3 Cara Mengatasi Hipotensi Saat Hamil
Salah satu kondisi yang bisa terjadi saat sedang mengandung adalah perubahan tekanan darah. Umumnya, ibu hamil akan mengalami tekanan darah rendah meskipun sebelumnya memiliki tekanan darah yang normal.
National Heart, Lung, and Blood Institute menjelaskan bahwa kita dinyatakan memiliki hipotensi atau tekanan darah rendah jika tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg. Kondisi hipotensi pada ibu hamil adalah hal yang wajar terjadi.
Perubahan yang terjadi di tubuh selama kehamilan dapat memengaruhi tekanan darah. Penyebabnya adalah perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke janin.
Selain itu, tekanan darah rendah saat hamil juga bisa disebabkan anemia, dehidrasi, terinfeksi penyakit tertentu, dan pengaruh obat yang dikonsumsi.
Meskipun kondisi hipotensi wajar terjadi pada ibu hamil, sebaiknya perhatikan tanda-tandanya. Dilansir dari American Heart Association, berikut gejala hipotensi yang harus diwaspadai:
- Pusing
- Mual dan muntah
- Pandangan buram
- Tubuh lemas
- Hilang keseimbangan
- Dehidrasi
- Napas yang ngos-ngosan
- Keringat dingin dan kulit pucat
Baca Juga: 6 Langkah Mengobati Tekanan Darah Rendah
Ketika hal ini terjadi, sebaiknya menghentikan segala aktivitas dan perbanyak istirahat agar kesehatan bisa pulih.
Tekanan darah rendah ternyata juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, namun hal ini harus mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter.
Bila Moms mengalami hipotensi saat hamil, berikut beberapa cara untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Hipotensi Saat Hamil
Dr. Jennifer Haythe, dokter dari Columbia University Medical Center mengungkapkan ibu hamil akan rentan mengalami tekanan darah rendah saat usia kehamilannya masuk ke 24 minggu.
Sebaiknya ibu hamil waspada ketika tekanan darah sangat rendah karena bisa membahayakan diri dan janinnya.
“Ketika otak tidak mendapatkan cukup darah, maka bisa merasa pusing, keringat dingin, serta rasa mual. Hal ini bisa berakibat pada pingsan, sehingga sangat berbahaya,” ujar dr. Jennifer.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala hipotensi yang berbahaya tersebut.
1. Minum Banyak Air
Cara paling penting dan terutama adalah memastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Nyatanya, dehidrasi bisa berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan janin, terlebih lagi saat tubuh Moms mengalami tekanan darah rendah.
“Pastikan asupan cairan tubuh yang dikonsumsi cukup setiap harinya dengan minum air putih. Cara lainnya yang bisa diikuti adalah minum jus tomat pada pagi hari agar tubuh terhidrasi dan nutrisi tercukupi,” lanjut dr. Jennifer.
Baca Juga: Mengidap Hipotensi? Konsumsi 6 Makanan Ini!
2. Berdiri Perlahan Saat Bangun
Selain itu, hal yang harus Moms lakukan untuk mengatasi gejala hipotensi saat hamil adalah berdiri perlahan saat bangun tidur untuk menghindari penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
Begitu juga saat Moms ingin duduk, sebaiknya lakukan secara perlahan. Kalaupun mendadak Moms merasa pusing, ada baiknya tidak memaksakan diri untuk terus beraktivitas.
3. Rutin Olahraga
Nyatanya, olahraga juga menjadi hal yang wajib dilakukan oleh ibu hamil. Rutin berolahraga secara teratur membuat otot-otot di sekitar pembuluh darah menjadi lebih responsif.
Tentunya, pilih jenis olahraga yang cocok untuk ibu hamil seperti yoga, pilates, senam hamil atau jogging.
Hindari olahraga terlalu berat atau yang dilakukan di ruangan bersuhu panas karena bisa membuat hipotensi malah semakin parah.
Baca Juga: Sering Pusing Saat Hamil, Adakah Bahayanya?
Itulah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipotensi saat hamil. Tidak terlupa, perhatikan nutrisi yang dikonsumsi agar mengandung asam folat dan vitamin B-12 untuk menjaga kesehatan janin.
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.