6 Penyakit Penyebab Telinga Berdenging
Setiap orang tentunya pernah merasakan telinga yang berdenging, tapi apa jadinya ya jika telinga berdenging terus menerus dalam jangka yang lama?
Kita tentunya harus waspada apalagi telinga berada pada bagian tubuh paling penting yaitu kepala.
Penyebab Telinga Berdenging
Pada umumnya kondisi telinga berdenging memang wajar dan dirasakan hampir oleh setiap orang, tapi kondisi ini tidak berlangsung lama dan akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab telinga berdenging dikarenakan adanya kelainan pada telinga atau gangguan pada saraf pendengaran di otak, biasanya secara medis dikenal dengan istilah tinnitus.
Menurut Georgopoulos, M.D., seorang Otolaryngologist di Cleveland Clinic, kondisi tinnitus ini merupakan persepsi suara tanpa penyebab lingkungan.
Ia juga memaparkan, bahwa tinnitus biasa muncul sebagai nada tinggi, tetapi suaranya bisa juga terdengar seperti dengung, bersenandung, mengaum, mengklik, mendesis, mengibaskan, atau suara seperti detak jantung.
Bila kondisi ini terjadi terus menerus dan berlangsung sangat lama, ataupun permanen tentunya kita perlu waspada.
Baca Juga: Yuk Stimulasi Pendengaran Bayi dengan 6 Cara Mudah Ini!
Waspada Penyakit Ini Jika Telinga Berdenging!
Semua hal yang tak terkendali atau terasa berlebihan sangat perlu kita waspadai, apalagi menyangkut dengan kesehatan.
Dilansir dari American Tinnitus Association, setidaknya ada 200 kondisi kesehatan yang menimbulkan gejala telinga berdenging.
Berikut beberapa penyakit yang menyebabkan telinga berdenging dan mengganggu!
1. Meniere
Adanya penumpukan cairan pada telinga bagian dalam yang membuat komposisi telinga dalam tidak normal, biasanya disertai dengan vertigo, telinga terasa penuh, dan sensitif dengan kebisingan, kondisi telinga berdenging tersebut adalah gejala meniere.
Pada kondisi kronis, perlahan pendengaran akan menurun hingga akhirnya kehilangan pendengaran sepenuhnya.
2. Neuroma Akustik (Tumor Jinak)
Tumor jinak ini memang tidak berpotensi menjadi kanker, tapi gejalanya cukup mengganggu karena membuat telinga berdenging pada satu sisi saja.
Hal ini terjadi dikarenakan letak tumor ini tumbuh di saraf kranial, yang mana letak saraf ini melintang dari otak ke telinga bagian dalam.
Saraf kranial ini berfungsi sebagai pengatur keseimbangan dan pendengaran, maka tentunya akan cukup mengganggu ya Moms.
Baca Juga: Ikuti 4 Tips Menjaga Pendengaran Agar Tetap Baik dan Sehat Ini
3. Trauma Kepala dan Leher
Dalam jurnal The Laryngoscope dijelaskan bahwa telinga berdenging atau tinnitus adalah gejala yang paling sering terjadi dikarenakan trauma pada bagian kepala atau leher.
Pada umumnya, penderita cedera pada kepala atau leher bisa mendengar suara yang berdering di bagian telinga sesudahnya.
4. Tekanan Darah Tinggi
Bagi penderita darah tinggi, kondisi stres dan mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu tekanan darah naik biasanya akan membuat telinga berdenging sangat kencang.
Maka, jangan heran jika penderita darah tinggi mengalami hal ini ingat kembali apakah kita melakukan hal yang bisa menimbulkan tekanan darah tinggi kambuh.
5. Multiple Sclerosis
Rusaknya selubung pelindung serat saraf otak dan sumsum tulang belakang (meilin) menghambat penyampaikan pesan ke seluruh tubuh, hal inilah yang menyebabkan telinga kita berdenging (tinnitus).
Baca Juga: Yuk Stimulasi Pendengaran Bayi dengan 6 Cara Mudah Ini!
6. Gangguan Pada Rahang
Gejala nyeri pada persendian saat mengunyah dan berbicara disebabkan masalah pada rahang yang dapat menyebabkan telingga berdenging.
Jika kita mengalami kondisi ini maka hindari faktor yang bisa menyebabkan suara berdenging yang akan memperparah gangguan tersebut.
Jika kondisi telinga berdenging hanya sesekali kita rasakan dan menghilang cepat dengan sendirinya bisa jadi hal ini dikarenakan gangguan suara-suara dari luar.
Tapi, jika kondisi ini terus menerus dirasakan dan berlangsung dalam waktu yang lama, maka kita perlu waspada dengan penyakit di atas.
Segera konsultasikan dengan dokter agar mengetahui lebih lanjut penyebab ataupun penyakit apa yang kita derita.
(PSF/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.