Ketahui Manfaat Vitamin B3 atau Niasin bagi Kesehatan Tubuh
Vitamin B3 atau dikenal sebagai niasin.
Vitamin ini menjadi salah satu dari delapan vitamin B yang berperan dalam mengubah makanan yang Moms makan menjadi energi.
Ia membantu tubuh untuk menggunakan protein dan lemak, dan menjaga kulit, rambut, dan sistem saraf tetap sehat.
Manfaat vitamin B3 beragam, apalagi vitamin satu ini bisa berfungsi sebagai penurun kolesterol, antioksidan, dan memiliki sifat antiinflamasi.
Ada dua bentuk kimia utama niasin, yakni asam nikotinat dan niacinamide (kadang-kadang disebut nicotinamide).
Kedua bentuk tersebut ditemukan dalam makanan serta suplemen.
Ia juga bisa disebut vitamin PP, karena ia mampu mencegah pellagra.
Mengutip U.S. National Institutes of Health Office of Dietary Supplements, peran kunci niasin dalam tubuh adalah mensintesis koenzim nicotinamide adenine dinucleotide (NAD) dan nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADP).
Ini terlibat dalam lebih dari 400 reaksi biokimia dalam tubuh.
Terutama terkait dengan memperoleh energi dari makanan yang dimakan.
Vitamin ini larut dalam air, maka ia tidak aka disimpan di dalam tubuh jika konsumsinya berlebihan.
Tubuh juga akan mengeluarkan niasin yang tidak dibutuhkan dalam urine.
Moms perlu mengonsumsi vitamin ini setiap hari untuk terhindar dari berbagai risiko penyakit.
Baca Juga: Vitamin Daya Tahan Tubuh yang Perlu Moms Ketahui dan Penuhi Setiap Hari
Manfaat Vitamin B3 bagi Kesehatan
Foto: Orami Photo Stock
Niasin ditemukan dalam berbagai makanan, terutama daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan.
Beberapa makanan juga dapat diperkaya dengan niasin dan vitamin lainnya, seperti sereal sarapan.
Beberapa minuman energi juga mencantumkan dosis vitamin B3.
Nah, berikut ini beberapa manfaat vitamin B3 bagi kesehatan tubuh:
1. Meningkatkan Kadar Lemak Darah
Niasin membantu meningkatkan kadar lemak darah dengan cara:
- Meningkatkan kolesterol baik (HDL).
- Mengurangi kolesterol jahat (LDL).
- Mengurangi kadar trigliserida.
Artinya, Moms bisa menurunkan risiko penyakit jantung jika mengonsumsinya rutin.
Namun, beberapa penelitian tidak menemukan hubungan antara suplementasi niasin dan penurunan risiko penyakit jantung atau kematian.
Untuk mendapatkan manfaat ini, tubuh membutuhkan niasin dosis tinggi, biasanya 1.500 mg atau lebih besar.
Selain itu, niasin juga bukan pengobatan utama untuk kolesterol tinggi.
Ia biasanya digunakan untuk membantu meningkatkan kadar lemak darah pada orang yang tidak dapat mentolerir obat statin.
2. Menurunkan Tekanan Darah
Salah satu peran niasin adalah melepaskan prostaglandin, atau bahan kimia yang membantu pembuluh darah melebar.
Sehingga, bisa meningkatkan aliran darah dan mengurangi tekanan darah.
Untuk alasan ini, niasin berperan dalam pencegahan atau pengobatan tekanan darah tinggi.
Dalam satu studi observasional terhadap lebih dari 12.000 orang dewasa yang dipublikasikan di JAMA Network Open, para peneliti menemukan, peningkatan 1 mg asupan niasin harian dikaitkan dengan penurunan 2% risiko tekanan darah tinggi.
Risiko tekanan darah tinggi keseluruhan terendah terlihat pada asupan niasin harian 14,3 hingga 16,7 mg per hari.
Sebuah penelitian lain juga mencatat, dosis tunggal 100 mg dan 500 mg niasin sedikit mengurangi tekanan sistolik ventrikel kanan.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.
Baca Juga: Vitamin B6 untuk Ibu Hamil, Ketahui Manfaat, Dosis, dan Sumber Alaminya
3. Mengobati Diabetes Tipe 1
Foto: Orami Photo Stock
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pembuat insulin di pankreas.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa niasin membantu melindungi sel-sel itu dan mungkin menurunkan risiko diabetes tipe 1 pada anak.
Namun, bagi penderita diabetes tipe 2, peran niasin lebih rumit.
Di satu sisi, ia membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi yang sering terlihat pada penderita diabetes tipe 2.
Di sisi lain, ia berpotensi meningkatkan kadar gula darah.
Akibatnya, penderita diabetes yang mengonsumsi niasin untuk mengobati kolesterol tinggi juga perlu memantau gula darahnya dengan cermat.
Untungnya, tinjauan studi yang lebih baru menemukan bahwa niasin tidak memiliki efek negatif yang signifikan pada manajemen gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2.
4. Meningkatkan Fungsi Otak
Otak membutuhkan niasin untuk mendapatkan energi dan berfungsi dengan baik.
Faktanya, kabut otak dan bahkan gejala kejiwaan dikaitkan dengan kekurangan niasin.
Beberapa jenis skizofrenia juga bisa diobati dengan niasin.
Sebab, ia membantu memperbaiki kerusakan sel-sel otak yang disebabkan oleh kekurangan niasin.
Penelitian awal menunjukkan bahwa ia juga dapat membantu menjaga otak tetap sehat dalam kasus penyakit Alzheimer.
5. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Niacin membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, baik digunakan secara oral atau dioleskan sebagai lotion.
Ia dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker kulit.
Satu penelitian dari The New England Journal of Medicine yang dilakukan pada lebih dari 300 orang yang berisiko tinggi terkena kanker kulit menemukan bahwa mengonsumsi 500 mg nikotinamida dua kali sehari mengurangi tingkat kanker kulit non melanoma dibandingkan dengan kontrol.
Baca Juga: 9 Vitamin untuk Kulit Kering dan Kusam, Wajib Coba!
Jumlah Asupan Vitamin B3 yang Dibutuhkan dalam Sehari
Foto: Orami Photo Stock
Recommended Daily Allowance (RDA) atau kebutuhan harian untuk niasin tergantung pada usia dan jenis kelamin.
Untuk usia 7 bulan ke atas, dinyatakan sebagai mg niasin setara atau niacin equivalent (NE).
Satu NE sama dengan 1 mg niasin atau 60 mg tryptophan.
Bayi
- 0–6 bulan: 2 mg/hari*
- 7–12 bulan: 4 mg NE/hari*
*Angka-angka ini mewakili Asupan yang Memadai (AI), mirip dengan RDA, tetapi lebih bergantung pada pengamatan dan perkiraan populasi yang sehat dan kurang pada bukti ilmiah.
Anak-Anak
- 1-3 tahun: 6 mg NE/hari
- 4–8 tahun: 8 mg NE/hari
- 9–13 tahun: 12 mg NE/hari
Remaja dan Dewasa
- Pria usia 14 tahun ke atas: 16 mg NE/hari
- Wanita usia 14 tahun ke atas: 14 mg NE/hari
- Wanita hamil: 18 mg NE/hari
- Wanita menyusui: 17 mg NE/hari
Baca Juga: Kenali Kondisi Avitaminosis, Simak Dampaknya pada Tubuh dan Cara Mengatasinya
Gejala Kekurangan Vitamin B3
Foto: Orami Photo Stock
Di masa lalu, kekurangan niasin biasa terjadi.
Untuknya hal ini kini jarang terjadi karena konsumsi nasi merah yang dimasak dapat membantu mencegah kekurangan vitamin B3.
Seseorang yang kekurangan vitamin B3 mungkin mengalami:
- Ruam berpigmen pada kulit yang terkena sinar matahari.
- Penampilan kasar pada kulit.
- Lidah merah cerah.
- Kelelahan atau apatis.
- Muntah, konstipasi, dan diare.
- Masalah peredaran darah.
- Depresi.
- Sakit kepala.
- Hilang ingatan.
- Dalam kasus yang parah, halusinasi.
Kekurangan vitamin B3 yang parah juga bisa menyebabkan pellagra, yakni kondisi yang bisa berakibat fatal.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rendahnya kadar B3, antara lain:
- Pola makan rendah triptofan atau kondisi yang mengurangi kemampuan tubuh untuk mengubah triptofan menjadi niasin, seperti penyakit Hartnup atau sindrom karsinoid.
- Kurang gizi, misalnya, karena gangguan penggunaan alkohol, anoreksia, dan penyakit radang usus.
- Asupan rendah vitamin B-2, B-6, atau zat besi, karena ini dapat mengurangi jumlah triptofan yang diubah menjadi niasin.
Baca Juga: Waspada! Inilah Dampak Jika Si Kecil Kekurangan Asam Amino Esensial
Risiko Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin B3
Foto: Orami Photo Stock
Jumlah vitamin B3 yang ditemukan dalam makanan tidak akan menimbulkan efek samping.
Namun, mengonsumsi vitamin B3 dosis tinggi sebagai suplemen dapat menyebabkan efek samping, seperti:
- Kulit memerah atau gatal.
- Mual.
- Muntah.
- Sembelit.
- Sakit kepala.
- Ruam.
- Pusing.
Kelebihan vitamin B3 juga dapat menyebabkan:
- Mengurangi toleransi tubuh akan glukosa dan resistensi insulin.
- Memicu serangan pada orang dengan asam urat.
- Mengakibatkan masalah mata.
- Menyebabkan masalah pencernaan.
- Meningkatkan risiko kerusakan hati.
- Menurunkan tekanan darah, dan menyebabkan hilangnya keseimbangan dan risiko jatuh.
Itulah berbagai informasi tentang vitamin B3 yang perlu dipahami.
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/Niacin-HealthProfessional/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26488693
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33404619/
- https://www.healthline.com/nutrition/niacin-benefits
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/219593
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-niacin/art-20364984
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.