Mengenal Ileus Paralitik, Kondisi saat Pergerakan Usus Terganggu
Pernah mendengar penyakit ileus paralitik sebelumnya?
Ini adalah kondisi abnormal ketika terdapat hambatan atau kelumpuhan pada motilitas atau pergerakan usus.
Ileus paralitik terjadi ketika usus tidak memindahkan makanan dengan cara biasa.
Kondisi ini sering terjadi setelah operasi perut.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka bisa berakibat fatal.
Pergerakan usus yang berhenti ini dapat memotong suplai darah ke usus dan menyebabkan kematian jaringan.
Kondisi ini juga bisa mengakibatkan robekan usus atau infeksi rongga perut yang dapat mengancam jiwa.
Baca Juga: Mengenal Intususepsi, Kondisi saat Usus Terlipat ke Bagian Usus Lain di Dekatnya
Penyebab Ileus Paralitik
Umumnya, otot-otot di usus berkontraksi dan rileks menyebabkan gerakan seperti gelombang yang disebut peristaltik.
Gerakan ini yang membantu perjalanan makanan melalui usus.
Ketika ileus paralitik terjadi, ia akan menghentikan peristaltik dan mencegah partikel makanan, gas, dan cairan melewati saluran pencernaan.
Jika orang terus makan makanan padat, itu menyebabkan tumpukan partikel makanan, yang dapat menyebabkan obstruksi usus total atau sebagian.
Seperti yang dusebutkan sebelumnya, kondisi ini sering terjadi setelah operasi perut atau panggul.
Menurut beberapa perkiraan, ileus, atau obstruksi usus lainnya, adalah hal umum kedua yang menyebabkan seseorang harus masuk kembali ke rumah sakit dalam bulan pertama setelah operasi.
Kondisi ini mungkin terjadi karena beberapa hal, seperti:
- Peristaltik normal yang melambat setelah operasi.
- Obat yang diresepkan setelah operasi memengaruhi pergerakan usus.
- Jaringan parut pasca operasi yang menyebabkan penyumbatan.
Nah, beberapa obat yang mempengaruhi otot dan saraf di saluran pencernaan termasuk:
- Obat pereda nyeri opioid.
- Antikolinergik, yang mengobati banyak kondisi, termasuk kondisi kandung kemih, COPD, dan penyakit Parkinson.
- Penghambat saluran kalsium, yang mengobati kondisi jantung.
Penyebab lain dari ileus termasuk infeksi dan gangguan pada otot dan saraf, seperti penyakit Parkinson.
Pada anak-anak, intususepsi atau 'telescoping' sering menyebabkan ileus.
Intususepsi adalah ketika bagian dari usus masuk ke dalam dirinya sendiri, seperti penutupan teleskop.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Pembersih Usus, Mudah Didapat!
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ileus termasuk:
- Operasi perut atau panggul yang berkepanjangan.
- Operasi saluran cerna bagian bawah.
- Operasi terbuka.
- Penggunaan opioid.
- Penyakit arteri perifer.
- Sepsis.
- Komplikasi bedah, seperti pneumonia atau abses.
- Perdarahan saat di operasi.
- Kadar kalium rendah.
- Kondisi pencernaan, seperti penyakit radang usus (IBD) atau divertikulitis.
- Ketidakseimbangan elektrolit.
- Cedera usus.
Ileus Mekonium pada Bayi
Selain itu, ada kondisi ileus lain pada bayi yang disebut ileus mekonium.
Dalam dunia medis, mekonium adalah tinja pertama bayi yang baru lahir yang terdiri dari bahan yang mereka telan saat berada di dalam rahim.
Para ahli memperkirakan bahwa 80–90% bayi baru lahir dengan ileus mekonium memiliki fibrosis kistik.
Mekonium pada bayi baru lahir dengan cystic fibrosis dapat memblokir bagian dari usus kecil mereka yang disebut ileum.
Ini terjadi pada sekitar 20% bayi dengan kondisi tersebut.
Fibrosis kistik mempengaruhi sel-sel yang menghasilkan lendir dan cairan pencernaan, yang berarti mereka menjadi lebih tebal dan lengket.
Cairan ini menyumbat sistem pencernaan dan bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Obstruksi Usus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Gejala Ileus Paralitik
Mengutip Deutsch Arzteblatt International, gejala ileus paralitik yang mungkin terjadi antara lain:
- Kram perut dan nyeri.
- Perut kembung atau bengkak.
- Mual dan muntah.
- Sembelit atau buang air kecil encer.
- Kehilangan selera makan.
- Merasa kenyang.
- Ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas.
Cara Mengobati Ileus Paralitik
Perawatan untuk ileus paralitik dimulai dengan mencari tahu penyebab yang mendasarinya.
Jika obat adalah penyebabnya, dokter mungkin dapat meresepkan obat lain untuk merangsang motilitas gastrointestinal (gerakan usus).
Salah satu obat yang mungkin mereka resepkan adalah metoclopramide.
Jika memungkinkan, menghentikan obat yang menyebabkan ileus juga dapat membantu.
Namun, pasien tidak boleh berhenti minum obat, terutama antidepresan, tanpa persetujuan dokter.
Perawatan tanpa operasi dimungkinkan selama tahap awal ileus paralitik.
Moms mungkin masih memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan cairan yang tepat secara intravena sampai masalah teratasi sepenuhnya.
Baca Juga: Mengenal Intususepsi, Kondisi saat Usus Terlipat ke Bagian Usus Lain di Dekatnya
Selain hidrasi cairan intravena, dokter mungkin menggunakan dekompresi nasogastrik.
Selama prosedur ini, sebuah tabung dimasukkan ke dalam rongga hidung untuk mencapai perut.
Tabung menyedot udara dan bahan ekstra yang mungkin akan dimuntahkan.
Sebagian besar ileus terkait operasi akan sembuh dalam 2 hingga 4 hari setelah operasi.
Namun, beberapa orang memang memerlukan pembedahan jika kondisinya tidak membaik.
Perawatan untuk ileus tergantung pada tingkat keparahannya.
Tingkat keparahannya dapat bergantung pada apakah itu menyebabkan obstruksi usus sebagian atau seluruhnya.
1 . Obstruksi Sebagian
Terkadang kondisi seperti penyakit Crohn atau divertikulitis akan membuat bagian usus tidak bergerak.
Namun, beberapa makanan bisa tetap melewati usus.
Dalam hal ini, jika pasien dinyatakan stabil, dokter dapat merekomendasikan diet rendah serat.
Pasalnya ini dapat membantu mengurangi tinja yang besar, membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.
Namun, jika itu tidak berhasil, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau memindahkan bagian usus yang terkena.
2. Obstruksi Total
Obstruksi total adalah keadaan darurat medis.
Perawatan akan tergantung pada kesehatan secara keseluruhan.
Misalnya, operasi perut ekstensif tidak cocok untuk beberapa orang.
Ini termasuk orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang menderita kanker usus besar.
Dalam hal ini, dokter mungkin menggunakan stent logam untuk membuat usus lebih terbuka.
Idealnya, makanan akan mulai lewat dengan stent.
Namun, operasi perut untuk menghilangkan sumbatan atau bagian usus yang rusak mungkin masih diperlukan.
3. Pertimbangan untuk Operasi
Usus nyatanya memiliki ukuran yang sangat panjang, sehingga dapat hidup tanpa sebagian darinya.
Meskipun dapat mempengaruhi proses pencernaan, kebanyakan orang tetap bisa menjalani hidup sehat setelah memotong sebagian usus mereka.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin harus mengangkat seluruh usus.
Dalam hal ini, dokter akan membuat kantong khusus yang disebut ostomi.
Kantong ini memungkinkan tinja mengalir dari saluran pencernaan yang tersisa.
Moms harus merawat ostomi, tetapi yang terpenting, Moms bisa hidup tanpa usus setelah ileus.
Baca Juga: 25 Makanan untuk Penderita Radang Usus Buntu dan Radang Usus Besar
Itulah ulasan mengenai ileus paralitik yang perlu diketahui.
Jika merasakan gejala yang mirip seperti kondisi ini, segera periksakan diri ke dokter ya, Moms!
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322149
- https://www.healthline.com/health/ileus
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/what-is-ileus
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.