Tanda-Tanda Menstruasi pada Anak pada Masa Pubertas, Catat!
Moms punya anak perempuan yang telah puber dan akan segera mendapatkan menstruasi pertamanya? Yuk simak tanda-tanda menstruasi pada anak di sini!
Meski tidak ada usia yang spesifik, beberapa tanda-tanda menstruasi pada anak akan muncul sekitar 2 tahun setelah tumbuhnya payudara, bulu ketiak, serta ketika anak mengalami keputihan.
Keputihan biasanya muncul setelah 6 bulan hingga 1 tahun sebelum anak mengalami menstruasi pertama mereka.
Ada banyak reaksi yang bisa ditunjukkan anak saat mengalami menstruasi yang pertama kali, bisa saja ia merasa takut, kaget, khawatir atau malah bersikap biasa saja.
Terlepas dari apa pun reaksinya, Moms sebagai orang tua tetap harus memberitahukan hal-hal penting seputar menstruasi sehingga ia bisa semakin menjaga kesehatan dan kebersihan tubuhnya dengan baik.
Yuk, cari tahu apa saja yang menjadi tanda-tanda menstruasi pada anak, apa yang bisa Moms lakukan, serta pengenalan sekilas mengenai premenstrual syndrome atau PMS.
Baca Juga: Migrain Saat Menstruasi, Kenapa Bisa Terjadi?
Tanda-Tanda Menstruasi pada Anak Pertama Kali
Dilansir dari Kids Health, tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti kapan seseorang akan mendapatkan menstruasi pertama mereka.
Namun, satu hal yang pasti bahwa menstruasi akan terjadi selama masa pubertas.
Bagi kebanyakan perempuan, periode menstruasi pertama mereka dimulai sekitar 2 tahun setelah pertama kali mengalami penumbuhan payudara.
Lalu, pada sebagian besar perempuan lainnya, mentruasi dapat terjadi di usia sekitar 12 tahun.
Ketahui apa saja yang menjadi tanda-tanda menstruasi pada anak berikut ini.
1. Keluarnya Cairan dari Vagina
Tanda-tanda menstruasi pada anak yang pertama adalah keluarnya cairan dari vagina.
Cairan ini mungkin tipis dan sedikit lengket, terasa padat, dan dapat berwarna bening hingga putih seperti susu atau putih pudar.
Biasanya, ini terjadi sekitar 6 bulan sebelum seseorang mendapatkan menstruasi pertama.
Jika anak merasa mendekati menstruasi pertama, mungkin akan lebih baik jika melakukan persiapan.
Letakkan pembalut dan pakaian dalam di ransel atau dompet jika tiba-tiba haid datang dan anak sedang tidak di rumah.
Perlu diketahui, bahwa vagina dapat membersihkan dirinya sendiri, jadi pastikan untuk mengajarkan anak hanya bersihkan vagina menggunakan air di labia bagian dalam.
2. Perubahan pada Puting atau Payudara
Perubahan pada puting dan payudara mungkin hal pertama yang perlu diperhatikan sebagai tanda-tanda menstruasi pada anak.
Perlu diketahui, bahwa payudara memiliki berbagai bentuk, warna kulit, dan ukuran yang bervariasi.
Area puting yang lebih gelap akan membesar dan mulai membengkak, bahkan mungkin terasa seperti ada benjolan kecil di dada. Ini disebut tunas payudara.
Mengutip Hello Clue, kondisi ini dapat terjadi di kedua sisi pada saat yang sama, atau hanya di satu sisi pada awalnya.
Jika itu terjadi di satu sisi, dibutuhkan waktu hingga 6 bulan agar sisi payudara lainnya mengalami hal yang sama.
Kebanyakan orang pertama kali mendapatkan menstruasi pertama 2 - 3 tahun setelah payudara mereka mulai tumbuh.
Jika kuncup payudara anak mulai tumbuh sekitar usia 8 atau 9 tahun, mungkin diperlukan waktu sekitar 3 tahun hingga menstruasi dimulai.
Bentuk dan tinggi tubuh juga akan berubah, ini juga bisa dikenali sebagai salah satu dari tanda-tanda menstruasi pada anak.
3. Tumbuhnya Rambut Kemaluan
Setelah tumbulnya kuncup payudara, tanda-tanda menstruasi pada anak perempuan lainnya adalah tumbuhnya beberapa helai rambut kemaluan.
Rambut kemaluan akan terus bertambah dan bertumbuh seiring waktu. Rambut kemaluan memiliki ciri-ciri seperti bertekstur keriting, tebal, dan menyebar ke arah paha.
Pada beberapa kasus, anak dapat mengalami pertumbuhan rambut kemaluan terlebih dahulu lalu baru masuk pertumbuhan payudara.
4. Perubahan Bentuk Tubuh
Bentuk dan ukuran tubuh juga berubah dengan cepat sebelum menstruasi dimulai. Ini menjadi tanda-tanda menstruasi pada anak yang paling bisa dikenali.
Tubuh anak perempuan tumbuh secara signifikan sekitar 6 bulan hingga 1 tahun sebelum menstruasi pertama.
Hal tersebut cukup umum, namun pada sebagian orang dapat mengalami perubahan sekitar 2 tahun sebelumnya, atau bahkan setelah periode menstruasi pertama.
Seiring dengan perubahan pada tinggi dan berat badan, wajar jika ukuran celana membesar saat pinggul melebar.
Beberapa bagian tubuh akan menjadi lebih berbentuk, sementara bagian lainnya akan tetap sama.
Baca Juga: Darah di Popok Bayi Perempuan, Benarkah Karena Menstruasi?
Pada Usia Berapa Anak Mulai Menstruasi?
Menstruasi pada perempuan biasanya dapat berlangsung 3 - 7 hari atau bahkan lebih. Anak perempuan mulai menstruasi pada usia rata-rata 12 tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada usia 8 tahun atau paling lambat usia 16 tahun.
Wanita berhenti menstruasi saat menopause, yang terjadi pada usia sekitar 51 tahun. Saat menopause, seorang wanita berhenti memproduksi sel telur (berhenti berovulasi).
Menopause didefinisikan sebagai 1 tahun tanpa periode menstruasi, dan setelah melewati waktu tersebut sudah tidak dapat hamil lagi.
Baca Juga: 11 Makanan Pelancar Haid Alami untuk Mengatasi Masalah Telat Datang Bulan
Persiapan yang Bisa Dilakukan Orang Tua Ketika Anak Mulai Menstruasi
Selalu menyertai anak saat dekat dengan masa menstruasinya dapat sangat berarti bagi mereka.
Sebab, mereka mungkin akan merasa gugup dan takut, maka dari itu Moms harus mempersiapkan beberapa hal.
Lalu, apa saja persiapan ketika anak mengalami menstruasi pertama? Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan.
1. Mengetahui Waktu Menstruasi
Cara Natterson, dokter anak sekaligus penulis buku The Care and Keeping of You 2: The Body Book for Older Girls (2013), mengatakan bahwa pertanyaan yang paling sering diajukan oleh anak saat menstruasi pertama adalah berapa lama waktu menstruasi akan berlangsung.
“Orang tua bisa menjelaskan bahwa masa menstruasi mungkin tidak teratur pada awalnya. Namun, siklus menstruasi akan berjalan 25 sampai 35 hari.
Darah yang keluar dapat berwarna merah, cokelat, atau bahkan kehitaman. Beri tahu anak juga untuk selalu mengganti pembalutnya setiap 4 - 6 jam atau saat pembalut sudah terasa penuh,” ujar dr. Cara.
2. Mengajarkan Cara Memakai Pembalut
Saat anak menstruasi pertama kali, mereka juga mungkin mengalami kebingungan bagaimana cara memakai pembalut yang tepat dan jenis pembalut yang sebaiknya digunakan.
Selain itu, mereka mungkin juga memiliki ketakutan pembalut dapat "bocor" saat sedang berada di sekolah.
“Saat membeli pembalut, sebaiknya ibu juga menunjukkan jenis-jenis pembalut yang tepat dan paling sesuai dengan anak.
Ajarkan anak juga cara menggunakannya dengan tepat agar tidak bocor. Dalam hal ini, ibu bisa dengan memberikan contoh,” lanjut dr. Cara, menjelaskan.
Karena itu, jika Moms telah melihat tanda-tanda menstruasi pada anak, Moms juga perlu mempersiapkan dan mengajarkan tentang cara pemakaian dan bagaimana membuang pembalut yang benar.
3. Menjelaskan PMS
Ada hal yang harus diketahui anak saat menstruasi pertama kali yaitu PMS (premenstrual syndrome).
Dilansir dari MedlinePlus, PMS adalah beberapa gejala yang akan berlangsung sebelum menstruasi dan dapat memengaruhi emosional serta fisik.
Biasanya sebelum waktu menstruasi tiba, perempuan akan mengalami beberapa gejala seperti keputihan, perut kembung, muncul jerawat, payudara nyeri, mudah marah, atau malah mudah menangis.
Sebaiknya Moms menjelaskan kepada anak bahwa hal tersebut adalah normal.
Saat waktu menstruasi tiba, perempuan juga bisa merasakan nyeri haid seperti perut kram, sakit punggung, payudara terasa melunak, dan mood yang berubah-ubah.
Untuk mengatasinya, Moms juga bisa memberikan makanan pereda nyeri haid, seperti yoghurt, pisang, gandum, dan tidak lupa untuk banyak minum air hangat.
4. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
Selain beberapa hal di atas, memenuhi kebutuhan nutrisi anak juga penting dalam menghadapi menstruasi pertama mereka.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Journal of Family Medicine and Primary Care, gangguan menstruasi seperti dismenore (kram perut saat haid) dapat dialami siapa saja, terutama bagi anak dengan BMI (body mass index ) rendah.
BMI yang normal bisa dicapai dengan memenuhi kebutuhan nutrisi yang sehat dan seimbang. BMI yang normal pada anak berperan sangat vital pada keteraturan siklus menstruasi.
5. Konsultasi dengan Dokter
Meskipun pada awal menstruasi sangat normal jika terjadi secara tidak teratur, namun ada baiknya berkonsultasi dengan dokter agar siklusnya tetap normal.
Dilansir dari Medical News Today berikut beberapa hal yang juga butuh pemeriksaan dari dokter, meliputi:
- Nyeri parah atau perubahan suasana hati yang mengganggu aktivitas.
- Tidak haid selama 3 bulan atau lebih setelah haid pertama.
- Menstruasi yang lebih cepat terjadi atau lambat.
- Belum mendapatkan menstruasi pertama hingga usia lebih 15 tahun.
- Aliran darah yang dapat menyebabkan anak mengganti pembalut hingga 1 - 2 jam.
Baca Juga: Menstruasi Moms Tidak Normal? Kenali dan Pahami Dampaknya untuk Kesehatan
Mengenal Premenstrual Syndrome (PMS)
Berbicara tentang menstruasi, termasuk tanda-tanda menstruasi pada anak, maka perlu juga dibahas premenstrual syndrome, atau lebih dikenal dengan istilah PMS.
Sindrom pramenstruasi (PMS) memiliki berbagai macam tanda dan gejala, termasuk perubahan suasana hati, payudara terasa lembut, mengidam makanan, kelelahan, lekas marah, dan depresi.
Diperkirakan sebanyak 3 dari 4 wanita yang sedang menstruasi pernah mengalami beberapa bentuk sindrom pramenstruasi.
Mengutip Mayo Clinic, gejalanya cenderung berulang dalam pola yang dapat diprediksi.
Tetapi perubahan fisik dan emosional yang dialami karena sindrom pramenstruasi dapat bervariasi. Mulai dari yang terlihat sedikit sampai intens.
Beberapa tanda dan gejala emosional serta perilaku pada wanita yang mengalami PMS meliputi:
- Mengalami ketegangan atau kecemasan
- Suasana hati tertekan
- Mudah menangis
- Perubahan suasana hati, mudah tersinggung atau marah
- Perubahan nafsu makan
- Kesulitan tidur (insomnia)
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Konsentrasi yang buruk
- Perubahan libido
Sementara, untuk tanda dan gejala fisiknya bisa meliputi:
- Nyeri sendi atau otot
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Berat badan bertambah
- Perut kembung
- Nyeri payudara
- Muncul jerawat
- Sembelit atau diare
Bagi beberapa orang, rasa sakit fisik dan stres emosional dapat terjadi cukup parah dan bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Terlepas dari tingkat keparahan, gejala-gejala tersebut umumnya dapat hilang dalam waktu 4 hari setelah dimulainya menstruasi.
Dalam studi di The Lancet Journal, sekitar 5 - 8% wanita menderita sindrom pramenstruasi yang parah (PMS), dan sebagian besar wanita ini berisiko mengalami gangguan disforik pramenstruasi atau premenstrual dysphoric disorder (PMDD).
Tanda dan gejala PMDD termasuk depresi, perubahan suasana hati, kemarahan, kecemasan, perasaan kewalahan, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung dan tegang.
Baca Juga: Berapa Lama Harus Mengganti Pembalut Saat Menstruasi?
Demikian penjelasan mengenai tanda-tanda menstruasi pada anak.
Moms bisa mendampingi anak perempuan memasuki masanya beranjak dewasa agar ia lebih paham dan mencintai tubuhnya sendiri.
Pastikan pula untuk mengajarinya tanda-tanda menstruasi pada anak secara bertahap, ya.
Moms juga perlu menjelaskan tentang setiap tanda-tanda menstruasi pada anak menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Dengan begitu, ia tidak akan panik ketika mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC3118460/
- https://helloclue.com/articles/life-stages/when-will-i-get-my-first-period
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10132-normal-menstruation
- https://kidshealth.org/en/kids/when-period.html
- https://medlineplus.gov/menstruation.html
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premenstrual-syndrome/symptoms-causes/syc-20376780
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC6820408/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/first-period#when-to-contact-a-doctor
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.