Program Hamil: Pilihan Metode, Waktu yang Tepat untuk Memulai, dan Nutrisi yang Diperlukan
Setiap pasangan memiliki kondisi kesehatan dan tingkat kesuburan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, metode program hamil yang dilakukan oleh pasangan untuk mempunyai momongan pun tak selalu sama.
Perkembangan teknologi memungkinkan manusia untuk dapat mengupayakan kehamilan melalui lebih dari satu cara yang alami.
Bagi Moms dan Dads yang memiliki kondisi atau masalah khusus, terutama terkait kesuburan, hal ini tentu menggembirakan.
Menurut National Health Service dari Inggris, dari setiap 100 pasangan yang mencoba untuk hamil secara alami, sekitar 80 hingga 90 akan hamil dalam kurun waktu satu tahun.
Sisanya membutuhkan waktu lebih lama atau mungkin perlu bantuan atau cara lain untuk hamil.
Melihat hal ini, banyak pasangan yang pada akhirnya memutuskan untuk mencoba program hamil.
Namun ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum mencoba program hamil lho Moms. Apa saja? Yuk kita cek sama-sama.
Baca Juga: Gejala Hamil yang Mengganggu, Tapi Merupakan Pertanda Kehamilan Sehat
Persiapan untuk Program Hamil
Berikut persiapan penting yang harus Moms lakukan sebelum memutuskan untuk mengikuti program hamil.
1. Miliki Berat Badan Ideal
Berat badan berlebih dapat mempersulit peluang Moms untuk hamil. Mengapa? Karena kedua kondisi tersebut dapat mengganggu siklus menstruasi kita.
Jadwal menstruasi yang tidak teratur berarti ovulasi pun tidak rutin, sehingga sulit memprediksi peluang terjadinya kehamilan.
Menurut American Society for Reproductive Medicine, jika Moms menurunkan 5 hingga 10 persen berat badan yang berlebih sebelum memulai program hamil, maka dapat meningkatkan kesuburan.
2. Konsumsi Vitamin Sebelum Kehamilan
Moms yang ingin mengikuti program hamil, harus minum vitamin sebelum kehamilan atau prakehamilan terlebih dahulu.
Persiapan sebelum program hamil ini ditujukan untuk mempersiapkan tubuh menyambut kehamilan yang sehat. Salah satu vitamin prakehamilan yang penting dikonsumsi adalah asam folat.
“Calon ibu hamil perlu mengonsumsi asam folat sejak sebelum hamil karena dapat membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf pada bayi,” ujar Lauren Roth, dokter spesialis endokrinologi reproduksi di Shady Grove Fertility's Harrisburg.
Mengonsumsi asam folat sebelum hamil bisa membantu perkembangan tabung saraf pada bayi yang sudah berlangsung sejak awal kehamilan.
Karenanya perlu konsumsi vitamin prakehamilan sebelum memulai program hamil ya Moms.
Baca Juga: Manfaat Meminum Multivitamin Sejak Sebelum Hamil
3. Makan Makanan Bergizi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjalankan pola makan sehat dengan cara memenuhi asupan nutrisi harian yang dibutuhkan tubuh juga akan sangat membantu tubuh Moms untuk siap mengandung.
Moms harus makan makanan yang kaya akan nutrisi penting bagi kehamilan, seperti zat besi, vitamin D, protein, dan kalsium.
Jangan lupa konsumsi juga aneka sayuran, buah-buahan yang mendukung kesuburan, ikan, dan makanan yang mengandung lemak baik ya Moms.
Kurangi konsumsi makanan berkadar gula atau lemak tinggi karena dapat memengaruhi tingkat kesuburan ya Moms. Kurangi juga konsumsi kopi harian ya Moms, jangan lebih dari 500 miligram kopi per hari.
4. Konsultasi dengan Dokter Kandungan
Jika ingin program hamil cepat berhasil, Moms harus berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan ya. Dokter pasti tahu apa yang terbaik untuk kondisi tubuh Moms.
Menurut Paula Hillard, dosen bidang obstetri dan ginekologi dari Stanford University, Moms harus melakukannya kira-kira satu bulan sebelum hamil.
Baca Juga: Persalinan dengan Bantuan Bidan atau Dokter Kandungan? Ayo Kulik Dulu!
Kapan Waktunya Memulai Program Hamil?
Jika ditanya kapan waktu yang tepat untuk mengikuti program hamil, Moms disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis terlebih dahulu jika Moms mengalami beberapa kondisi berikut ini.
1. Sudah Mencoba, Namun Belum Berhasil Hamil
Moms harus mencari bantuan jika usia Moms di bawah 35 tahun dan belum juga hamil setelah 12 bulan secara aktif melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan suami.
Bisa juga bila Moms berusia di atas 35 dan belum hamil dalam waktu enam bulan setelah aktif mencoba.
Untuk Moms berusia 40 tahun ke atas, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dimulai setelah tiga bulan mencoba untuk hamil, karena usia adalah salah satu faktor paling penting dari kesuburan seorang wanita.
2. Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Moms harus mulai mengikuti program hamil bila siklus menstruasi tidak teratur. Hal ini dapat menandakan adanya masalah dengan ovulasi dan dapat berdampak pada kemampuan Moms untuk hamil.
Menurut jurnal BMC Women's Health, obesitas, stres, dan merokok adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, bahkan menopause dini.
Lama rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari, tetapi dapat juga berkisar antara 25 dan 35 hari.
Siklus menstruasi ditentukan oleh interaksi hormon yang kompleks, sehingga ketidakseimbangan hormon dapat membuat menstruasi kita menjadi tidak teratur.
Meskipun sebagian besar kasus siklus tidak teratur tidak berbahaya, penting untuk menentukan penyebab ketidakteraturan lebih cepat daripada nanti.
Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Memulai Program Hamil
3. Keguguran yang Berulang
Program hamil juga disarankan untuk Moms yang sudah mengalami keguguran berulang.
Setelah tiga kali atau lebih mengalami keguguran (atau keguguran berulang), perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebabnya.
4. Memiliki Masalah Sperma
Moms perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menjalankan program hamil bila salah satu dari masalah sperma berikut terjadi: morfologi sperma buruk (bentuk tidak normal), motilitas buruk (lambat bergerak), jumlah sperma rendah, masalah ejakulasi atau azoospermia (tidak ada sperma).
Baca Juga: Ini Perbedaan Saat Mencoba Hamil di Usia 20-an dan 30-an
Pilihan Metode Program Hamil
Untuk Moms yang tertarik mencoba program hamil, berikut tiga pilihan program hamil yang paling populer di dunia.
1. Program Hamil dengan Cara Alami
Program hamil dengan cara alami adalah berhubungan intim. Namun, bukan berarti setiap hubungan intim berpotensi menyebabkan kehamilan.
Moms dan Dads bisa saja berhubungan intim setiap hari, tetapi tidak juga terjadi kehamilan.
Faktor utama yang menentukan keberhasilan kehamilan dengan cara ini adalah usia Moms dan Dads serta waktu berhubungan.
Moms yang tergolong usia subur (di bawah 35 tahun) mempunyai peluang lebih besar untuk hamil dibandingkan dengan Moms di atas usia tersebut.
Hal ini karena stok sel telur pada perempuan usia subur jauh lebih banyak dibandingkan perempuan yang berusia di atas 35 tahun.
Selain itu, waktu Moms dan Dads berhubungan juga sangat menentukan. Peluang terjadinya kehamilan paling besar bila hubungan dilakukan saat Moms sedang dalam periode ovulasi.
Jika siklus menstruasi Moms normal, yaitu 28 hari, maka peluang untuk hamil paling tinggi bila Moms dan Dads berhubungan sekitar 14 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir Moms.
Baca Juga: 5 Alasan Ada Ibu Hamil Yang Tidak Mengalami Morning Sickness
2. Inseminasi Buatan (Intrauterine Insemination/IUI)
Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim. Beberapa minggu sebelum inseminasi, Moms akan diminta meminum pil hormonal untuk merangsang ovulasi.
Pada hari pelaksanaan inseminasi, Dads akan diminta mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi.
Menurut studi di jurnal Facts, Views & Vision: Issues in Obstetrics, Gynaecology and Reproductive Health, inseminasi buatan dengan semen homolog paling umum digunakan untuk ketidaksuburan pria.
Dokter kemudian memilih sperma terbaik untuk dimasukkan ke dalam rahim Moms menggunakan kateter dan menunggu proses pembuahan berlangsung di dalam rahim.
Menurut Alyssa Dweck, penulis buku V is for Vagina, prosedur ini termasuk simpel, tapi hanya sedikit tidak nyaman, kira-kira mirip dengan saat Moms melakukan pap smear. Pasca inseminasi, Moms dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan yang Paling Sering Membuat Perempuan Susah Hamil
3. Bayi Tabung (in vitro fertilization/IVF)
Banyak pasangan yang telah lama menjalani program hamil namun tak kunjung berhasil kemudian mencoba program bayi tabung.
Untuk melakukan IVF, Dweck menjelaskan, Moms dan Dads dapat menemui dokter kebidanan dan kandungan spesialis fertilitas endokrinologi reproduksi.
Dokter akan meresepkan obat khusus untuk merangsang produksi sel telur. Setelahnya, ia akan mengambil sel telur tersebut dan menggabungkannya dengan sperma di laboratorium.
Dengan kata lain, proses pembuahan berlangsung di laboratorium. Saat sperma dan sel telur menghasilkan embrio yang matang, dokter akan memasukkannya ke dalam rahim menggunakan kateter.
Tips Sukses Program Hamil
Jika Moms sudah memilih dan mengikuti program hamil untuk bertemu si buah hati, ada beberapa hal yang perlu Moms lakukan dan perhatikan seperti di bawah ini.
1. Rutin Olahraga
Menjadikan olahraga sebagai kebiasaan teratur selama menjalani program hamil bisa membantu Moms merasa lebih baik di sepanjang kehamilan dan memiliki stamina yang lebih sehat menjelang proses persalinan.
Olahraga bahkan bisa meningkatkan kesuburan bila Moms menjalani program hamil. Moms bisa berolahraga secara rutin dan mencari tahu jenis olahraga yang paling baik untuk program hamil yang dijalani.
2. Memperhatikan Nutrisi yang Dibutuhkan
Penting untuk memperhatikan nutrisi yang masuk ke tubuh Moms saat menjalankan program hamil. Salah satu yang penting adalah asam folat.
Menurut jurnal Reviews in Obstetrics & Gynecology, asam folat adalah bentuk sintetis vitamin B9 yang merupakan nutrisi penting guna replikasi DNA dan sebagai substrat untuk berbagai reaksi enzimatik yang terlibat dalam sintetis asam amino dan metabolisme vitamin.
Usahakan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 400 mg per hari, terutama untuk triwulan pertama. Asam folat yang kaya akan vitamin B ini bagus untuk perkembangan otak janin.
Asam folat bisa didapatkan dengan mengonsumsi sayuran hijau, kuning telur, dan kacang-kacangan.
Baca Juga: 4 Resep Smoothies untuk Ibu Hamil yang Penuh Nutrisi
3. Hindari Kafein
Selama ini Moms tidak bisa hidup tanpa kafein? Jika iya, saatnya untuk mengurangi atau menghindari mengonsumsi kafein ketika menjalankan program hamil, seperti yang terdapat dalam teh dan kopi.
Usahakan untuk tidak mengonsumsi kafein lebih dari 200 miligram per harinya.
4. Hindari Ikan Laut
Kebanyakan ikan laut mengandung merkuri tinggi sehingga sebaiknya Moms hindari saat menjalankan program hamil.
Beberapa jenis ikan yang sebaiknya dikurangi adalah ikan tuna putih, ikan pedang, dan ikan makarel.
Baca Juga: Makan Stroberi, Salah Satu Cara Agar Cepat Hamil?
Jika Moms sedang program hamil dan ingin mengecek tanggal ovulasi agar peluang kehamilannya tinggi, yuk cari tahu dengan Kalkulator Masa Subur di Orami App.
Asupan Nutrisi yang Perlu Dipenuhi Saat Menjalani Program Hamil
Menurut National Institute of Health, saat hamil Moms membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral seperti asam folat, zat besi, dan kalsium. Asam folat khususnya, dapat mencegah dari cacat lahir.
Dokter Spesialis Kandungan dari RSPI Puri Indah & RSIA Grand Family PIK Jakarta, dr. Thomas Chayadi, Sp.OG, memberikan penjelasan tentang makanan apa saja yang dapat membantu menyukseskan program hamil.
Menurut dr. Thomas, Moms yang sedang melakukan program hamil perlu mengonsumsi makronutrien dan mikronutrien. Berikut daftarnya.
1. Karbohidrat
Moms, ternyata kualitas dan kuantitas dari karbohidrat berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat. Hal ini dapat memengaruhi sensitivitas insulin pada individu yang sehat.
"Kurangi makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi, karena berisiko mengalami gangguan ovulasi. Konsumsi serat yang berlebih juga dapat menggangu ovulasi," jelas dr. Thomas.
Menurut dr. Thomas, Moms disarankan untuk mengonsumsi serat sebanyak 22 gram per harinya untuk membantu program hamil
2. Protein
Makanan untuk menyukseskan program hamil selanjutnya adalah protein. Konsumsi protein, yang merupakan makronutrien diperlukan untuk pembentukan sel.
Karena itu, Moms perlu mendapat asupan protein seimbang dalam makanan sehari-hari.
Dalam jurnal Nutrition Reviews, saat hamil Moms perlu mengonsumsi protein dan kalsium ekstra untuk memenuhi kebutuhan janin yang sedang tumbuh.
Makanan yang mengandung protein seperti daging sapi, ikan, ayam, dan kacang-kacangan, dan susu, yang termasuk dalam makanan untuk mempercepat kehamilan.
Baca Juga: 6 Tips Agar Wanita Gemuk Cepat Hamil, Yuk Coba!
3. Lemak
"Asupan lemak jenuh yang berlebih dapat menggangu sel telur. Namun, mengonsumsi lemak tak jenuh, terutama lemak tak jenuh ganda dapat memperbaiki proses pembentukan sel telur," jelas dr. Thomas.
Moms juga harus menghindari konsumsi lemak trans. Bukan tanpa alaasan, karena hal ini ternyata berhubungan dengan resistensi insulin yang lebih tinggi dan dapat menggangu fungsi ovulasi.
Makanan yang mengandung lemak tak jenuh seperti alpukat, minyak zaitun, salmon, dan kacang-kacangan seperti almon, walnut, hazelnut bisa menjadi jenis makanan yang pas untuk program hamil Moms.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi sejumlah lemak tak jenuh tunggal dalam bentuk alpukat selama siklus IVF meningkatkan tingkat keberhasilan sebanyak tiga setengah kali, berbeda dengan wanita yang tidak mengonsumsinya selama periode itu," kata Alisa Vitti, ahli gizi integratif mengutip Parents.
Baca Juga: Gagal Bayi Tabung Meningkatkan Risiko Sakit Jantung, Benarkah?
4. Asam Folat
Moms yang sedang program hamil tentu sudah tidak asing lagi dengan asam folat. Moms juga sudah tahu betyl pentingnya asam folat untuk janin.
Mikronutrien ini ternyata juga dibutuhkan untuk membantu Moms agar cepat hamil, lho.
"Kadar asam folat yang rendah dihubungkan dengan pembelah sel yang kurang baik, peningkatan kadar stress oksidatif, dan kematian sel. Hal-hal ini dapat menggangu proses perkembangan sel telur," terang dr. Thomas.
Nah, jadi Moms, penting sekali untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat, seperti sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah beet, atau minum suplemen asam folat.
Dalam jurnal Frontiers in Public Health, disebutkan bahwa ada hubungan yang baik antara asupan tinggi asam folat, lemak tak jenuh ganda, dan makanan nabati pada hasil kesuburan.
Baca Juga: 5 Makanan yang Mengandung Asam Folat, Menyehatkan Janin!
5. Vitamin D
Vitamin D juga memiliki peran penting dalam reproduksi manusia. Asupan vitamin D yang rendah berhubungan dengan kadar hormon androgen yang tinggi pada perempuan dengan PCOS.
Vitamin D bisa Moms dapatkan dari berjemur di bawah sinar matahari pagi. Selain itu, penting juga mengonsumsi makanan seperti minyak ikan cod, salmon, tuna, sarden, hati sapi, dan jamur kancing untuk membantu program hamil.
6. Zat Besi
Kandungan mikronutrien yang tak kalah penting untuk program hamil adalah zat besi. Zat besi ini juga punya peran untuk membantu mempercepat proses kehamilan.
"Zat besi juga berperan penting dalam ovulasi. Pada perempuan dengan anemia, defisiensi besi dan kadar ferritin yang rendah dijumpai pada perempuan dengan gangguan kesuburan," kata dr. Thomas.
Lebih lanjut, ia juga menyertakan beberapa makanan yang mengandung zat besi, seperti daging merah, kacang-kacangan, kuning telur, sayur berdaun gelap atau hijau.
Sebagai tambahan, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kehamilan, dr. Upik Anggraheni Priyambodo, Sp.OG-KFER menambahkan bahwa kesuksesan program hamil dipengaruhi terutama oleh usia dan masalah dasar kesuburan.
Kemudian ditunjang dengan pola hidup sehat yang konsisten, pemilihan program yang sesuai, obat induksi ovulasi dan stimulasi ovarium yang tepat, dan yang terakhir adalah doa serta dukungan orang sekitar.
Pola hidup sehat merupakan kunci utama kesehatan termasuk kesuburan yang meliputi menjaga berat badan ideal dengan pola makan seimbang, olahraga, cukup istirahat (tidur 7-8 jam sehari), menghindari paparan asap rokok, polusi, radiasi, kimia, serta kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi kafein berlebihan, dan minum minuman beralkohol.
Itu dia Moms beberapa hal penting yang patut Moms ketahui jika ingin menjalankan program hamil.
Apa pun pilihan program hamil Moms dan Dads, yang penting untuk diperhatikan adalah mengonsultasikannya dengan ahli yang tepat.
Pilihlah dokter yang berpengalaman di fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang bereputasi baik ya, Moms.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5801702/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4498171/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3218540/
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/weight-management/healthy-eating-physical-activity-for-life/health-tips-for-pregnant-women
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22747842
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6079277/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.