18 February 2025

Apakah Puasa Mempengaruhi Kesuburan? Cek Faktanya di Sini!

Jika dijalankan dengan pola yang sehat, bagus untuk kesuburan lho!

Ditinjau secara medis oleh

dr. Muhammad Fadli, Sp. O. G

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi — RS Pondok Indah – Jakarta Selatan

Artikel ditulis oleh Amelia Riskita Putri
Disunting oleh Aprillia

Intinya Nih Moms

  • Puasa yang sehat dapat membantu mengatur hormon reproduksi, sehingga mendukung kesuburan.
  • Pola puasa yang tepat dapat menurunkan peradangan dalam tubuh, yang berpengaruh positif pada kualitas sel telur dan sperma.
  • Sementara puasa yang terlalu ketat hingga defisit kalori berlebihan bisa mengganggu siklus menstruasi dan menurunkan produksi sperma.

Moms dan Dads yang tengah menjalani program hamil mungkin ada yang bertanya apakah puasa mempengaruhi kesuburan atau tidak.

Perubahan pola makan dan asupan nutrisi selama puasa memang berpotensi memengaruhi hormon reproduksi, ovulasi, serta kualitas sperma.

Yuk, kita lebih pahami lagi bagaimana puasa memengaruhi sistem reproduksi agar tetap bisa menjaga kesehatan dan peluang kehamilan.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Apakah Puasa Mempengaruhi Kesuburan?

Ilustrasi Puasa
Foto: Ilustrasi Puasa (Freepik.com/odua)

Ya, puasa dapat mempengaruhi kesuburan karena berdampak pada keseimbangan hormon reproduksi, sensitivitas insulin, serta asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Dampak puasa terhadap kesuburan bisa positif atau negatif, tergantung pada pola puasa, kondisi kesehatan individu, dan keseimbangan nutrisi selama menjalankannya.

Jika puasa dilakukan dengan pola yang sehat dan asupan gizi tetap terpenuhi, maka bisa berdampak positif pada kesuburan.

Sementara jika puasa dilakukan secara ekstrem atau menyebabkan kekurangan nutrisi, maka berisiko menimbulkan dampak negatif.

"Terutama bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau pria yang ingin menjaga kualitas sperma.

Bagi yang berencana hamil, disarankan untuk menjalankan puasa dengan tetap memperhatikan nutrisi, hidrasi, serta pola makan yang mendukung kesehatan reproduksi," jelas dr. Muhammad Fadli, Sp. O.G, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Alasan Puasa Meningkatkan Kesuburan

Telah dijelaskan di atas bahwa puasa bisa berdampak positif untuk kesuburan selagi dilakukan dengan tetap menjalankan pola hidup sehat.

Berikut beberapa fakta medis yang dapat menjawab keyakinan banyak orang tentang pengaruh puasa yang dapat meningkatkan kesuburuan. Simak Moms!

1. Berpuasa Membantu Tubuh Mengatur Hormon

Keluarga Muslim
Foto: Keluarga Muslim (Pexels.com/Monstera)

Penelitian di jurnal Nutrients menunjukkan bahwa puasa meningkatkan kesuburan dengan cara menyeimbangkan hormon-hormon penting seperti estrogen, progesteron, dan testosteron.

ADVERTISEMENT

hijack-massilia

Kadar estrogen yang terlalu tinggi, misalnya, bisa berdampak negatif pada kesehatan reproduksi.

Puasa membantu mengurangi lemak tubuh berlebih yang menjadi tempat penyimpanan hormon ini, sehingga kadar estrogen lebih seimbang.

Selain itu, puasa juga berperan dalam mengoptimalkan produksi testosteron, hormon yang memengaruhi energi, suasana hati, dan libido.

Namun, kadar yang terlalu tinggi juga harus diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Bagi wanita, puasa dapat memengaruhi keteraturan siklus menstruasi.

Sebagian merasa siklusnya lebih teratur, tetapi pola makan yang terlalu ketat justru bisa mengganggu keseimbangan hormon.

Baca Juga: 8 Cara Menahan Lapar saat Puasa, Pastikan Selalu Sahur!

2. Berpuasa Membantu Meningkatkan Ritme Sirkadian

Pasangan Muslim
Foto: Pasangan Muslim (Orami Photo Stock)

Ritme sirkadian adalah proses alami yang mengatur siklus tidur-bangun setiap 24 jam yang digerakkan oleh jam sirkadian.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, berpuasa juga diketahui dapat memunculkan respons metabolik dan meningkatkan ritme sirkadian.

Ritme sirkadian memiliki peran yang sangat penting bagi kesuburan dan peluang hamil, seperti yang dijelaskan dalam studi di jurnal Current Opinion Endocrinology, Diabetes, and Obesity.

Ritme sirkadian yang baik dan tidur yang nyenyak terbukti dapat mengoptimalkan kesuburan dan awal kehamilan.

Termasuk berperan penting dalam keberhasilan perawatan kesuburan.

Sementara gangguan ritme sirkadian, misalnya karena kerja shift, jet lag, dan perubahan musim dikaitkan dengan penurunan kesuburan dan awal kehamilan yang buruk.

Baca Juga: 9+ Tips Menjaga Kesehatan Kulit saat Puasa agar Tetap Segar

3. Berpuasa Menurunkan Kecemasan dan Depresi Selama Proses IVF/Bayi Tabung

Perasaan Bahagia
Foto: Perasaan Bahagia (Freepik.com/diana-grytsku)

Puasa diketahui tidak dapat secara signifikan mempengaruhi keberhasilan IVF/bayi tabung.

Namun terbukti dapat membantu mengurangi kecemasan dan deperesi yang biasanya muncul selama prosedur teknologi berbantu.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Open Journal of Obstetrics and Gynecology.

Para peneliti menduga hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan spiritualitas.

Baca Juga: Lupa Niat Puasa Ramadan, Apakah Puasanya Tetap Sah?

4. Intermittent Fasting Baik Bagi Wanita Dengan PCOS

Pasangan Muslim Berdoa
Foto: Pasangan Muslim Berdoa (Pexels.com/Monstera)

Bukan hanya puasa selama bulan Ramadan, salah satu penelitian dalam Journal of Mid-Life Health menemukan bahwa intermittent fasting juga dapat membantu meningkatkan kesuburan, khususnya pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Para peneliti dalam studi tersebut menemukan bahwa wanita dengan PCOS yang mengalami obesitas dan menjalani puasa intermiten secara teratur terbukti menunjukkan peningkatan kadar hormon pelutein (luteinizing hormone, LH), yang membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.

5. Berpuasa dapat Menurunkan Berat Badan

Menurunkan Berat Badan
Foto: Menurunkan Berat Badan (Sheknows.com)

Puasa yang terkontrol secara benar dapat membantu menurunkan berat badan, terutama jika dipadukan dengan pola makan yang sehat.

Penurunan berat badan yang sehat dapat meningkatkan kesuburan pada individu yang kelebihan berat badan atau obesitas, karena obesitas dapat menyebabkan gangguan ovulasi dan ketidakseimbangan hormon.

Ketika Moms berpuasa, tubuh Moms akan menggunakan cadangan energi yang disimpan, seperti glikogen dan lemak, sebagai bahan bakar.

Ini dapat mengarah pada penurunan berat badan, terutama jika puasa dipadukan dengan pola makan seimbang dan aktivitas fisik yang teratur.

Tips agar Puasa Dapat Membantu Meningkatkan Kesuburan

Agar puasa dapat meningkatkan kesuburan, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Perhatikan Asupan Nutrisi

Penuhi asupan nutrisi seperti protein, zat besi, folat, zinc, dan vitamin D saat sahur dan berbuka.

Hindari defisit kalori berlebihan agar produksi hormon reproduksi tetap stabil dan siklus menstruasi tetap teratur.

2. Kelola Stres

Kelola stres dengan cukup istirahat, olahraga ringan, dan menjaga keseimbangan energi untuk menghindari gangguan ovulasi dan produksi sperma.

3. Jaga Hidrasi Tubuh

Minumlah air yang cukup untuk mencegah dehidrasi, karena kekurangan cairan bisa mempengaruhi kualitas sel telur dan sperma.

4. Konsumsi Lemak Sehat

Pilih sumber lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun untuk mendukung produksi hormon reproduksi.

5. Batasi Makanan Olahan dan Gula Berlebih

Konsumsi gula berlebihan bisa mengganggu keseimbangan insulin, yang berpengaruh pada kesuburan, terutama bagi wanita dengan PCOS.

6. Tetap Aktif Secara Fisik

Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah dan keseimbangan hormon.

Baca Juga: Dampak Puasa bagi Ibu Menyusui, Apakah Bisa Memengaruhi ASI?

Sesungguhnya kebanyakan dari kita kerap makan secara berlebihan over-eating.

Oleh karena itu, dengan melakukan puasa, kita dapat menurunkan jumlah asupan makanan harian yang juga membantu meningkatkan kesuburan.

Namun ketika membahas kesuburan, faktor yang memengaruhi sangat banyak.

"Jika sudah mencapai target indeks masa tubuh atau Body Mass Index (BMI) yang ideal dan berhubungan rutin selama 2 tahun tetapi belum berhasil hamil, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk menilai organ reproduksi melalui pemeriksaan USG, HSG, serta hormon untuk wanita.

Sementara untuk pria, sejumlah pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis andrologi," kata dr. Fadli.

Secara umum, puasa mempengaruhi kesuburan secara positif jika dilakukan dengan pola yang sehat dan nutrisi tetap terpenuhi.

Oleh karena itu, penting untuk menjalankannya dengan bijak agar manfaatnya maksimal bagi kesehatan reproduksi.

  • https://www.fertstert.org/article/S0015-0282(01)01686-7/abstract
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31644470/
  • https://file.scirp.org/pdf/OJOG_2016030215211862.pdf
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4960941/
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9182756/
  • https://lifemd.com/learn/fasting-and-hormone-balance

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


Topik Terkait

Ramadan

ADVERTISEMENT

advertisement

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.