Mengenal CHF, Gagal Jantung Kongestif yang Punya Risiko Kesehatan Tinggi
Selama ini CHF selalu menjadi salah satu penyakit jantung yang memiliki risiko kesehatan cukup tinggi. Penyakit ini membuat jantung penderutanya tidak bisa memompa cukup darah untuk disalurkan ke organ tubuh lainnya.
Penyakit ini tidak hanya bisa dialami oleh orang yang sudah lanjut usia. Melainkan juga orang yang menderita hipertensi, obesitas, memiliki kolesterol tinggi, suka minum alkohol dan merokok, hingga orang yang memiliki riwayat keluarga yang gagal jantung.
Oleh karena itu, CHF tidak hanya perlu diwaspadai oleh lansia saja, tetapi juga orang dewasa, remaja hingga anak-anak.
Baca Juga:Detak Jantung Janin Lemah, Apa Penyebabnya?
Apa Itu Congestive Heart Failure (CHF)?
Foto:voi.id
CHF merupakan singkatan dari Congestive Heart Failure yang berarti gagal jantung kongestif. Gagal jantung di sini sering disalah artikan oleh masyarakat sebagai jantung yang berhenti berdetak.
Menurut sebuah jurnal penelitian yang berjudul Congestive Heart Failure, kondisi gagal jantung kongestif terjadi saat jantung Moms tidak bisa memompa darah yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jadi ketika ada salah satu atau dua bagian jantung tidak memompa darah keluar, darah akan tersumbat dan menumpuk di dalam jantung sehingga menyumbat organ atau jaringan tubuh lain.
Hal ini juga bisa membuat organ-organ tubuh yang seharusnya mendapatkan pasokan darah menjadi berhenti bekerja.
Seseorang yang pernah mengalami CHF akan terbatas aktivitas fisiknya sehingga tidak bisa berolahraga berat. Moms hanya dibolehkan untuk melakukan aktivitas ringan.
Jika melakukan aktivitas berat, maka tubuh akan mudah lelah bahkan mengalami yang namanya kesulitan untuk bernapas (dyspnea).
Jenis CHF
Foto:patientpop.com
Menjadi penyakit yang harus diwaspadai, gagal jantung kongestif ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Gagal Jantung Kongestif Sebelah Kiri
Gagal jantung kongestif sebelah kiri membuat penderitanya mengalami penumpukan cairan di paru-paru, rongga perut, kaki, hingga ginjal.
Penumpukan cairan ini akan terlihat dari pembengkakan pada bagian-bagian tersebut.
Hal ini dikarenakan bilik kiri jantung tidak bisa berfungsi dengan baik. Bilik kiri jantung memiliki fungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh melalui aorta dan kemudian diteruskan ke pembuluh darah arteri.
Baca Juga:Manfaat Minum Cokelat, Jaga Kesehatan Jantung dan Tingkatkan Mood!
2. Gagal Jantung Kongestif Sebelah Kanan
Foto:washingtonpost.com
Pada gagal jantung kongestif sebelah kanan, Moms akan mengalami penumpukan pada cairan di perut hingga bagian tubuh lainnya.
Hal ini disebabkan oleh bilik kanan jantung yang merasa kesulitan untuk memompa darah ke paru-paru. Akibatnya, darah akan kembali lagi ke pembuluh darah vena.
Orang yang menderita CHF sebelah kanan ini biasanya sudah pernah mengalami CHF sebelah kiri terlebih dahulu. Tapi ada juga sebagian yang tidak mengalami CHF kiri dulu.
3. Gagal Jantung Kongestif Campuran
Jenis CHF yang ketiga adalah campuran di antara gagal jantung kongestif kanan dan kiri. Kondisi CHF campuran ini akan terjadi secara bersamaan sehingga risikonya akan lebih tinggi.
Rata-rata gagal jantung kongestif akan dimulai dari sebelah kiri terlebih dahulu, baru menyebar ke sebelah kanan jika tidak segera diobati.
Gejala Gagal Jantung Kongestif
Foto:Gagal Jantung Kongestif
Supaya Moms mengetahui CHF dengan baik, ketahui dulu beberapa gejalanya. Dengan mengetahui gejala yang ditimbulkan, maka bisa segera diobati atau dicegah supaya tidak menjadi parah.
Gejala CHF ini bisa dilihat dari tiga tingkatan, yakni tingkatan awal, sedang, dan semakin buruk. Untuk tingkatan awal, gejala-gejalanya bisa seperti ini:
- Pembengkakan pada betis kaki dan pergelangan kaki
- Merasa mudah lelah meski hanya melakukan aktivitas ringan
- Kenaikan berat badan
- Sering buang air kecil di malam hari
Untuk gejala CHF yang berada di level sedang, yaitu:
- Denyut jantung sering tidak beraturan
- Sering batuk dan sesak napas padahal tidak punya asma
- Napas berbunyi atau mengi
- Mengalami sesak napas meski sedang melakukan aktivitas ringan atau saat sedang berbaring
- Tubuh merasa cepat lelah dan merasa kesulitan beraktivitas fisik
Baca Juga:Benarkah Batuk Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung? Kenali Gejala Lain dan Pengobatannya
Sementara jika sudah memasuki tahapan semakin buruk, maka gejala yang bisa dirasakan adalah:
- Sering mengalami rasa nyeri pada dada yang menjalar hingga tubuh bagian atas
- Kulit yang menjadi kebiruan pada beberapa bagian tubuh (ini diakibatkan tubuh kekurangan oksigen)
- Napas menjdi lebih pendek dan cepat
- Sering pingsan jika terlalu lelah atau melakukan aktivitas yang ringan
Jika Moms menemukan beberapa gejala dalam tahapan awal atau 1-2 gejala pada tahapan sedang hingga buruk, segera periksakan diri ke dokter supaya bisa mendapat penanganan lebih lanjut.
Rata-rata orang yang mengalami CHF akan menderita gejala sesak napas, nyeri pada dada, batuk berdarah, dan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
Penyebab CHF
Foto:www.news-medical.net
Tentu saja semua penyakit pasti ada penyebabnya. Penyebab dari terjadinya CHF biasanya adalah karena beberapa hal ini:
- Penyakit arteri koroner
- Pernah mengalami serangan jantung
- Kardiomiopati
- Jantung yang bekerja secara berlebihan
- Tekanan darah tinggi
- Mengalami kelebihan berat badan
- Penyakit katup jantung
- Terjadinya infeksi
- Anemia
- Penyakit tiroid
- Penyakit paru-paru
- Ritme jantung yang tidak normal
Pilihan Pengobatan CHF
Foto:www.nch.org
Gagal jantung kongestif bisa diobati dengan cara yang berbeda tergantung dari jenis penyebab penyakit ini terjadi.
Orang yang mengalami CHF biasanya akan diberi dua saran oleh dokter yakni melakukan operasi jika gejala yang dialami sudah parah atau dengan mengonsumsi obat jika gejala yang dialami masih dalam tahapan ringan hingga sedang.
Jika terjadi masalah pada katup jantung, Moms akan disarankan untuk melakukan operasi penggantian katup atau perbaikan katup jantung.
Beberapa pengobatan CHF juga menggunakan obat golongan diuretik yang bisa membantu mengurangi jumlah produksi cairan di dalam tubuh.
Penggunaan obat-obatan ini memang harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.
Tapi jika saat mengonsumsinya Moms merasakan adanya efek samping seperti dehidrasi, pusing, hingga mudah lelah, maka segera konsultasikan kembali dengan dokter.
Cara Mencegahnya
Foto:weeksmedical.org
Dalam sebuah jurnal yang berjudul Congestive Heart Failure Self‐Management Education, CHF ini sebenarnya bisa dicegah supaya tahapan levelnya tidak semakin buruk.
Beberapa hal yang bisa lakukan sebagai bentuk pencegahan CHF adalah:
- Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
- Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, garam, dan berlemak tinggi.
- Melakukan olahraga ringan yang teratur setidaknya tiga kali seminggu.
- Lakukan medical check up ke dokter untuk memantau kondisi kesehatan tubuh.
- Konsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, biji-bijian, dan ikan.
Baca Juga:Serba-serbi Penyakit Jantung Lemah, Bisa Sebabkan Gagal Jantung Jika Tak Diobati
Setelah membaca penjelasan mengenai CHF di atas, apakah Moms sudah mendapat gambaran secara umum seperti apa gagal jantung kongestif ini?
Semoga informasi tersebut bisa sangat berguna untuk Moms dalam memahami CHF.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-failure/symptoms-causes/syc-20373142
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17069-heart-failure-understanding-heart-failure
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/congestive-heart-failure-prevention-treatment-and-research
- https://www.healthline.com/health/congestive-heart-failure
- https://medlineplus.gov/heartfailure.html
- https://en.wikipedia.org/wiki/Heart_failure
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/congestive-heart-failure-chf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.