Mengenal Osteomielitis, Infeksi Pasca Caesar yang Menyerang Tulang dan Sumsum
Persalinan normal merupakan salah satu harapan yang diinginkan wanita hamil.
Meski terkadang rencana tidak selalu sesuai, dan operasi caesar menjadi pilihan terakhir.
Dikutip dari Maternal Health, Neonatology, and Perinatology, tindakan operasi caesar ini biasanya dilakukan karena suatu hal dan dapat menimbulkan risiko luka infeksi.
Dilansir dari Medical News Today, infeksi terjadi ketika bakteri staph sebagai penyebab paling umum yang memasuki luka.
Bakteri ini berkembang dan menyebabkan beberapa jenis infeksi seperti osteomielitis.
Berikut ini informasi penting yang bisa menambah pengetahuan mengenai infeksi osteomielitis setelah caesar.
Baca Juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari setelah Operasi Caesar
Apa Itu Osteomielitis?
Foto: medicalnewstoday.com
Osteomielitis adalah infeksi dan peradangan tulang atau sumsum tulang.
Kondisi ini terjadi jika infeksi bakteri atau jamur memasuki jaringan tulang dari aliran darah karena cedera atau operasi.
Mayo Clinic mengatakan infeksi memasuki tulang melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan terdekat.
Infeksi tulang umumnya memengaruhi tulang panjang di bagian kaki dan lengan atas, tulang panggul, dan panggul.
Osteomielitis umumnya terjadi pada pasien yang sedang terapi cuci darah atau mengidap kondisi medis tertentu termasuk infeksi pasca caesar.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi ini adalah penggunaan obat-obatan terlarang, mengidap diabetes anemia sel sabit, vaskularisasi perifer dan neuropati perifer terapi cuci darah, dan riwayat trauma atau pembedahan, bisa berupa operasi tulang ataupun operasi caesar.
Baca Juga: Operasi Caesar Membuat Tubuh Ibu Lemah, Mitos atau Fakta?
Gejala Osteomielitis
Foto: medicalnewstoday.com
Saat ibu hamil menjalani persalinan secara caesar, penting untuk memantau luka bekas operasi dan mengikuti instruksi dokter pasca operasi dengan teliti.
Sementara itu, gejala osteomielitis dapat berupa demam, lemas, mual, malaise, anoreksia, serta nyeri yang konstan dan progresif pada bagian tulang yang terlibat.
Secara fisik, infeksi ini terlihat jika ditemukan kemerahan dan bengkak dengan nyeri konstan berdenyut yang memberat dengan gerakan.
Paling tidak, jika ibu hamil mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan tindakan yang tepat.
Baca Juga: Bolehkah Hamil Lagi Setelah Operasi Caesar Berulang?
Faktor Risiko Osteomielitis
Foto: Orami Photo Stocks
Tulang Moms biasanya tahan terhadap infeksi, tetapi perlindungan ini berkurang seiring bertambahnya usia. Faktor lain yang dapat membuat tulang Anda lebih rentan terhadap osteomielitis mungkin termasuk:
Cedera atau Operasi Ortopedi
Patah tulang yang parah atau luka tusuk yang dalam memberi bakteri jalan untuk memasuki tulang atau jaringan di sekitarnya.
Luka tusuk yang dalam, seperti gigitan hewan atau paku yang menembus sepatu, juga bisa menjadi jalur infeksi.
Pembedahan untuk memperbaiki tulang yang patah atau mengganti sendi yang aus juga dapat secara tidak sengaja membuka jalan bagi kuman untuk memasuki tulang.
Perangkat keras ortopedi yang ditanamkan merupakan faktor risiko infeksi.
Gangguan sirkulasi
Ketika pembuluh darah rusak atau tersumbat, tubuh Moms mengalami kesulitan mendistribusikan sel-sel yang melawan infeksi yang diperlukan untuk mencegah infeksi kecil tumbuh lebih besar.
Luka kecil dapat berkembang menjadi ulkus dalam yang dapat menyebabkan jaringan dalam dan tulang terkena infeksi.
Penyakit yang mengganggu sirkulasi darah meliputi:
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Penyakit arteri perifer, sering kali berhubungan dengan merokok
- Penyakit sel sabit
- Masalah yang membutuhkan jalur intravena atau kateter
Ada sejumlah kondisi yang membutuhkan penggunaan tabung medis untuk menghubungkan dunia luar dengan organ dalam Anda.
Namun, selang ini juga bisa berfungsi sebagai cara kuman masuk ke tubuh Anda, meningkatkan risiko infeksi secara umum, yang dapat menyebabkan osteomielitis.
Contoh jenis pipa ini digunakan meliputi:
- Tabung mesin dialisis
- Kateter urin
- Pipa intravena jangka panjang, kadang disebut jalur sentral
Kondisi yang Merusak Sistem Kekebalan
Jika sistem kekebalan Moms dipengaruhi oleh kondisi medis atau pengobatan, Moms memiliki risiko lebih besar terkena osteomielitis.
Faktor-faktor yang dapat menekan sistem kekebalan Moms meliputi:
- Pengobatan kanker
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Perlu mengonsumsi kortikosteroid atau obat yang disebut penghambat faktor nekrosis tumor
Obat-obatan Terlarang
Orang yang menyuntikkan obat-obatan terlarang lebih mungkin terkena osteomielitis karena mereka mungkin menggunakan jarum suntik yang tidak steril dan kecil kemungkinannya untuk mensterilkan kulit mereka sebelum suntikan.
Baca Juga: 8 Penyebab Nyeri Tulang Rusuk, Salah Satunya Bisa Pertanda Gangguan Jantung!
Komplikasi Osteomielitis
Foto: spryliving.com
Komplikasi infeksi dan peradangan tulang dapat menyebabkan kematian tulang atau osteonekrosis.
Infeksi pada tulang dapat menghambat sirkulasi darah di dalam tulang yang menyebabkan kematian tulang.
Jika osteomielitis menghasilkan luka terbuka yang menguras nanah kulit di sekitarnya berisiko lebih tinggi terkena kanker sel skuamosa.
Selain itu, komplikasi yang terjadi akibat osteomielitis adalah artritis septik, karena terkadang infeksi di dalam tulang dapat menyebar ke persendian terdekat.
Pengobatan dan Pencegahan Osteomielitis
Foto: healthline.com
Proses pengobatan biasanya dimulai dengan mengandalkan sinar-X, tes darah MRI, dan scan tulang untuk menggambarkan kondisi tulang.
Biopsi tulang akan membantu menentukan jenis organisme yang menyebabkan infeksi sehingga obat yang tepat akan diresepkan.
Pengobatan berfokus pada penghentian infeksi di jalurnya. Sebagian besar penderita osteomielitis diobati dengan antibiotik, pembedahan atau keduanya.
Antibiotik akan membantu mengendalikan infeksi dan seringkali memungkinkan menghindari pembedahan.
Sementara pembedahan akan dilakukan pada penderita osteomielitis yang lebih serius atau kronis untuk mencegah penyebaran infeksi lebih jauh.
Sedangkan untuk mencegah luka semakin serius, penderita infeksi ini perlu menjaga kebersihan dan menghindari goresan pada luka.
Nah, ibu hamil yang mengalami persalinan caesar perlu berhati-hati dan selalu memeriksakan keadaan tubuh setelah caesar agar cepat mengatasi adanya risiko buruk terjadi.
Baca Juga: Moms, Inilah Hal yang Harus Diperhatikan Saat Kembali Hamil Setelah Operasi Caesar
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.