Ini Dia Syarat dan Jenis Bedah Bariatrik
Bedah bariatrik adalah sebuah tindakan yang berperan untuk membantu pasien dalam mengatasi gejala laparnya dan membantu untuk mengurangi kalori yang diserap oleh tubuh.
Namun, sebelum melakukan tindakan bedah, biasanya dokter akan melakukan serangkaian kualifikasi dan pemeriksaan dari berbagai dokter mulai dokter yang ahli ilmu gizi, ilmu kedokteran olahraga, ilmu endokrin, sampai ilmu psikiatri/psikologi.
Kualifikasi dan Syarat Bedah Bariatrik
Menurut penuturan Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B-KBD, dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RS Pondok Indah dalam acara media gathering di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (14/03), mengatakan ada sejumlah kualifikasi dalam melakukan bedah bariatrik, yaitu:
• Pasien dengan IMT > 37.5 kg/m2 (jika tinggi badan 1.6 m dan berat badan 96 kg)
• Pasien mempunyai penyakit karena obesitas seperti diabetes, indikasi IMT > 32.5 kg/m2 (jika tinggi badan 1.6 m dan berat badan 83 kg)
Adapun syarat dalam melakukan bedah bariatrik adalah:
• Pemeriksaan Awal (Laboratorium)
• Pemeriksaan Jantung
• USG (Endoskopi)
• Diet Rendah Kalori 10 Hari
Baca Juga: Berat Badan Ideal Atau Tidak? Cari Tahu Dengan Cara Ini
Jenis-Jenis Bedah Bariatrik
dr. Peter lanjut menjelaskan bahwa ada empat cara pembedahan bariatrik yang saat ini sudah dilakukan terhadap pasien obesitas di Indonesia:
• Gastric Bypass
Jenis bedah bariatrik ini adalah yang menjadi saran terbaik dari dokter untuk penderita obesitas. Jenis pembedahan bariatrik ini akan memotong sedikit bagian lambung (15 cc), kemudian disambung dengan usus halus.
Hal ini akan membuat makanan dari kerongkongan akan langsung pergi ke usus halus tanpa melewati lambung dan usus 12 jari. Tanpa melewati keduanya, maka akan terjadi satu restriksi, yaitu makan sedikit akan terasa kenyang, karena lambung besar tidak dipakai lagi.
Selain itu, makanan yang di konsumsi akan cepat masuk ke usus halus dengan penyerapan tidak sempurna. Pasien akan tetap membutuhkan suplementasi vitamin dan mineral.
• Sleeve Gastrectomy
Pada jenis bedah bariatrik ini, 85 persen bagian lambung akan dibuang, dikeluarkan, dan tidak dipakai lagi.
Sisa lambung tinggal 15 persen dan akan digunakan sebagai organ tubuh pengolah makanan. Efeknya setelah penderita obesitas melakukan bedah sleeve, ketika makan akan langsung cepat merasa kenyang. Khusus untuk metode bedah satu ini sangat baik dilakukan untuk penderita obesitas tahap akhir.
Baca Juga: Benarkah Banyak Minum Air Putih Bisa Mengurangi Berat Badan?
• Mini Gastric Bypass
Jenis bedah bariatrik ini adalah gabungan dari jenis bedah gastric bypass dan sleeve gastrectomy, di mana dilakukan proses pemotongan lambung dan penyambungan usus halus.
• Adjustable Gastric Banding
Jika pasien penderita obesitas tidak mau melakukan banyak pemotongan organ tubuh seperti pemotongan lambung dan usus, maka jenis bedah bariatrik ini merupakan cara yang tepat dan paling simpel. Keuntungan melakukan bedah bariatrik gastric banding adalah jika dibuka lagi band-nya maka sistem pencernaan akan kembali seperti semula.
Itu dia syarat dan jenis bedah bariatrik yang sudah pernah dan bisa dilakukan di Indonesia. Namun, setiap pasien wajib berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik dan penyakit dalam konsultan endokrin metabolik dan diabetes, sebelum dan sesudah tindakan bedah bariatrik.
(IRN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.