bahwa paparan elektromagnetik dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan nyeri kepala, kelelahan, serta insomnia.
"Namun penelitian lain menyatakan bahwa nyeri kepala pada pengguna gadget juga merupakan efek nocebo (negative placebo)," tambahnya.
Artinya, nyeri kepala dilaporkan oleh orang yang menggunakan gadget dalam waktu yang lama atau dekat dengan tower atau pemancar telepon seluler.
Jadi, belum dapat dikatakan secara pasti apakah efek radiasi elektromagnetik dari gadget benar-benar mengakibatkan nyeri kepala, ya Moms.
Baca Juga: Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara
Sakit Kepala tapi Tidak Ingin Mengonsumsi Obat
Jenis sakit kepala yang berbahaya memang perlu diperiksakan ke dokter untuk diberikan obat.
Namun, bagaimana jika sakit kepala, tapi tidak ingin mengonsumsi obat?
Menurut dr. Firman, nyeri kepala primer dapat ditangani tanpa obat.
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri kepala primer adalah:
- Menerapkan pola tidur teratur
- Pola makan teratur
- Menghindari penggunaan gadget berlebihan
- Melakukan pijatan ringan di area nyeri kepala
- Olahraga secara teratur juga dapat membantu mengurangi nyeri kepala.
Ketika mengalami nyeri kepala, beberapa hal dapat dilakukan untuk mengurangi sakit yang dirasakan.
Misalnya, ketika kepala mengalami migrain, gunakan ice pack atau kompres dingin di area nyeri.
Sedangkan untuk nyeri kepala tegang, gunakan kompres hangat.
Sebaiknya juga mengonsumsi cukup air untuk mengurangi nyeri kepala.
Selain air, kopi, teh, dan jahe juga dapat membantu mengurangi nyeri kepala jika tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter tentang Cara Mendidik Anak ADHD
Kapan Sebaiknya Berkunjung ke Dokter?
Menurut dr. Firman, berikut tolak ukur kapan sebaiknya Moms atau Dads ke dokter jika sudah mengalami sakit kepala.
- Jika gejala muncul secara tiba-tiba
- Bersifat progresif
- Disertai gejala hebat seperti kejang, penurunan kesadaran, dan kelemahan.
Apabila sudah mengalami kondisi yang disebutkan di atas, sebaiknya segera mengunjungi pusat pelayanan kesehatan atau rumah sakit terdekat.
Untuk nyeri kepala primer, berkonsultasi dengan dokter dapat dilakukan jika:
- Keluhan terjadi lebih sering dari biasanya
- Mengonsumsi obat dengan dosis yang berlebihan
- Mengonsumsi obat setiap hari, atau jika nyeri kepala sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Apakah Nanas Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Kata Dokter!
Itulah informasi seputar jenis sakit kepala yang berbahaya dan penyebabnya sesuai dengan penjelasan dokter.
Semoga menjawab kebingungan, Moms ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.