05 Agustus 2024

Spasmal, Obat Mengandung Paracetamol Berbentuk Salut Selaput

Tidak disarankan untuk ibu hamil, ya!

Untuk menunjang keefektivitasannya, obat Spasmal mengandung methampyrone, ekstrak Belladonna, dan papaverine HCl sebagai bahan aktif.

Obat ini membantu mengatasi gangguan pada saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, saluran empedu, dan nyeri saat haid.

Kandungan methampyrone di dalamnya bersifat analgesik yang dapat menghilangkan nyeri.

Sedangkan papaverin dan ekstrak Belladona bersifat spasmolitik yang dapat merelaksasikan otot polos.

Obat diserap baik oleh tubuh selama 1-4 jam setelah dikonsumsi.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: 10 Buah untuk Meredakan Nyeri Haid, Coba Konsumsi Moms!

Obat Jenis Apakah Spasmal Itu?

Saluran Pencernaan - istockphoto
Foto: Saluran Pencernaan - istockphoto (istockphoto)

Seperti ulasan sebelumnya, di dalam obat terkandung ekstrak Belladonna.

Melansir dari Medline Plus, Belladonna (Atropa belladonna) adalah tanaman yang tumbuh subur di wilayah Eropa Barat hingga Himalaya.

Belladonna memiliki bahan kimia yang dapat mengubah fungsi sistem saraf tubuh.

Ini juga menyebabkan perubahan pada air liur, keringat, ukuran pupil, buang air kecil, fungsi pencernaan, dan lain-lain.

Belladonna juga dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.

Terlepas dari masalah keamanannya, orang menggunakan ekstrak tanaman ini untuk mengatasi sejumlah gangguan.

Di antaranya, seperti asma, flu biasa, wasir, penyakit Parkinson, dan lain sebagainya.

Jika sembarang digunakan, efek samping serius yang bisa saja terjadi, termasuk kejang, masalah pernapasan, dan agitasi.

Risiko kehilangan nyawa bahkan tidak bisa dihindari jika nekat memberikan obat dengan kandungan ekstrak Belladonna.

Baca Juga: Kenali Fargetix, Obat untuk Atasi Beragam Nyeri di Tubuh

Kegunaan dari Spasmal

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stock)

Obat ini bersifat analgetik dan spasmolitik yang digunakan mengatasi serangan kolik termasuk kolik abdomen dan kolik ureter.

Selain itu, obat juga bisa dikonsumsi pada wanita yang mengeluhkan sakit perut setiap datang bulan.

Kolik abdomen, atau yang dikenal dengan istilah kram perut adalah kondisi yang dipicu oleh berbagai penyakit, termasuk

  • Obstruksi atau sumbatan usus
  • Radang usus buntu
  • Keracunan makanan
  • Radang pankreas

Sedangkan kolik ureter adalah gangguan kesehatan yang paling sering disebabkan oleh batu ginjal.

Kondisi tersebut ditandai sejumlah gejala, termasuk rasa sakit di perut bagian bawah yang menjalar ke punggung bawah.

Pada beberapa kasus, rasa sakit bahkan bisa menjalar hingga ke area selangkangan dan paha atas.

Spasmal adalah golongan obat keras dengan kandungan 500 miligram methampyrone, 5 miligram ekstrak Belladonna, dan 30 miligram papaverine HCI.

Obat ini dijual dalam bentuk tablet dalam satuan per strip sebanyak 10 butir.

Obat dibanderol dalam harga yang cukup bersahabat, yaitu Rp 10.000 hingga Rp 45.000, tergantung pada apotik masing-masing.

Baca Juga: Ketahui Renalyte, Larutan Steril untuk Gantikan Cairan Tubuh yang Hilang

Dosis Umum Penggunaan Obat

Dosis Lodecon
Foto: Dosis Lodecon (https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pharmtech.com%2Ftopic%2Fdosage-forms&psig=AOvVaw1PEIHSvytv1myMZrw2biOe&ust=1649209416355000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjhxqFwoTCJjx7Inm-_YCFQAAAAAdAAAAABA3)

Dosis penggunaan obat yang disarankan untuk orang dewasa adalah 1 tablet untuk mengatasi serangan kolik.

Kemudian, obat dikonsumsi setiap 6-8 jam sekali sebanyak 1 tablet.

Obat ini bukan golongan antibiotik, sehingga penggunaannya tidak harus sampai habis.

Segera hentikan penggunaan obat jika gejala kolik sudah mereda.

Berkaitan dengan tata cara penggunaan tepat obat, kita bisa bertanya dengan penyedia pelayanan, seperti dokter atau apoteker.

Amankah Jika Dikonsumsi oleh Bumil?

Pola Makan Ibu Hamil
Foto: Pola Makan Ibu Hamil (Parenting.firstcry.com)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan obat ini ke dalam Kategori B.

Hal tersebut berarti, studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan adanya risiko pada janin.

Meski demikian, tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau menunjukkan efek buruk pada janin.

Terkait dengan pemilihan obat pada ibu hamil, manfaat yang diperoleh dinilai harus lebih besar ketimbang risiko yang bisa saja dialami.

Oleh karena itu, penggunaan obat harus sesuai dengan anjuran dan resep dari dokter.

Baca Juga: 7 Posisi Duduk yang Baik untuk Ibu Hamil agar Tidak Nyeri

Kontraindikasi Obat Spasmal

Penggunaan obat Spasmal tidak dianjurkan pada seseorang dengan kondisi berikut ini:

  • Penderita yang memiliki riwayat alergi obat.
  • Penderita yang memiliki gangguan fungsi hati.
  • Penderita yang sedang hamil atau menyusui.
  • Penderita yang memiliki tekanan darah rendah.

Interaksi Obat dengan Obat Lainnya

Sama halnya dengan jenis obat lainnya, Spasmal bisa menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan jenis obat lain.

Interaksi tersebut akan mengubah cara kerja obat, sehingga keefektivitasannya tidak dapat dirasakan dengan baik oleh pengguna.

Bahkan, interaksi obat memicu munculnya zat beracun yang dapat membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, selalu beritahu dokter terkait dengan obat yang tengah dikonsumsi sebelum dokter meresepkan Spasmal.

Interaksi Obat dengan Makanan dan Minuman

7 Kombinasi Makanan Yang Berikan Manfaat Ekstra Untuk Tubuh Anak 3.jpg
Foto: 7 Kombinasi Makanan Yang Berikan Manfaat Ekstra Untuk Tubuh Anak 3.jpg

Spasmal mengandung paracetamol diketahui dapat berinteraksi dengan makanan dan minuman tertentu.

Berikut penjelasan makanan atau minuman yang perlu dihindari saat mengonsumsi obat tersebut:

1. Alkohol

Konsumsi alkohol bersamaan dengan paracetamol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.

Alkohol dan paracetamol keduanya dipecah di hati, dan gabungan keduanya dapat menyebabkan stres berlebih pada organ ini.

Orang yang sering mengonsumsi alkohol harus berhati-hati saat menggunakan paracetamol karena risiko toksisitas hati yang lebih tinggi.

2. Makanan Tinggi Lemak

Makanan yang tinggi lemak bisa memperlambat penyerapan paracetamol dalam tubuh.

Ini berarti obat mungkin tidak bekerja secepat yang diharapkan jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan berat yang berlemak.

Meskipun efektivitas keseluruhan obat tidak berubah, penundaan dalam penyerapan bisa mengurangi kecepatan dalam mendapatkan kelegaan dari gejala yang diobati.

3. Jus Grapefruit

Jus grapefruit dapat mempengaruhi enzim di hati yang bertanggung jawab untuk memetabolisme banyak obat, termasuk paracetamol.

Mengonsumsi jus grapefruit dapat meningkatkan kadar obat dalam darah, yang berpotensi meningkatkan risiko efek samping.

Ini terjadi karena jus grapefruit menghambat enzim CYP3A4, yang dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi obat dalam aliran darah.

4. Makanan Lain

Sementara makanan umumnya tidak memiliki dampak signifikan pada efektivitas paracetamol, beberapa makanan dapat mempengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme obat.

Misalnya, makanan kaya serat dapat mempercepat transit obat melalui saluran pencernaan, yang dapat mempengaruhi penyerapan.

Untuk mengoptimalkan efektivitas Spasmal dan mengurangi risiko efek samping, disarankan untuk mengonsumsi obat ini dengan air dan menghindari alkohol serta jus grapefruit.

Jika ada kekhawatiran tentang interaksi makanan dan obat, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Perhatian sebelum Mengonsumsi Obat

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Spasmal.

Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Overdosis jika digunakan dalam intensitas tinggi dan ditandai dengan lemah dan penglihatan kabur dan tubuh terasa lemah.
  • Penderita kelainan darah, gangguan fungsi hati, atau gangguan fungsi ginjal sebaiknya tidak menggunakan jenis obat ini.
  • Sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
  • Obat tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang.

Baca Juga: Hydromamma untuk Promil, Amankah untuk Dikonsumsi?

Efek Samping Penggunaan Obat

tes alergi
Foto: tes alergi

Seperti halnya dengan jenis obat-obatan lainnya, Spasmal berpotensi menimbulkan efek samping setelah penggunaan, termasuk:

  • Reaksi alergi, yang ditandai gejala gatal dan bercak kemerahan pada kulit, pembengkakan, serta sesak napas.
  • Gangguan pada komponen darah, seperti agranulositosis. Kondisi tersebut terjadi akibat sumsum tulang gagal membentuk granulosit.
  • Gangguan pada saluran pencernaan, seperti perut kembung dan gangguan usus.
  • Reaksi hipersensitivitas pada sel hati dan sindrom neuropati jika digunakan dalam jangka panjang.

Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai resep dan anjuran, serta baca lebih dulu label kemasan sebelum menggunakannya.

  • https://edu.rsc.org/feature/belladonna-broomsticks-and-brain-chemistry/2020099.article
  • https://medlineplus.gov/druginfo/natural/531.html
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/spasmal

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.