02 Agustus 2023

Pendarahan Setelah Hubungan Intim Saat Hamil, Bahayakah?

Lalu apa yang terjadi pada kehamilan Moms?

Bagaimana jika terjadi pendarahan setelah hubungan intim saat hamil?

Seks kehamilan memiliki sejumlah manfaat, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga meningkatkan keintiman dalam hubungan Moms dan Dads.

Kepanikan tentunya akan terjadi dan timbul banyak pertanyaan, apa yang terjadi?

Apakah saya menyakiti bayinya? Mungkinkah saya keguguran?

Menurut Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Yale University School of Medicine, sebelum Moms bergegas ke rumah sakit, penting untuk menyadari bahwa pendarahan setelah hubungan intim saat hamil dalam beberapa kasus merupakan hal yang normal.

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) menegaskan, faktanya, 15-25% wanita mengalami pendarahan vagina pada trimester pertama.

Bercak darah coklat atau merah biasanya tidak berbahaya bagi janin dan ibu hamil.

Baca Juga: 12 Posisi Seks Terbaik Menurut Kamasutra, Penasaran?

Penyebab Pendarahan Setelah Hubungan Intim Saat Hamil

Pendarahan Setelah Hubungan Intim Saat Hamil
Foto: Pendarahan Setelah Hubungan Intim Saat Hamil (Mirror.co.uk)

Pendarahan setelah hubungan intim saat hamil bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi calon ibu.

Meskipun pendarahan ini bisa merupakan hal yang normal dan tidak berbahaya, ada juga kemungkinan bahwa pendarahan tersebut dapat menjadi tanda masalah yang perlu segera ditangani.

Berikut adalah beberapa penyebab pendarahan setelah hubungan intim saat hamil:

1. Hormon Kehamilan

Penyebab paling umum dari perdarahan terkait dengan hormon kehamilan.

Kadar progesteron naik sepanjang kehamilan, dan ini cenderung membuat pembuluh darah membesar dan menjadi lebih rapuh (mudah trauma).

Hubungan seksual dapat menyebabkan pembuluh darah di leher rahim terluka dan mulai berdarah, terutama jika leher rahim bersentuhan dengan penis pasangan.

Pada dasarnya, kondisi ini tidak akan memengaruhi atau membahayakan kehamilan Moms.

Selama perdarahan masih terbilang wajar dan tidak menimbulkan nyeri berlebih.

Moms bisa mengganti posisi seks yang nyaman dan aman selama kehamilan untuk menghindari pendarahan setelah hubungan intim saat hamil.

Cobalah posisi seks dari pinggir, posisi masuk belakang, atau duduk di atas pasangan.

2. Pertumbuhan Rahim

Selama kehamilan, rahim akan mengalami pertumbuhan untuk menampung perkembangan janin.

Kadang-kadang, pembuluh darah di rahim bisa lebih dekat ke permukaan, dan saat hubungan intim terjadi, gesekan dapat menyebabkan sedikit pendarahan.

Baca Juga: Mengenal Squirting, Orgasme Wanita dan Cara Merangsangnya

3. Selaput Lendir Leher Rahim

Selaput lendir yang melapisi leher rahim juga lebih sensitif selama kehamilan.

Kontak fisik selama hubungan intim dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir ini dan menyebabkan pendarahan ringan.


4. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim.

Pendarahan setelah hubungan intim dapat menjadi tanda potensial plasenta previa dan harus segera diperiksa oleh tenaga medis

5. Infeksi

Beberapa infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau vaginosis bakteri, dapat menyebabkan pendarahan setelah hubungan intim.

Infeksi harus diobati segera selama kehamilan untuk mencegah masalah lebih lanjut.

6. Vagina Kering

Penyebab perdarahan yang tidak mengkhawatirkan lainnya selama hubungan seks kehamilan termasuk kekeringan pada vagina atau polip serviks.

Terlebih lagi, pendarahan implantasi kadang-kadang terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan rahim.

Kondisi ini biasanya terjadi 10 sampai 14 hari setelah pembuahan.

Pendarahan implantasi muncul tidak konsisten selama berjam-jam atau berhari-hari, dan biasanya berwarna merah muda atau cokelat.

Risiko Pendarahan Setelah Seks Saat Hamil

Perdarahan Setelah Seks Saat Hamil
Foto: Perdarahan Setelah Seks Saat Hamil (https://momjunction.com/)

Dalam beberapa kasus, pendarahan setelah berhubungan intim saat hamil dapat menandakan masalah, terutama jika itu terjadi selama trimester kedua atau ketiga.

Plasenta previa (suatu kondisi di mana plasenta sepenuhnya atau sebagian menutupi serviks) dan solusio plasenta (ketika plasenta terpisah dari rahim) kadang-kadang menyebabkan perdarahan.

Penyebab lainnya termasuk keguguran, kehamilan ektopik, atau persalinan dini.

Penting untuk dicatat bahwa seks kehamilan tidak menyebabkan keguguran, plasenta previa, atau kondisi berbahaya lainnya.

Jika Moms melihat bercak atau aliran yang sangat ringan, jangan masukkan tampon. Sebagai gantinya, kenakan pembalut.

Baca Juga: 6 Alasan Kenapa Hubungan Seks Sakit Saat Hamil, Moms Perlu Tahu!

Kapan Harus Periksa Ke Dokter?

Periksa Kehamilan
Foto: Periksa Kehamilan (Pexels.com)

Apabila penyebabnya dikarenakan hubungan seks, Moms bisa menghindari sementara hubungan seks.

Penundaan hubungan seks itu bisa dilakukan hingga kondisi kehamilan Moms dinyatakan kuat. Hal ini tentunya untuk kesehatan Si Kecil dalam perut kita.

Apabila pendarahan setelah hubungan intim saat hamil berlebihan atau tidak berhenti mengalir, atau disertai dengan kram sedang, parah, tekanan punggung dan panggul, atau kontraksi, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.

Ingat Moms, bahwa penting untuk selalu berkomunikasi dengan profesional kesehatan tentang semua gejala dan masalah yang Moms hadapi selama kehamilan.

Hal ini untuk memastikan kesehatan Moms dan bayi tetap aman.

Itulah penyebab pendarahan setelah hubungan intim saat hamil. Sekarang, Moms lebih mengerti, ya?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.