Simak Penyakit Kelamin yang Mengganggu Fertilitas dan Perlu Diwaspadai
Penyakit kelamin bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
Jadi, Moms dan Dads wajib menjaga kebersihan organ intim agar terhindar dari penyakit kelamin, ya.
Pasalnya, penyakit kelamin biasa terjadi karena seseorang tak menjaga kebersihan organ intimnya dengan baik atau melakukan hubungan seksual secara tidak aman dan sembarangan.
Nah, ketika seseorang melakukan salah satu atau keduanya, bakteri, jamur dan parasit bisa hadir dan bersarang di organ intim sehingga menimbulkan berbagai penyakit kelamin berbahaya yang patut untuk diwaspadai.
Penyakit menular seksual merupakan salah satu penyakit kelamin yang menyebabkan infertilitas.
Pada beberapa jenis penyakit ini, ada yang tidak menimbulkan gejala atau memiliki gejala ringan yang mirip dengan penyakit lainnya.
Meski terkesan mengkhawatirkan, namun beberapa kasus penyakit kelamin yang mengganggu fertilitas ini dapat disembuhkan sehingga akan meningkatkan peluang kehamilan Moms.
Baca Juga: Mengenal Smegma, Tumpukan Kotoran di Lipatan Alat Kelamin yang Mengganggu
Penyakit Kelamin yang Mengganggu Fertilitas
Berikut ini beberapa penyakit menular seksual yang umum terjadi.
1. Human Papillomavirus (HPV)
Foto: kondom (pixabay.com)
HPV merupakan salah satu penyakit kelamin yang mengganggu fertilitas. Penyakit ini bahkan seringkali tidak dapat terproteksi dengan bantuan kondom.
“Sebagian besar orang tidak menyadari mereka mengidap HPV, karena biasanya tidak menimbulkan gejala (beberapa kasus muncul benjolan kecil di organ reproduksi) dan tubuh dapat dengan mudah melawan infeksi,” ungkap Rekan Profesor di divisi onkologi ginekologi di University of California Irvine School of Medicine, Bradley J. Monk, MD, seperti dikutip dari Parents.
Meski dapat hilang dengan sendirinya, namun HPV dapat menjadi penyebab kanker serviks yang mengganggu fertilitas.
HPV adalah sebuah virus yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain dengan kontak seksual. Ada beberapa virus dan sebagian dari virus tersebut lebih berbahaya dari yang lain.
Gejala yang paling banyak dialami oleh penderita ini adalah adanya kutil di alat kelamin, mulut dan tenggorokan.
Sebagian infeksi HPV pun bisa berubah menjadi kanker termasuk;
- Kanker mulut
- Kanker serviks
- Kanker vulva
- Kanker rectal
Kebanyakan kasus HPV memang tidak menjadi kanker, namun beberapa virus bisa berkembang dan menyebabkan kanker.
Dilansir dari National Cancer Institute, kebanyakan kasus HPV yanga da di Amerika Serikat sendiri disebabkan oleh HPV 16 dan HPV 18.
Kedua jenis HPV ini sendiri adalah penyumbang 70% dari semua kanker serviks.
Penyakit kelamin yang mengganggu fertilitas ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV (Gardasil 9) yang direkomendasikan untuk wanita usia 9-26 tahun dan pria hingga usia 21 tahun.
Baca Juga: Apakah Kutil Kelamin Bisa Disembuhkan?
2. Klamidia
Foto: klamidia (freepik.com)
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) , klamidia menjadi penyakit kelamin atau penyakit menular seksual yang paling umum di Amerika.
Klamidia umum terjadi pada wanita di bawah usia 25 tahun.
Sama halnya dengan HPV, kebanyakan penderita klamidia tidak menyadari munculnya gejala penyakit kelamin yang mengganggu fertilitas ini.
“Keputihan abnormal atau sensasi terbakar saat buang air kecil mungkin dapat terjadi setelah beberapa minggu berhubungan seksual dengan pasangan yang sudah terinfeksi penyakit ini,” ungkap endokrinologi reproduksi dan ahli infertilitas di Fertility Centers of Illinois, Meike L. Uhler, MD, seperti dikutip dari laman Self.
Beberapa gejala lain yang bisa menandakan klamidia, antara lain:
- Pendarahan di luar waktu menstruasi
- Sakit punggung bawah dan perut
- Rasa sakit yang dialami saat berhubungan seksual
Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebar ke rahim dan tuba falopi, menyebabkan penyakit radang panggul.
Penyakit ini dapat membentuk jaringan luka pada tuba falopi, sehingga rentan menyebabkan penyumbatan dan kerusakan permanen yang menyebabkan infertilitas.
3. Gonore
Foto: bagian vagina (Orami Photo Stock)
Penyakit kelamin yang mengganggu fertilitas ini seringkali didiagnosis bersamaan dengan klamidia dan gejala ringannya hampir sama, yaitu:
- Pendarahan
- Keputihan
- Sensasi terbakar pada organ reproduksi yang seringkali salah diartikan menjadi infeksi kandung kemih atau vagina
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dan permanen, salah satunya penyakit radang panggul.
Komplikasi dari penyakit radang panggul, meliputi tuba falopi terhambat, kehamilan ektopik, hingga infertilitas.
Penyakit kelamin yang mengganggu fertilitas ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami HIV dan dalam kasus yang ekstrim dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa di bagian lain tubuh, seperti darah, otak, jantung, dan sendi.
Itulah beberapa penyakit kelamin yang mengganggu fertilitas.
Dengan pemeriksaan pap smear, Moms akan mendapatkan diagnosis yang lebih detail, meskipun penyakit-penyakit tersebut di atas tidak menimbulkan gejala yang berarti.
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan Alat Kelamin pada Bayi, Perlu Moms Waspadai!
4. Herpes
Foto: ilustrasi herpes (Orami Photo Stock)
Penyakit kelamin lainnya yang bisa menyebabkan gangguan kesuburan, yaitu herpes yang disebabkan oleh virus.
Menurut International Federation of Gynecology and Obstetrics, virus herpes bisa menyebabkan infertilitas pada pria.
Secara umum, penyakit herpes dibagi menjadi 2 jenis, yakni herpes oral dan herpes genital.
Herpes oral biasanya tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual.
Penyakit yang disebabkan oleh virus HSV-1 ini dapat ditularkan melalui ciuman, berbagi alat makan, atau berbagi produk make up, seperti lipstick yang melibatkan kontak dengan bibir.
Gejala herpes oral, meliputi:
- Gatal pada bibir atau kulit di sekitar mulut
- Terbakar di dekat area bibir atau mulut
- Kesemutan di dekat area bibir atau mulut
- Sakit tenggorokan
- Kelenjar bengkak
- Menyakitkan saat menelan
- Ruam dapat terbentuk pada gusi, bibir, mulut atau tenggorokan
Gejala herpes oral biasanya muncul 1-3 minggu setelah infeksi pertama. Ketika gejala kembali, mereka biasanya lebih ringan daripada wabah herpes awal.
Tidak ada obat untuk infeksi herpes, tetapi obat-obatan dapat mengurangi keparahan dan durasi wabah.
Sementara itu, herpes genital disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai HSV-2 HHV-2. Virus herpes genital menyebar melalui kontak genital langsung dan dianggap sebagai penyakit menular seksual yang berbahaya.
Dikutip dari On Health, lebih dari 87% dari mereka yang terinfeksi herpes genital tidak menyadari infeksi mereka karena gejala yang sangat ringan atau tidak ada sama sekali.
Adapun gejala dari herpes genital, antara lain:
- Lepuh berisi cairan yang menyakitkan dan luka berkerak di area genital, bokong, paha, atau anus
- Kesemutan ringan atau rasa sakit yang menusuk di kaki, pinggul, atau bokong dapat terjadi beberapa jam hingga beberapa hari sebelum wabah herpes genital
Setelah infeksi pertama, wabah yang tidak terlalu parah sering terjadi pada tahun pertama.
Wabah cenderung menurun dari waktu ke waktu, meskipun infeksi dapat tetap berada di dalam tubuh tanpa batas waktu.
Infeksi herpes genital ini pun dapat menyebar ke bibir melalui kontak oral.
Seperti halnya herpes oral, penggunaan obat-obatan tertentu dapat mengurangi keparahan herpes genital, tetapi tidak ada obat pasti untuk benar-benar menyembuhkannya.
Penyakit Kelamin Lainnya yang Perlu Diwaspadai
Meski tidak mengganggu fertilitas, namun ada beberapa penyakit kelamin lainnya yang perlu diwaspadai. Berikut di antaranya:
1. Kanker Serviks
Foto: ilustrasi wanita memiliki kanker serviks (Orami Photo Stock)
Kanker serviks ini sampai sekarnag masih menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar perempuan di dunia. Penyakit ini pun juga dikenal dengan nama lain yakni kanker leher rahim.
Virus HPV yang telah berkembang selama 10 hingga 20 tahun terakhir ini pun masih dimiliki oleh banyak perempuan di dunia.
Perlu diperhatikan bahwa kanker serviks sendiri sebenarnya tak memiliki gejala spesifik.
Namun secara umum, pengidap kanker serviks biasanya akan mengalami keputihan berlebihan, sakit saat buang air kecil, volume darah yang banyak saat menstruasi, dan merasa kesakitan saat berhubungan intim.
Baca Juga: Kanker Rahim: Jenis, Gejala, dan Perawatannya
2. Sifilis
Foto: ilustrasi kondisi sifilis (Orami Photo Stock)
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Biasanya kondisi ini tak terdeteksi di awal.
Gejala yang akan dirasakan pertama kali adalah luka bulat kecil yang dikenal sebagai chancre.
Luka tersebut pun bisa berkembang di alat kelamin, anus, atau bisa mulut. Luka tersebut tak menimbulkan rasa sakit tapi sangatlah menular.
Kabar baiknya, jika sifilis bisa dideteksi, sifilis bisa mudah disembuhkan dengan antibiotik. Namun, infeksi sifilis pada anak-anak bisa fatal.
Jadi, sangatlah penting bagi semua ibu hamil melakukan screening untuk sifilis.
Baca Juga: 5+ Jenis Infeksi Vagina yang Umum Terjadi dan Cara Mencegahnya, Catat!
3. Trikomoniasis
Foto: bagian intim wanita (Orami Photo Stock)
Trikomoniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh sebuah parasit yang bernama trichomonas vaginalis.
Penyakit kelamin yang satu ini menular dan umum terjadi pada wanita.
Tanda seseorang memiliki penyakit ini, yaitu:
- Keputihan yang berbau busuk
- Warna keputihan kehijauan
- Rasa gatal dan kemerahan pada vagina
- Nyeri yang dirasakan ketika berhubungan intim
Meski penyakit ini umum terjadi pada wanita, bukan berarti pria tidak bisa tertular ya, Moms.
Pria yang memiliki kondisi ini biasanya ditandai dengan ujung penis yang terasa sakit, bengkak dan kemerahan. Biasanya cairan putih pun keluar dari penis.
Itu dia Moms, ragam penyakit kelamin yang bisa mengganggu fertilitas, dan perlu diwaspadai.
Langsung konsultasikan ke dokter bila Moms mengalami gejala-gejala dari penyakit di atas, ya.
- https://www.cdc.gov/std/chlamydia/default.htm
- https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-and-cancer
- https://www.cdc.gov/std/gonorrhea/stdfact-gonorrhea.htm
- https://www.figo.org/news/herpes-could-lead-infertility
- https://www.onhealth.com/content/1/sexually_transmitted_disease_std
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.