Plasenta Akreta: Gejala, Penyebab, dan Dampak terhadap Kesuburan
Pada beberapa kasus, keinginan untuk menambah anak kadang terhambat dengan komplikasi yang terjadi pada kehamilan. Ini bisa dipicu karena plasenta akreta.
Istilah ini terlihat asing tapi tanpa disadari sering dialami sebagian wanita, lho.
Kenali apa penyebab dan perawatan pada penderita plasenta akreta berikut ini, yuk!
Definisi Plasenta Akreta
Foto: fibroids.com
Rahim terdiri dari lapisan dalam yang menebal.
Disebut dengan decidua, ini cukup berperan penting sebagai pelindung janin saat kehamilan.
Adapula bagian luar otot yang disebut dengan miometrium.
Melansir American Journal of Obstetrics & Gynecology, plasenta akreta terjadi saat plasenta tumbuh ke lapisan dalam bagian rahim yang tidak dapat dipisahkan setelah melahirkan.
Dalam kasus yang lebih berat, pertumbuhan plasenta ini bisa terjadi di otot luar (plasenta inkreta).
Bahkan, bisa tumbuh melalui rahim dan mengenai kandung kemih atau organ lainnya (plasenta perkreta).
Meskipun ini masih berfungsi normal untuk membantu janin tumbuh dengan baik, namun plasenta akreta dapat berbahaya.
Hal ini dikarenakan saat mencoba untuk melepaskan plasenta setelah melahirkan, dapat menyebabkan banyak perdarahan.
Kemungkinan untuk merusak organ lainnya cukup tinggi dan bisa berbahaya untuk kesehatan.
Baca Juga: Jawab Dulu 6 Pertanyaan Ini Sebelum Memutuskan Menambah Anak
Gejala Plasenta Akreta
Foto: Orami Photo Stock
Sering kali tidak ada tanda atau gejala plasenta akreta selama kehamilan.
Namun, dalam beberapa kasus wanita hamil bisa mengalami perdarahan tanpa rasa sakit saat memasuki trimester ketiga.
Tak hanya itu, plasenta yang terletak di bawah rahim atau menutupi serviks juga bisa menjadi gejala lain.
Pada kasus yang ekstrem, bisa mempengaruhi fungsi dari kandung kemih atau struktur di sekitarnya.
Ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan, meliputi:
- Sakit pada panggul
- Nyeri ketika buang air
- Ada darah dalam urine
Jika Moms mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Sering Sakit Kepala saat Haid? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Penyebab Plasenta Akreta
Foto: scarymommy.com
Sampai saat ini penyebab plasenta akreta belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa hal yang memicu ini bisa terjadi saat kehamilan, yakni seperti:
1. Kelainan Rahim
Melansir Ethiopian Journal of Health Sciences, beberapa kasus penyakit ini dianggap terkait dengan kelainan pada lapisan rahim.
Sering kali disebabkan oleh jaringan parut setelah operasi caesar atau rahim lainnya.
2. Pasca Operasi Rahim
Foto: Orami Photo Stock
Adanya pembedahan sebelumnya di bagian rahim dapat memicu kondisi plasenta akreta.
“Semakin sering melakukan pembedahan caesar, maka semakin besar kondisi ini dapat terjadi,” ungkap Spesialis Medis Ibu-Janin di Rumah Sakit Mount Sinai, Toronto dan Co-Director sebuah klinik plasenta, John Kingdom, dikutip dari todaysparent.com.
3. Kuretase
Pembedahan lainnya di daerah rahim, seperti pengangkatan fibroid, dilatasi, dan kuretase juga bisa menyebabkan plasenta akreta.
Ini membuat jaringan di sekitar rahim menjadi lemah dan meningkatkan risiko plasenta melekat.
Baca Juga: 7 Manfaat Sit Up untuk Kesehatan dan Kekuatan Otot
4. Usia Kehamilan
Foto: Orami Photo Stock
Risiko plasenta akreta meningkat apabila usia kehamilan semakin tua.
Biasanya, ini sering dialami ketika memasuki trimester ketiga kehamilan.
Gejala yang dirasakan pun akan semakin nampak dan cukup menganggu.
Ini pun sama risikonya bagi wanita yang hamil dengan usia 30 tahun ke atas.
5. Kebiasaan Merokok
Dampak merokok untuk kesehatan memang berbagai macam.
Salah satunya yakni memicu plasenta akreta saat kehamilan.
Jika ini tak dihentikan, dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan keguguran janin.
6. Riwayat Plasenta Previa
Foto: Orami Photo Stock
Risiko plasenta akreta meningkat apabila pernah mengalami kondisi yang mirip sebelumnya.
Dikenal dengan plasenta previa, ini merupakan kondisi ketika ari-ari berada di bawah rahim.
Alhasil, ini bisa mengakibatkan komplikasi selama kehamilan.
Baca Juga: Mengenal Hiperemesis Gravidarum, Muntah Berlebihan pada Ibu Hamil
Komplikasi terhadap Kesuburan Wanita
Foto: verywellfamily.com
Plasenta akreta dianggap sebagai komplikasi kehamilan yang berpotensi mengancam jiwa.
Terkadang kondisi kesehatan ini ditemukan selama persalinan.
Namun, dalam banyak kasus, wanita didiagnosis saat kehamilan.
Berikut sejumlah kondisi terhadap kesehatan akibat gangguan plasenta ini:
1. Sulit untuk Hamil Kembali
Saat Moms didiagnosis mengalami plasenta akreta, sangat kecil peluang untuk bisa hamil kembali.
Namun ada beberapa jalan keluar yang bisa dilakukan jika ingin menambah keturunan, meski Moms mengidap plasenta akreta.
2. Gangguan Kesuburan
Kondisi plasenta akreta dapat menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan dikarenakan beberapa alasan.
Salah satunya adalah perlunya tindakan pengangkatan rahim pada penderita plasenta akreta ketika persalinan.
Prosedur ini disebut cesarean hysterectomy (C-Hyst).
Tanpa adanya rahim, wanita tentu tidak dapat hamil kembali.
3. Terbentuknya Jaringan Parut
Namun jika ingin menambah keturunan, dokter dapat menyarankan pengambilan telur atau prosedur surrogate mother. Ini karena ovarium tidak ikut diangkat.
Jika pun rahim dapat diselamatkan (tidak perlu diangkat), jaringan parut yang parah bisa terjadi pada rahim.
Sehingga, sulit untuk hamil kembali.
4. Perdarahan Hebat
Selain masalah infertilitas, kondisi kesehatan ini juga dapat membahayakan bagi wanita.
“Di samping perlunya melakukan caesar histerektomi, wanita dengan penyakit ini berisiko untuk kehilangan banyak darah selama persalinan.
Kondisi ini disebut postpartum hermorrhage.
Ini dapat menjadi diagnosis yang mengerikan,” ungkap Nathaniel G. DeNicola.
Baca Juga: Sakit Pinggang Saat Hamil Umum Terjadi, Ketahui Penyebab dan Penanganannya
Cara Mengatasi Plasenta Akreta
Foto: Orami Photo Stock
Tak perlu khawatir apabila mengidap plasenta akreta.
Berikut beberapa tindakan yang biasa dilakukan, antara lain:
1. Lahir Normal
Salah satu cara menyelamatkan janin di hamil mendatang, yaitu melahirkan normal.
Jalani operasi caesar hanya jika ada masalah kesehatan dengan Moms atau bayi yang mengharuskannya secara medis.
Bagi sebagian ibu dan bayi, masalah kesehatan membuat operasi caesar lebih aman daripada melahirkan melalui vagina.
Jika kehamilan sehat, cara terbaik adalah tetap hamil sampai persalinan dimulai dengan sendirinya.
2. Jangan Paksakan Operasi Caesar
Jangan menjadwalkan operasi caesar untuk alasan non-medis.
Misalnya, seperti ingin melahirkan pada hari tertentu atau karena tidak nyaman atau ingin melahirkan lebih awal dari tanggal jatuh tempo.
Terlepas itu, setiap kasus plasenta akreta akan berbeda.
Jika dokter telah mendiagnosis masalah kondisi kesehatan ini, mereka akan membuat rencana untuk memastikan bayi dilahirkan seaman mungkin.
3. Pembedahan atau Histerektomi
Kasus parah plasenta akreta diobati dengan pembedahan.
Pertama, dokter akan melakukan operasi caesar untuk melahirkan bayi.
Selanjutnya, mereka mungkin melakukan histerektomi, atau mengangkat rahim.
Hal ini untuk mencegah kehilangan darah serius yang dapat terjadi jika sebagian atau seluruh plasenta tertinggal di rahim setelah bayi lahir.
Baca Juga: Ingin Segera Hamil? 7 Makanan Ini Bisa Mempercepat Kehamilan
4. Jaga Kesehatan Reproduksi
Jika Moms ingin bisa hamil lagi, penting untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi.
Hindari kegiatan yang bisa menyebabkan plasenta previa terjadi.
Lakukan kebiasaan berolahraga dengan rutin dan mengonsumsi pola makan sehat.
Itulah informasi penting mengenai gangguan plasenta selama kehamilan.
Diskusikan semua pilihan perawatan Moms dengan dokter.
Mereka akan membantu memilih pengobatan berdasarkan plasenta previa yang dialami.
- https://www.ajog.org/article/S0002-9378(10)01159-2/fulltext
- https://www.researchgate.net/publication/339934100_A_Literature_Review_of_Placenta_Accreta_Spectrum_Disorder_The_Place_of_Expectant_Management_in_Ethiopian_Setup
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/preterm-labor-delivery-placenta-accreta#treatment
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17846-placenta-accreta
- https://www.marchofdimes.org/complications/placental-accreta-increta-and-percreta.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.