10 April 2023

Tukak Lambung: Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Penyakit ini tidak boleh dianggap sepele!

Penyakit maag ternyata memiliki nama lain yang dikenal dengan sebutan tukak lambung.

Penderita kerap mengalami gejala umum seperti nyeri pada bagian ulu hati atau perut bagian atas, mual, hingga muntah.

Untuk meredakan hal itu, Moms bisa mengonsumsi sejumlah obat pereda rasa nyeri agar rasa melilit pada perut berkurang.

Nah, dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai tukak lambung, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Gastritis, Radang Lambung yang Bikin Perut Tidak Nyaman

Apa Itu Tukak Lambung?

Pengertian Tukak Lambung (Orami Photo Stocks)
Foto: Pengertian Tukak Lambung (Orami Photo Stocks)

Melansir dari Journal of Ethnopharmacology, tukak lambung atau sakit maag terjadi karena adanya luka pada lapisan perut.

Sakit maag adalah salah satu jenis penyakit ini atau sebutan lain dari radang lambung.

Sementara itu, ulkus peptikum adalah tukak saluran pencernaan dan terjadi pada lapisan esofagus, lambung, atau usus kecil.

Mengapa seseorang bisa terkena sakit lambung ini?

Tukak lambung terjadi ketika lapisan lendir tebal pelindung perut kekurangan cairan.

Inilah yang menyebabkan peradangan pada lapisan dalam perut dan membuat lambung luka.

Hal tersebut bisa terjadi karena infeksi, cedera, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Tak hanya itu, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh stres, beban pikiran, hingga tidak konsisten pada jam makan.

Hal ini memungkinkan asam pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi perut, sehingga menyebabkan radang lambung.

Dngan perawatan yang tepat, kondisi ini sebenarnya dapat disembuhkan dengan cepat tanpa pengobatan yang berlebihan.

Namun, jika tukak lambung didiamkan, maka akan menjadi lebih parah bahkan membutuhkan perawatan medis.

Baca Juga: 5 Aneka Resep Makanan Pedas Berkuah, Mulai dari Jepang hingga Korea!

Gejala Tukak Lambung

Gejala Tukak Lambung
Foto: Gejala Tukak Lambung (Freepik.com)

Ada sejumlah gejala terkait tukak lambung.

Gejala yang dirasakan setiap orang berbeda tergantung tingkat keparahannya.

Namun, gejala paling umum ialah terasa sensasi seperti terbakar atau nyeri bagian tengah perut antara dada dan pusar.

Biasanya, rasa sakit akan lebih intens saat perut kosong, dan bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Tanda dan gejala umum lainnya dari lambung luka meliputi:

Gejala ringan

  • Nyeri atau mati rasa di bagian perut
  • Berat badan menurun
  • Tidak nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Kembung
  • Mudah kenyang

Baca Juga: 6 Fungsi Usus Besar dalam Pencernaan Makanan Manusia

Gejala sedang

  • Bersendawa atau refluks asam lambung
  • Mulas yang merupakan sensasi terbakar di dada
  • Anemia seperti kelelahan, sesak napas, dan kulit pucat
  • Tinja berwarna gelap dan lembek
  • Muntah darah atau terlihat adanya bercak hitam saat muntah

Rasa sakit atau nyeri tersebut biasanya akan membaik ketika Moms makan, minum, atau mengonsumsi antasida.

Apabila Moms mengalami gejala-gejala di atas, segeralah hubungi dokter untuk penanganan yang lebih tepat.

Meskipun rasa nyeri atau sakit dirasa masih dapat ditahan, penyakit yang tidak segera diobati akan memperburuk kondisi kesehatan.

Dalam beberapa kasus radang lambung, bahkan dapat mengancam jiwa.

Baca Juga: Apa Saja Fungsi Enzim pada Lambung? Yuk Kenali!

Penyebab Tukak Lambung

Penyebab Tukak Lambung (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab Tukak Lambung (Orami Photo Stock)

Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Baishideng Publishing Group, ada beberapa penyebab umum dari lambung luka.

Hal-hal yang mengakibatkan seseorang menderita tukak lambung antara lain:

1. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri menjadi salah satu faktor terbesar dalam kasus tukak lambung atau lambung yang luka.

Umumnya, ini diakibatkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).

Infeksi bakteri berbeda dengan infeksi virus, ya Moms.

Jika terkena infeksi bakteri, artinya pengobatan perlu dilakukan dengan konsumsi antibiotik.

Mereka yang menderita tukak lambung karena penyebab ini perlu rutin melakukan perawatan dalam kurun waktu tertentu.

2. Efek Samping Obat-obatan

Jangan salah, penyebab dari radang lambung juga bisa diakibatkan dari penggunaan obat-obatan.

Penggunaan obat antiradang nonsteroid (NSAID) yang dimaksud seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen dalam jangka panjang.

Namun, tak semua orang bisa mengalami ini karena penggunaan obat-obatan.

Hal ini dilihat dari riwayat kesehatan orang tersebut.

Baca Juga: 18 Obat Sariawan Anak yang Aman, Tersedia dari Bahan Alami Hingga Obat di Apotek

3. Penyakit Penyerta

Penyebab lain dari radang lambung adalah pengaruh beberapa penyakit yang dimiliki sebelumnya.

Kondisi yang dikenal sebagai sindrom Zollinger-Ellison dapat menyebabkan tukak lambung dan usus dengan meningkatkan produksi asam tubuh.

Sindrom ini diduga terjadi pada kurang dari 1% dari semua tukak lambung. Artinya, cukup jarang terjadi.

Kanker perut pun dapat muncul sebagai maag, terutama pada orang tua.

Diagnosis Tukak Lambung

Diagnosis Tukak Lambung (Orami Photo Stock)
Foto: Diagnosis Tukak Lambung (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Menurut studi yang dilakukan oleh Iranian Journal of Basic Medical Sciences, diagnosis dan pengobatan yang tergantung pada gejala hingga tingkat keparahan yang diderita.

Berikut beberapa upaya yang dilakukan untuk mendiagnosis radang lambung:

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Untuk mendiagnosis tukak lambung, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan, gejala, hingga obat-obatan yang Moms konsumsi.

Sementara itu, untuk menyingkirkan infeksi H. pylori, dokter akan merekomendasikan tes darah, pengambilan sampel tinja, dan tes pernapasan.

Baca Juga: Mengenal Molluscum Contagiosum, Penyakit yang Disebabkan Infeksi Virus

2. Tes Pernapasan

Saat melakukan tes napas, dokter akan menginstruksikan Moms untuk minum cairan bening.

Setelah itu, Moms akan diminta bernapas di dalam sebuah kantung kemudian disegel.

Apabila terdapat bakteri H.pylori, maka sampel napas akan mengandung kadar karbondioksida yang lebih tinggi dari biasanya.

3. Menelan Cairan Khusus

Cairan khusus ini berupa cairan putih kental (barium) yang melapisi saluran pencernaan bagian atas.

Hal ini akan membantu dokter melihat perut dan usus kecil dengan sinar X.

4. Endoskopi

Endoskopi (EGD) adalah sebuah tabung tipis dan terang dimasukkan melalui mulut dan ke dalam perut, lalu diletakkan ke bagian pertama usus kecil.

Tes ini digunakan untuk mencari bisul, pendarahan, dan jaringan apa pun yang terlihat tidak normal.

Biopsi endoskopi yaitu sepotong jaringan perut diangkat sehingga dapat dianalisis di laboratorium.

Selain cara-cara tersebut, masih ada beberapa hal lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosis tergantung dari tingkat keparahan penyakit.

Baca Juga: Rhabdomyosarcoma: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Cara Mengobati Tukak Lambung

Cara Mengobati Tukak Lambung
Foto: Cara Mengobati Tukak Lambung (Orami Photo Stock)

Perawatan dan pengobatan tukak lambung bervariasi, tergantung pada penyebab yang dirasakan.

Namun, kebanyakan penyakit ini dapat diobati dengan resep dari dokter dan tidak membutuhkan pembedahan.

Meski begitu, tetaplah sangat penting untuk segera mengobati tukak lambung.

Bicaralah dengan dokter untuk mendiskusikan rencana perawatan.

Jika Moms memiliki tukak lambung yang sering kambuh dan menyebabkan perdarahan, diperlukan perawatan intensif dengan endoskopi dan obat infus serta transfusi darah.

Berikut ini sejumlah perawatan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengobati tukak lambung menurut American College of Gastroenterology.

1. Perawatan Nonbedah

Apabila tukak lambung yang Moms derita diakibatkan oleh bakteri H. pylori, Moms memerlukan antibiotik dan obat-obatan yang disebut proton pump inhibitors (PPIs).

PPI memblokir sel-sel lambung yang menghasilkan asam.

Selain minum antibiotik, perawatan rekomendasi dokter lainnya ialah:

  • Penghambat reseptor H2 (obat yang juga menghambat produksi asam)
  • Menghentikan penggunaan semua NSAID
  • Endoskopi lanjutan
  • Probiotik (bakteri berguna yang mungkin berperan dalam membunuh H. pylori)
  • Suplemen bismut

Gejala tukak lambung dapat mereda dengan cepat menggunakan pengobatan di atas.

Namun, jika gejalanya tidak kunjung hilang, dianjurkan untuk kontrol berkala demi memastikan bahwa bakteri H.pylori benar-benar hilang.

2. Konsumsi Obat-Obatan

Obat-obatan Tukak Lambung (Orami Photo Stocks)
Foto: Obat-obatan Tukak Lambung (Orami Photo Stocks)

Ada sejumlah obat-obatan yang umum dikonsumsi dalam pengobatan radang lambung.

Obat-obatan tersebut yang paling sering digunakan yaitu:

  • Obat Antibiotik

Melansir Mayo Clinic, obat tukak lambung yang disebabkan infeksi bakteri H. pylori yakni antibiotik.

Obat antibiotik berfungsi membunuh bakteri penyebab penyakit sampai tuntas.

Jenis obat antibiotik yang jamak diresepkan dokter bisa berbeda-beda, seperti:

  • Amoksisilin (Amoksil)
  • Klaritromisin (Biaxin)
  • Metronidazol (Flagyl)
  • Tinidazole (Tindamax)
  • Tetrasiklin Levofloxacin

Dokter biasanya meresepkan obat tukak lambung ini selama dua minggu bersama obat lainnya.

Pastikan penderita tukak lambung minum obat antibiotik sesuai petunjuk dokter.

Hindari sembarangan minum atau menghentikan minum obat antibiotik tanpa persetujuan dokter.

Hal itu bisa menyebabkan bakteri resisten atau kebal obat sejenis, sehingga penyakit jadi lebih susah diobati di masa mendatang.

  • Proton Pump Inhibitor (PPI)

Selain digunakan bersama antibiotik dalam pengobatan eradikasi H. pylori, biasanya dokter akan meresepkan obat proton pump inhibitor.

Obat ini untuk mengatasi tukak lambung yang disebabkan oleh penggunaan obat anti inflamasi non-steroid yang berkepanjangan.

Obat tukak lambung ini bekerja dengan cara menghalangi kinerja sel-sel yang memproduksi asam lambung sehingga produksi asam lambung pun berkurang. 

Omeprazol, pantoprazol dan lansoprazol menjadi jenis proton pump inhibitor yang paling sering digunakan.

Proton pump inhibitor dimaksudkan untuk penggunaan sementara, tidak untuk jangka panjang (biasanya hanya diberikan selama 4-8 minggu).

Baca Juga: Kesemutan Seluruh Badan? Waspada 10 Penyakit Ini!

  • Antagonis Reseptor H2

Sama seperti PPI, obat golongan antagonis reseptor H2 juga berfungsi mengurangi sekresi asam lambung.

Obat ini bekerja dengan cara memblokir histamin untuk berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal.

Saat ini, ranitidine menjadi jenis obat antagonis reseptor H2 yang paling banyak digunakan untuk mengobati tukak lambung.

Mengingat efek sampingnya yang lebih ringan bila dibandingkan cimetidine yang kini sudah banyak ditinggalkan oleh para dokter.

Hal ini karena memiliki efek samping anti-androgen khususnya pada laki-laki yang dapat memicu pembesaran buah dada, kemandulan hingga impotensi.

  • Antasida dan Alginat

Antasida bersifat basa dan dapat menetralisasi asam lambung dalam waktu singkat, sedangkan sifat mukoadhesif dari alginat akan memberikan perlindungan pada dinding lambung.

Kombinasi keduanya inilah yang kemudian digunakan oleh dokter sebagai obat tambahan, guna mengurangi rasa nyeri secara cepat sebelum obat-obatan utama (antibiotik, proton pump inhibitor, antagonis reseptor H2) mulai bekerja.

Obat tukak lambung jenis ini tersedia bebas di apotek, contohnya seperti mylanta atau promag.

Untuk penggunaannya, paling baik dikonsumsi setelah makan atau 1-2 jam setelah mengonsumsi obat proton pump inhibitor. 

  • Obat Sitoprotektif

Obat sitoprotektif digunakan untuk membantu melindungi mukosa lambung tanpa menghambat sekresi asam lambung. Salah satu jenisnya yang paling sering digunakan yakni sukralfat.

Sukralfat bekerja lokal pada lingkungan asam (pH<4).

Setelah diminum dalam dosis tunggal, sukralfat akan bereaksi dengan asam hidroklorik dalam lambung untuk membentuk sebuah cross-linked yang memiliki konsistensi kental sebagai buffer asam dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Serba-serbi Vena Cava Superior, Mulai dari Letak hingga Fungsinya

Sementara itu, ada sejumlah efek samping yang harus Moms waspadai dalam penggunaan obat-obatan tukak lambung.

Efek samping dari obat yang digunakan untuk mengobati tukak meliputi:

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter apabila efek samping obat-obatan di atas tidak kunjung mereda.

3. Perawatan Bedah

Dalam beberapa kasus, tukak lambung yang parah memerlukan pembedahan.

Hal ini kemungkinan terjadi pada tukak lambung yang mengalami beberapa ciri berikut ini:

  • Sering kambuh
  • Sulit sembuh setelah mengonsumsi obat atau perawatan tertentu
  • Berdarah
  • Merobek perut

Sementara itu, beberapa pembedahan yang akan dilakukan meliputi:

  • Mengambil jaringan dari bagian lain dari usus dan mengambilnya di atas situs ulkus.
  • Mengikat arteri yang berdarah.
  • Memotong suplai saraf ke perut untuk mengurangi produksi asam lambung.

Baca Juga: 12 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah Sampai ke Pinggang, Hati-hati!

4. Konsumsi Buah dan Sayur

Banyak orang beranggapan bahwa diet dapat menyebabkan tukak lambung.

Meskipun anggapan itu tidak selalu benar, tapi menyantap makanan yang terlalu asam, pedas, asin, dan berlemak memang dapat memicu tukak lambung.

Sebaliknya, menjaga pola makan dengan menyantap makanan yang bernutrisi baik, ini yang dianjurkan.

Makanan tersebut dapat memberikan manfaat pada saluran usus dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Selain mengonsumsi buah dan sayur, penting juga untuk menyantap makanan yang dapat berperan menghilangkan H.pylori.

5. Konsumsi Makanan Pemberantas Bakteri

Penelitian yang dilakukan oleh University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, ada beberapa makanan yang perlu dikonsumsi.

Berikut ini makanan yang dapat membantu melawan H.pylori atau meningkatkan bakteri sehat tubuh sendiri meliputi:

  • Brokoli, kembang kol, dan lobak.
  • Sayuran berdaun hijau, seperti bayam dan kangkung.
  • Makanan kaya probiotik, seperti asinan kubis, miso, kombucha, dan greek yoghurt.
  • Apel.
  • Blueberry, raspberry, stroberi, dan blackberry.
  • Minyak zaitun.

Tak hanya itu, orang dengan tukak lambung juga kemungkinan memiliki penyakit refluks asam yang menyertainya.

Ada baiknya untuk menghindari makanan pedas dan asam saat tukak lambung sedang sembuh.

Baca Juga: Obat Rebamipide, Solusi Penyembuhan Tukak Lambung

Demikian serba serbi tukak lambung, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, hingga perawatan dan pengobatan yang tepat.

Jika Moms merasa mengalami tanda dan gejala yang terkait dengan penyakit tukak lambung, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter, ya!

Semakin dini dideteksi dan diobati, risiko komplikasi bisa dihindari. Alhasil, kualitas hidup senantiasa terjaga hingga nanti!

  • https://www.healthline.com/health/stomach-ulcer#diet
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/stomach-ulcer
  • https://www.nhs.uk/conditions/stomach-ulcer/
  • https://patient.info/digestive-health/dyspepsia-indigestion/stomach-ulcer-gastric-ulcer
  • https://www.merckmanuals.com/home/digestive-disorders/gastritis-and-peptic-ulcer-disease/peptic-ulcer-disease#v21357216
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3758027/
  • https://www.wjgnet.com/1948-9366/full/v9/i1/1.htm
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23220194/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.