13 Juni 2024

5 Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil, Cari Tahu Moms!

Dapat dibedakan dari tekstur, volume, waktu kemunculan, durasi dan warnanya

Perbedaan keputihan mau haid dan hamil mungkin sulit untuk dikenali. Meski demikian, Moms perlu tahu agar bisa menyadari kehamilan dini.

Keputihan sangat umum terjadi menjelang masa menstruasi. Namun, keputihan juga bisa menjadi tanda-tanda kehamilan, lho!

Jadi, penting bagi Moms untuk tahu apa saja perbedaan keputihan mau haid dan hamil.

Meski sekilas sama, keputihan menjelang menstruasi dan tanda-tanda kehamilan bisa dibedakan.

Baca Juga: 9 Penyebab Keputihan saat Hamil Muda, Wajib Dipahami!

Keputihan Bukan Tanda Pasti Kehamilan

Sebelum memahami perbedaan keputihan mau haid dan hamil, ketahui lebih dulu bahwa keputihan bukan menjadi satu-satunya tanda kehamilan.

Jika keputihan dialami saat telat datang bulang, memang hal ini bisa jadi merupakan tanda awal kehamilan.

Terutama, apabila kondisi ini disertai dengan berbagai tanda kehamilan lainnya, seperti mual dan lemas.

Namun, perlu Moms ketahui bahwa keputihan bukan tanda pasti adanya kehamilan.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan RS Pondok Indah Bintaro Jaya.

"Keputihan bukan merupakan tanda pasti adanya kehamilan.

Namun, memang pada kehamilan awal seorang wanita dapat saja mengalami peningkatan cairan yang keluar dari vagina.

Nah, hal ini diakibatkan oleh perubahan hormon. Seperti peningkatan hormon estrogen, dan juga peningkatan aliran darah di vagina.

Keputihan yang terjadi biasanya berwarna putih, creamy, dan ini adalah normal," jelas dr. Zeissa Rectifa.

Keputihan saat Hamil

Melansir dari Pregnancy Birth Baby, hampir setiap perempuan mengalami keputihan ketika hamil muda.

Tak perlu khawatir ya Moms, kondisi ini normal dan terjadi karena beberapa hal.

Ketika hamil, serviks dan tembok vagina menjadi lebih lembut dan keputihan pun meningkat untuk membantu vagina terhindar dari infeksi.

Secara medis, keputihan yang muncul pada awal kehamilan terjadi karena adanya peningkatan hormon dan aliran darah ke vagina.

Kemudian menjelang akhir kehamilan, jumlah cairan yang keluar semakin meningkat.

Bahkan di minggu-minggu terakhir kehamilan, keputihan bisa mengandung garis-garis lendir merah muda seperti jeli yang lengket.

Namun, tak usah khawatir keputihan dengan lendir merah tersebut tidak berbahaya, sebab ini adalah pertanda bahwa tubuh mulai mempersiapkan kelahiran.

Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil

Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil
Foto: Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil (Orami Photo Stocks)

Berikut ini perbedaan keputihan mau haid dan hamil.

1. Volume

Perbedaan keputihan mau haid dan hamil yang paling kentara dapat dilihat adalah dari volumenya.

Keputihan sebagai tanda kehamilan umumnya memiliki volume yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan keputihan sebelum haid.

Ini berfungsi untuk mencegah bakteri maupun virus penyebab infeksi masuk ke rahim dan menimbulkan gangguan pada janin.

Meski keputihan saat hamil merupakan kondisi yang normal terjadi, tapi Moms harus tetap berhati-hati ya.

Jika volume keputihan menjadi semakin banyak ketika hamil, segeralah melakukan konsultasi ke dokter kandungan Moms.

Konsultasi ke dokter kandungan pun harus dilakukan ketika terjadi pendarahan di vagina saat hamil.

Biasanya pendarahan saat hamil adalah tanda dari permasalahan serius seperti keguguran atau permasalahan plasenta.

2. Waktu Kemunculan

Perbedaan keputihan mau haid dan hamil juga dapat dilihat dari waktu kemunculannya.

Keputihan tanda hamil umumnya muncul 1-2 minggu setelah pembuahan, dan volumenya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

3. Durasi Lamanya Keputihan

Durasi keputihan sebelum haid biasanya hanya berlangsung beberapa hari sebelum menstruasi dimulai.

Keputihan ini akan berhenti saat menstruasi dimulai.

Sedangkan keputihan saat hamil dapat berlangsung lebih lama, sering kali muncul sejak awal kehamilan dan bisa berlanjut sepanjang kehamilan, hingga menjelang persalinan.

Keputihan ini disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan aliran darah ke area panggul.

4. Tekstur

Jika dilihat dari teksturnya, keputihan tanda kehamilan berwarna putih dengan tekstur kental serta tebal seperti susu serta beraroma ringan.

Jadi, keputihan tanda hamil umumnya lebih kental dibandingkan keputihan yang biasa dialami menjelang haid.

Jadi, ketika Moms mendapatkan keputihan dengan tekstur lebih kental dari biasanya dan muncul satu sampai dua minggu setelah pembuahan, Moms bisa mulai mengecek dan memastikannya dengan menggunakan test pack.

5. Warna

Perbedaan keputihan mau haid dan hamil juga dapat dicek dari warna keputihan.

Berbeda dengan keputihan tanda hamil yang cenderung berwarna lebih putih, keputihan yang terjadi sesaat sebelum menstruasi berwarna sedikit kekuningan.

Untuk lebih memastikan apakah keputihan yang dialami merupakan tanda menjelang haid atau kehamilan, sebaiknya periksakan kondisi ini ke dokter kandungan.


Perbedaan Penyebab Keputihan Mau Haid dan Hamil

Penyebab keputihan saat haid dan saat hamil berbeda karena faktor hormon dan kondisi tubuh:

1. Penyebab Keputihan Menjelang Haid

Keputihan menjelang haid disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi.

Menjelang menstruasi, kadar progesteron menurun, menyebabkan keputihan yang lebih kental dan berkurang jumlahnya.

2. Penyebab Keputihan saat Hamil

Keputihan saat hamil disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan peningkatan aliran darah ke area panggul.

Ini membantu melindungi saluran reproduksi dari infeksi dan menjaga keseimbangan mikroorganisme.

Perbedaan ini membantu mengidentifikasi kondisi yang mendasari keputihan tersebut.

Baca Juga: Keputihan pada Ibu Hamil: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasi

Memastikan Keputihan Terkait Haid atau Kehamilan

Keputihan Menjelang Haid dan Hamil
Foto: Keputihan Menjelang Haid dan Hamil (Orami Photo Stock)

Untuk memastikan apakah keputihan tersebut terkait haid atau kehamilan, Moms bisa memperhatikan beberapa faktor:

1. Siklus Menstruasi

Jika keputihan terjadi beberapa hari sebelum periode menstruasi, kemungkinan besar itu terkait haid.

Jika menstruasi terlambat dan keputihan berlanjut, pertimbangkan kemungkinan kehamilan.

2. Tes Kehamilan

Lakukan tes kehamilan jika Moms mencurigai adanya kehamilan.

Tes ini lebih akurat dalam menentukan kehamilan dibandingkan dengan hanya mengamati keputihan.

3. Gejala Tambahan

Perhatikan gejala lain seperti mual, kelelahan, atau nyeri payudara yang lebih umum terjadi pada kehamilan.

Jika masih ragu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Keputihan yang Normal dan Tidak Normal saat Menjelang Haid atau Hamil

Tanda keputihan normal berbeda antara mau haid dan hamil, tetapi tanda keputihan tidak normal umumnya sama untuk keduanya.

Keputihan Normal:

  • Menjelang Haid: Putih atau kekuningan, kental.
  • Saat Hamil: Putih atau transparan, lebih encer.

Keputihan Tidak Normal Menjelang Haid dan saat Hamil:

  • Warna kuning, hijau, atau cokelat.
  • Tekstur berbusa atau menggumpal.
  • Bau tidak sedap.
  • Disertai gatal atau nyeri.

Keputihan yang muncul berwarna sedikit kehijauan dan disertai bau tidak sedap, bisa saja menandakan adanya infeksi jamur di vagina.

Jika keputihan tidak normal saat hamil disebabkan adanya infeksi vagina, menurut studi di Pakistan Journal of Medical Sciences, ini bisa berkaitan dengan dampak buruk pada kehamilan, seperti ketuban pecah dini hingga persalinan prematur.

Jika mengalami keputihan yang tidak normal, penting untuk konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Keputihan Setelah Haid, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tanda Awal Kehamilan selain Keputihan

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa untuk memastikan keputihan yang dialami sebagai tanda mau haid atau hamil, dapat dilihat dari gejala tambahan yang dialami.

Keputihan sebagai tanda kehamilan dapat berbeda dengan keputihan menjelang haid jika turut disertai dengan tanda-tanda lain, seperti:

1. Payudara Lembek atau Membengkak

Perubahan hormon di tubuh wanita hamil, membuat perubahan pada payudara menjadi lebih sensitif dan sedikit nyeri.

Umumnya, rasa tidak nyaman ini akan hilang saat usia kandungan sudah mulai bertambah karena tubuh sudah mulai menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

2. Sering Buang Air Kecil

Rahim wanita hamil akan membesar, untuk mempersiapkannya sebagai tempat berkembangnya janin.

Hal ini membuat kandung kemih menjadi tertekan sehingga Moms akan lebih sering buang air kecil.

3. Mual dan Muntah

Morning sickness, atau kondisi mual pada ibu hamil memang umumnya baru muncul saat usia kandungan memasuki usia 6 minggu.

Meski begitu, ada beberapa wanita yang sudah merasakannya lebih awal.


4. Tubuh Selalu Lelah

Semua tanda-tanda awal kehamilan di atas, umumnya juga akan didampingi dengan rasa lelah yang cukup hebat dan tidak kunjung hilang.

5. Sakit Kepala

Tanda dari ibu hamil selanjutnya adalah sakit kepala.

Ini mungkin bisa menjadi gejala umum, tetapi banyak wanita juga mengalami sakit kepala atau migrain sebelum periode menstruasi atau dengan PMS.

Sehingga banyak perempuan yang keliru dalam membedakan gejala menjelang haid dan hamil.

Baca Juga: Penyebab Keputihan pada Anak Perempuan dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Keputihan Menjelang Haid dan saat Hamil

Cara Mengatasi Keputihan Menjelang Haid dan saat Hamil
Foto: Cara Mengatasi Keputihan Menjelang Haid dan saat Hamil (Dethrives.com)

Berikut adalah cara mengatasi keputihan menjelang haid dan saat hamil:

1. Jaga Kebersihan Organ Intim

Untuk menjaga kebersihan organ intim dalam mengatasi keputihan menjelang haid dan saat hamil, cuci area intim dengan air bersih dan sabun lembut tanpa pewangi.

Hindari penggunaan douching karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami.

Pastikan area intim kering setelah dicuci, dan gunakan pakaian dalam berbahan katun yang longgar serta ganti secara teratur untuk menjaga kebersihan serta mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

2. Gunakan Pakaian Dalam yang Longgar dan Menyerap Keringat

Gunakan pakaian dalam yang longgar dan berbahan katun untuk mengatasi keputihan.

Karena bahan katun menyerap keringat dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik, sehingga menjaga area intim tetap kering dan mengurangi risiko infeksi.

Pakaian yang longgar juga mencegah iritasi kulit dan tidak menghambat aliran udara, membantu menjaga keseimbangan bakteri alami di area intim.

Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat memperburuk keputihan.

3. Hindari Sabun yang Mengiritasi

Hindari penggunaan produk sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras untuk mengatasi keputihan saat hamil dan menjelang haid.

Karena bahan-bahan ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di area intim dan mengganggu keseimbangan pH alami.

Iritasi dan ketidakseimbangan pH dapat meningkatkan risiko infeksi dan memperburuk keputihan.

Sebagai gantinya, gunakan sabun lembut yang dirancang khusus untuk area intim dan bebas pewangi untuk menjaga kebersihan tanpa menyebabkan iritasi.

Baca Juga: 11 Penyebab Telat Haid 2 Bulan Tapi Keputihan, Cari Tahu!

Penting untuk memahami perbedaan keputihan menjelang haid dan saat hamil agar dapat menjaga kesehatan reproduksi dengan lebih baik.

Keputihan normal menjelang haid biasanya lebih kental dan berkurang volumenya, sementara keputihan saat hamil lebih encer dan banyak.

Jika keputihan disertai dengan gejala tidak normal seperti bau tidak sedap, warna yang berubah, atau rasa gatal, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Menjaga kebersihan dan kesehatan area intim sangat penting untuk mencegah infeksi dan menjaga keseimbangan bakteri alami.

  • https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/vaginal-discharge/
  • https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vaginal-discharge-during-pregnancy
  • https://www.medicinenet.com/pms_vs_pregnancy_differences_and_similarities/article.htm
  • https://www.hexahealth.com/blog/is-white-discharge-a-sign-of-period-or-pregnancy
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8377920/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.