Kisah Khalid bin Walid, Pedang Allah yang Tak Terkalahkan
Sosok Khalid bin Walid merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang istimewa. Kisah Khalid bin Walid sangat menginspirasi kaum muslim.
Beliau dijuluki sebagai Saifullah atau Sayf Allah al Maslul yang berarti pedang Allah yang senantiasa terhunus.
Saking istimewanya, gelar tersebut diberikan langsung oleh Rasulullah karena keahliannya dalam berperang.
Sebagai umat Islam, memahami kisah Khalid bin Walid akan membantu kita mengenalnya lebih dekat.
Bahkan, ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisahnya yang inspiratif ini.
Baca Juga: Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina
Mengenal Sosok Khalid bin Walid
Khalid bin Walid termasuk keluarga dekat Nabi Muhammad SAW.
Bibi Khalid yang bernama Maimunah merupakan istri Rasulullah.
Selain dengan Nabi SAW, Khalid bin Walid juga memiliki hubungan keluarga dengan Umar bin Khattab sebagai saudara sepupu.
Sahabat nabi yang dijuluki pedang Allah ini terlahir dari keluarga kaum Quraisy.
Sang ayah, Walid bin Mugirah, adalah salah satu pemimpin yang berkuasa di masa itu.
Khalid bin Walid baru masuk Islam beberapa bulan sebelum Fathu Mekah.
Ia kemudian ikut serta dalam berbagai peperangan bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Pun ketika Rasulullah wafat, ia terus melanjutkan perjuangan melawan orang-orang murtad dengan jalur peperangan.
Keahliannya dalam berperang sudah tak perlu diragukan lagi.
Baca Juga: Kisah Nabi Hud, Mampu Menurunkan Hujan di saat Kekeringan
Ia dengan berani menghunuskan pedangnya, gagah berkuda, hingga menyusun strategi cemerlang untuk melawan musuhnya.
Keahliannya inilah yang membuat Khalid selalu dipercaya menjadi panglima perang.
Bahkan, bisa dibilang tak ada satupun peperangan yang ia pimpin mengalami kekalahan.
Kisah Khalid bin Walid berakhir ketika dirinya meninggal dunia.
Saat itu, ia sempat diberhentikan sementara dari medan perang oleh Umar bin Khattab.
Khalifah Umar pun menangisi kepergiannya karena belum sempat mengangkat Khalid kembali ke posisi panglima perang
Namun, kisah Khalid bin Walid tak berhenti begitu saja.
Selain dijuluki pedang yang terhunus, para sahabat bahkan musuhnya menggambarkan sosok sahabat nabi ini sebagai laki-laki yang tak pernah tidur.
Baca Juga: 12 Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Patut Jadi Teladan!
Kisah Khalid bin Walid Menjadi Panglima Perang
Kisah Khalid bin Walid selalu dikenang hingga saat ini.
Bahkan sepanjang sejarah Islam, namanya terus bergema sebagai penakluk yang ditakuti lawan dan disegani kawan.
Hal ini karena ialah sang penyelamat Islam dan pasukan kaum muslimin dalam perang Mu’tah.
Berkat keahliannya dalam berperang, ia pula yang berhasil membawa pengikutnya kembali ke Madinah dengan selamat.
Sejak kecil, Khalid kerap berlatih gulat dan membantu pekerjaan keluarga.
Begitu beranjak dewasa, ia mulai fokus dengan taktik dan mengatur strategi perang.
Baca Juga: Kisah Nabi Khidir, Sosok yang Konon Masih Hidup Hingga Kini
Pada awal kepemimpinannya di medan perang, Khalid bin Walid dipercaya memimpin pasukan Quraisy melawan kaum muslimin.
Saat perang Uhud, Khalid bin Walid bisa membaca situasi sehingga pasukan muslimin kalah telak.
Kisah Khalid bin Walid masuk Islam terjadi setelah perang Uhud.
Ia merasa sudah mendapat hidayah dari Allah SWT dan merasa cinta pada agama Islam.
Hal itulah yang membuat ia sadar bahwa Islam adalah agama yang benar.
Ia pun menemui Rasulullah SAW untuk memeluk agama Islam.
Sejak itulah, Khalid dipercaya menjadi panglima perang kaum muslim.
Soal strategi dan taktik tentu tak perlu diragukan lagi.
Berkat kecerdasannya, begitu banyak perang yang berhasil dimenangkan kaum muslimin di bawah kepemimpinannya.
Karena itulah, Khalid bin Walid mendapati julukan pedang Allah yang selalu terhunus.
Perang terbesar yang berhasil dimenangkan pasukan Khalid adalah perang Yarmuk.
Dalam perang tersebut, sekitar 46.000 pasukan kaum muslim berhasil mengalahkan pasukan Byzantium yang berjumlah 240.000 orang.
Baca Juga: Kumpulan Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Inspiratif
Kisah Khalid bin Walid Buat Rasulullah Kecewa
Dikenal sebagai pemimpin perang yang tak terkalahkan, sosok Khalid bin Walid ternyata pernah membuat Rasulullah kecewa.
Kisah Khalid bin Walid ini berawal dari kecerobohannya yang berakibat menghilangkan nyawa umat Islam sendiri.
Saat itu, Khalid bin Walid pergi ke Bani Jadzimah bersama pasukannya untuk mengajak masuk Islam.
Ketika sahabat nabi ini meminta Bani Jadzimah menurunkan senjatanya, tak satupun dari mereka yang menuruti perintah Khalid.
“Tidak, demi allah. Karena setelah senjata diletakkan pasti ada pembunuhan.
Kami tidak bisa mempercayaimu dan orang-orang bersamamu,” ujar Bani Jadzimah.
Baca Juga: Kisah Abu Jahal, Sepupu Nabi Muhammad yang Membenci Islam
Pria yang dijuluki pedang Allah ini memberikan ancaman, “Tidak ada perlindungan untuk kalian, kecuali jika kalian mau turun.”
Sebagian orang dari Bani Jadzimah pun mengikuti perintah Khalid.
Namun, sebagian lainnya membangkang hingga membuat mereka terpecah belah.
Khalid pun bertanya, “Siapakah kalian, kaum muslimin atau kaum kafir?”
“Kami adalah kaum muslimin yang menjalankan salat, membenarkan Muhammad.
Membangun masjid di tanah lapang kami, dan mengumandangkan azan,” jawab mereka
Dalam lafaz hadis, mereka tidak bisa mengucapkan Aslamnaa yang berarti kami sudah masuk Islam.
Mereka mengatakan shaba’naa shaba’naa yang artinya kami telah berpindah agama menuju Islam.
Baca Juga: Kisah Nabi Musa, Bisa Jadi Dongeng Pengantar Tidur Anak!
Khalid pun mempertanyakan perilaku mereka yang membawa senjata.
Sebagian kaum Bani Jadzimah mengaku merasa khawatir dengan permusuhannya dengan kaum Arab.
Karena itulah, mereka membawa senjata sebagai perlindungan.
Khalid pun meminta mereka meletakkan senjata dan menyerah sebagai tawanan.
Pada waktu pagi buta, juru bicara Khalid berteriak, “Siapa pun yang memiliki tawanan, bunuhlah ia!”
Bani Sulaim pun mengikuti instruksi tersebut dengan membunuh tawanan mereka.
Beda dengan itu, kaum Muhajirin dan kaum Anshar justru menolak perintah ini.
Mereka malah melepaskan para tawanan meski berlawanan dengan instruksi yang diberikan.
Peristiwa dalam kisah Khalid bin Walid ini akhirnya sampai ke telinga Rasulullah.
Beliau mengungkapkan rasa kecewanya dan berkata:
اللهم إني أبرأ إليك مما صنع خالد
“Ya Allah, aku tidak bertanggung jawab atas perbuatan Khalid.”
Saking sedihnya, Rasulullah mengulang ucapan ini sebanyak dua kali.
Kekecewaan Rasulullah ini dikarenakan kesalahan fatal Khalid yang tidak teliti dengan jawaban shaba’na shaba’na pada Bani Jadzimah.
Khalid mungkin mengira mereka keluar dari agama Islam, padahal sebaliknya.
Hikmah yang bisa dipetik dari kisah Khalid bin Walid ini adalah sebaiknya hindari sikap tergesa-gesa.
Jangan terburu-buru menghakimi dan berhati-hatilah dalam berprasangka.
Sebaiknya lakukan tabayyun dan berpikir dengan kepala dingin agar bisa memberikan keputusan yang tepat.
Baca Juga: Kisah Sunan Gunung Jati, Ahli Pendidikan dan Strategi Perang yang Berdakwah Lewat Jalur Politik
Fakta Menarik dari Khalid bin Walid
Berikut ini beberapa fakta menarik dari Khalid bin Walid, panglima perang yang jadi andalan Rasulullah SAW.
1. Masa Sebelum Islam
Khalid bin Walid lahir di Mekkah sekitar tahun 585 M, ia berasal dari keluarga bangsawan Bani Makhzum yang disegani.
Sejak muda, Khalid dikenal sebagai pendekar yang tangguh dan ahli strategi perang.
Awalnya, Khalid menentang dakwah Rasulullah SAW dan menjadi komandan pasukan Quraish dalam beberapa pertempuran melawan umat Islam.
2. Masuk Islam dan Perubahan Sikapnya
Pada tahun 629 M, Khalid bin Walid masuk Islam bersama ratusan orang lainnya di Peristiwa Hudaibiyah.
Setelah memeluk Islam, ia berbalik arah dan menjadi pembela yang setia bagi Rasulullah SAW dan umat Islam.
Keberanian dan kecakapan yang dimiliki Khalid dalam pertempuran ini menjadikan dirinya memiliki julukan "Pedang Allah" (Saifullah) dari Rasulullah SAW.
3. Pengalaman Gemilang saat Perang
Khalid bin Walid dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak mementingkan diri sendiri, bahkan setelah meraih banyak kemenangan.
Ia memainkan peran penting dalam kemenangan gemilang umat Islam di Pertempuran Badar melawan pasukan Quraish yang jauh lebih besar.
Pada pertempuran Uhud, meskipun ia mengalami kekalahan, Khalid menunjukkan kegigihan dan strategi yang brilian dalam memimpin pasukan Muslim.
Tak hanya itu, Khalid bin Walid menunjukkan kecerdikannya dengan memimpin serangan mendadak yang memecah konsentrasi pasukan Quraish di Pertempuran Khandaq.
Semoga kisah Khalid bin Walid ini bisa menginspirasi, ya Moms!
- https://www.islampos.com/sepenggal-kisah-keteladanan-khalid-bin-walid-ra-152650/
- https://islam.nu.or.id/hikmah/kekecewaan-rasulullah-kepada-khalid-bin-walid-sang-pedang-allah-1t6T5
- https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1145365
- https://www.gramedia.com/products/khalid-bin-walid-panglima-perang-yg-tak-terkalahkan
- https://katadata.co.id/agung/lifestyle/642165753bd5c/kisah-khalid-bin-walid-panglima-perang-kaum-muslimin
- https://www.mabifoundation.or.id/article/kisah-khalid-bin-walid-si-pedang-allah
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.